Sedang Menggali di Situs Arkeologi, Mahasiswa Temukan Surat Arkeolog di Dalam Botol Kaca Berusia 200 Tahun
Surat ini membuktikan bahwa pernah terjadi penggalian 200 tahun lalu di situs arkeologi yang sama.
Sekelompok mahasiswa yang menjadi sukarelawan dalam penggalian arkeologi di Prancis utara menemukan surat atau catatan yang ditulis arkeolog 200 tahun lalu pada Senin.
Surat itu dilipat dan diikat dengan tali, lalu disimpan di dalam sebuah botol kaca bening berukuran kecil atau vial. Botol ini disimpan dalam sebuah periuk tembikar.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Bagaimana cara arkeolog menemukan botol-botol tersebut? Selama fase pertama proyek tersebut, para arkeolog melakukan penggalian skala kecil di gudang bawah tanah rumah tersebut. Saat itulah ditemukan 35 botol kaca buatan Eropa yang berasal dari tahun 1740-an sampai 1750-an, seperti dikutip dari Heritage Daily, Senin (17/6).
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog? Para arkeolog atau ilmuwan menemukan fosil laba-laba raksasa di New South Wales, Australia.
"Itu sejenis vial yang dikalungkan para wanita berisi garam wangi," kata ketua tim dan kepala dinas arkeologi untuk kota Eu, Guillaume Blondel, dikutip dari BBC, Jumat (20/9).
Blondel membuka surat tersebut pada Selasa malam dan berisi pesan dalam bahasa Prancis. Berikut bunyinya: "P.J Féret, penduduk Dieppe, anggota dari berbagai komunitas intelektual, melakukan penggalian di sini pada Januari 1825. Dia melanjutkan penyelidikannya di daerah yang luas ini yang dikenal dengan nama Cité de Limes or Caesar’s Camp."
Féret adalah seorang tokoh lokal, dan catatan kota mengonfirmasi bahwa dia melakukan penggalian pertama di situs tersebut 200 tahun yang lalu.
"Itu adalah momen yang benar-benar ajaib," ujar Blondel.
"Kami tahu pernah ada penggalian di sini di masa lalu, tapi menemukan pesan ini dari 200 tahun yang lalu sungguh mengejutkan," lanjutnya.
"Terkadang Anda melihat kapsul waktu yang ditinggalkan oleh para tukang kayu ketika mereka membangun rumah. Namun hal ini sangat jarang terjadi di bidang arkeologi. Kebanyakan arkeolog lebih suka berpikir bahwa tidak akan ada orang yang mengejar mereka karena mereka telah melakukan semua pekerjaan!"
Tembikar Berusia 2.000 Tahun
Penggalian darurat diperintahkan karena erosi tebing di lokasi utara Dieppe. Saat ini, sebagian besar oppidum – atau desa berbenteng – telah hilang.
"Kami tahu itu adalah desa Gaulish. Yang tidak kami ketahui adalah apa yang terjadi di dalam desa. Apakah itu tempat yang penting?" kata Blondel.
Seminggu sejak penggalian dimulai, beberapa artefak yang berasal dari zaman Gaulish – sebagian besar berupa tembikar dari sekitar 2.000 tahun yang lalu – telah ditemukan.