Kota Romawi Kuno Ditemukan di Bawah Rumah Sakit di Prancis, Ada Perumahan Mewah Hingga Kuil
Begini penampakan Kota Romawi kuno di bawah rumah sakit di Prancis yang memiliki kawasan mewah dan kuil.
Begini penampakan Kota Romawi kuno di bawah rumah sakit di Prancis yang memiliki kawasan mewah dan kuil.
Kota Romawi Kuno Ditemukan di Bawah Rumah Sakit di Prancis, Ada Perumahan Mewah Hingga Kuil
Para arkeolog Prancis belum lama ini melakukan penggalian di lingkungan tua Hôtel Dieu Rennes di barat laut Perancis.
Penggalian tersebut menghasilkan adanya temuan sisa-sisa kota Romawi kuno yang dulunya ramai.
-
Dimana rumah Romawi kuno itu ditemukan? Rumah Romawi kuno ini ditemukan saat penggalian di Malta, negara yang berada di Laut Mediterania.
-
Dimana bangunan Romawi kuno ditemukan? Bangunan ini ditemukan di Taman Arkeologi Pompeii, Italia, dengan kondisi sempurna atau tak hancur dihantam letusan dahsyat Gunung Vesuvius.
-
Dimana kota Romawi kuno yang digali? Helen ikut bersama sejumlah arkeolog perempuan dan mereka menemukan koin emas, tembikar, dan mosaik Romawi kuno saat melakukan penggalian di Verulamium, kota Romawi terbesar di Inggris.
-
Di mana vila Romawi kuno itu ditemukan? Para arkeolog menemukan vila mewah zaman Romawi kuno saat melakukan penggalian di Brookside Meadows, Grove, sebuah desa di Oxfordshire, Inggris.
-
Dimana vila Romawi Kuno ditemukan? Sebuah vila Romawi kuno di Albania yang dilengkapi dengan lukisan dinding, mosaik, dan sisa-sisa kolam renang dalam ruangan ditemukan di Durrës, sebuah kota pesisir di Laut Adriatik yang didirikan oleh orang Yunani kuno sekitar abad ke-7 SM.
-
Mengapa ditemukannya rumah Romawi kuno penting? “Kami tidak hanya punya kesempatan menemukan bangunan Romawi yang menakjubkan, tapi Malta sangat kurang dipelajari walaupun kaya akan peninggalan arkeologi yang fantastis dan sejarah dari zaman purbakala.“
Melansir laman arkeonews.net, Jumat (5/7) Institut Nasional Penelitian Arkeologi Pencegahan Perancis melaporkan penggalian di bawah rumah sakit kuno sejak abad ke-19 itu dimulai pada tahun 2022.
Dua tahun setelahnya, para Arkeolog berhasil mengungkap temuan kota kuno tersebut dan sisa bukti kehidupan sehari-hari Romawi di zamannya.
Salah satunya ditemukannya kawasan perumahan mewah yang dihuni oleh masyarakat setempat pada masa itu.
Bagian dalam lingkungan tersebut secara bertahap ditemukan berbagai bangunan yang mendukung aktivitas perumahan dan komersial, dan didirikan dengan fondasi rendah dan tiang kayu.
Penggunaan batu pertama kali ditunjukkan pada akhir abad pertama dengan pembangunan tempat suci yang cukup besar dengan halaman untuk para jemaah.
Tempat suci ini menggantikan struktur kayu sebelumnya yang dibangun serupa. Rumah-rumah, toko-toko, dan gudang-gudang yang terbuat dari batu mulai bermunculan, dan jalan-jalan asli dibangun kembali, sepenuhnya mengintegrasikan kembali lingkungan tersebut ke dalam kota yang berkembang.
Tempat suci mulai dibangun pada abad ketiga Masehi dan ditemukan pada saat penggalian area sacra, tembok utara yang mengelilingi halamannya.
Terdapat sebuah candi di bagian utara tembok ini, yang panjangnya lebih dari 100 meter. Pada bagian selatan, sebagian jalan timur-barat diintegrasikan ke dalam kompleks keagamaan.
Orang-orang ini diketahui dari prasasti yang digunakan kembali dan ditemukan terkubur di bawah tembok kota.
"Selama abad ke-3, kota ini juga memiliki distrik dengan tempat tinggal pribadi yang besar," menurut rilis tersebut.
Salah satunya memiliki ruang resepsi besar di mana pemiliknya dapat menerima klien atau tamu, dan bahkan memiliki lantai berpemanas.
"Sebuah ruang udara ditempatkan di bawah lantai dengan kolom, dan kemudian udara hangat akan dipompa ke ruang bawah tanah, memanaskan lantai di atasnya," kata para peneliti.
Pada akhir abad ke-3 mulailah terjadi kemunduran lingkungan tersebut. Tempat suci umum dibongkar, dan batu-batu dari tembok penutupnya ditemukan, kemungkinan selama pembangunan castrum sekitar tahun 270-280.
Di sebelah barat laut penggalian, sebuah domus dibongkar seluruhnya untuk membuka tambang untuk mengekstraksi pasir aluvial.
Meskipun demikian, beberapa tempat tinggal terus ditempati pada abad ke-4, meninggalkan jejaknya pada lanskap melalui penemuan furnitur.
Sebuah ruang pemakaman didirikan di reruntuhan pada akhir abad ketiga atau awal abad keempat.
Bangunan ini akhirnya digunakan hingga abad kedelapan dan menampung lebih dari 600 makam.