Arkeolog Temukan Kota Kuno dari Abad Ke-4 SM, Penduduknya Pernah Memberontak Lawan Pemerintah Romawi
Orang Romawi membangun koloni di kota ini karena lokasinya yang strategis.
Arkeolog menemukan bekas kota kota Fregellae di Italia tengah. Kota ini dibangun pada abad keempat SM, terletak di dekat Arce yang ada di Provinsi Frosinone saat ini.
Penduduk kota ini dulunya pernah melakukan revolusi, memberontak melawan pemerintahan Republik Romawi, seperti dikutip dari Heritage Daily, Kamis (19/9).
-
Siapa yang menemukan kota Romawi? Para arkeolog Prancis belum lama ini melakukan penggalian di lingkungan tua Hôtel Dieu Rennes di barat laut Perancis.
-
Di mana kota Romawi Kuno ditemukan? Para arkeolog Prancis belum lama ini melakukan penggalian di lingkungan tua Hôtel Dieu Rennes di barat laut Perancis.
-
Bagaimana arkeolog menemukan kota kuno? Tim arkeolog menemukan kota Portugis kuno yang telah lama menghilang dengan menganalisis cahaya yang dipantulkan dari laser untuk membuat peta 3D terperinci dari area yang dipindai.
-
Dimana kota Romawi kuno yang digali? Helen ikut bersama sejumlah arkeolog perempuan dan mereka menemukan koin emas, tembikar, dan mosaik Romawi kuno saat melakukan penggalian di Verulamium, kota Romawi terbesar di Inggris.
-
Siapa yang menemukan kota kuno? Temuan para arkeolog dari Universitas Tulano, Instituto Nacional de Antropología e Historia Meksiko, dan Universitas Houston ini dimuat dalam jurnal Antiquity.
Karena lokasi kota yang strategis, orang Romawi kuno membangun koloni di sana pada tahun 328 SM, sebagai benteng melawan serangan Samnite.
Revolusi penduduk Fregellae berlangsung pada tahun 125 SM. Mereka menuntut hak yang sama dengan warga Romawi. Menanggapi revolusi ini, pemerintah Roma mengerahkan pasukan yang dipimpin Lucius Opimius, yang dengan cepat menekan pemberontakan dan merobohkan kota itu hingga rata dengan tanah.
Para arkeolog dari Leibniz-Zentrum für Archäologie (LEIZA) dan Universitas Trier telah menggali reruntuhan vila pertanian milik elit lokal di Fregellae.
Tempat Pengolahan Anggur
Berdasarkan bukti arkeologi, vila ini dibangun pada tahun 45 Masehi dan terdapat kompleks pengolahan minuman anggur, buah-buahan, dan gandum.
"Anggur kemungkinan tidak hanya diproduksi untuk pasar lokal. Sangat mungkin bahwa ini juga diperjualbelikan di dalam jaringan pasar Mediterania sampai Spanyol dan Prancis. Sebaliknya, budidaya biji-bijian dan buah-buahan tentunya ditujukan untuk pasar lokal," jelas manajer proyek LEIZA, Profesor Dr Dominik Maschek.
Penggalian juga mengungkap jejak perkemahan yang digunakan pasukan Romawi untuk menghancurkan kota. Kamp tersebut meliputi area seluas 90 x 143 meter dan dikelilingi oleh benteng pertahanan dan parit.
Menurut para arkeolog, kehancuran Fregellae berdampak sangat buruk terhadap perekonomian wilayah tersebut, menyebabkan wilayah tersebut tidak berpenghuni selama lebih dari 170 tahun hingga situs tersebut digunakan kembali sebagai tempat pembuangan sampah pada tahun 50 M.