Pedang Kuno dari Abad ke-15 Ditemukan, di Bilahnya Terukir Tulisan Misterius
Pedang itu ditemukan dalam kondisi yang cukup baik dan itu cukup mengejutkan.
Sebilah pedang kuno dari abad pertengah yang ditemukan tahun lalu kini dipamerkan untuk pertama kalinya di the Musee de Picardie di Amiens, Prancis.
Pedang Kuno dari Abad ke-15 Ditemukan, di Bilahnya Terukir Tulisan Misterius
Pedang itu ditemukan dalam kondisi yang cukup baik dan itu cukup mengejutkan. Senjata itu ditemukan dalam sebuah penggalian di situs Amiens, di sebuah parit yang dibuat pada abad ke-15. Pedang itu sendiri diperkirakan dibuat antara 1325-1355. Benda itu ditemukan bersama sebuah pegangan kayu dan bungkus kulit. Keduanya dalam kondisi baik tapi terlalu rapuh untuk dipajang di pameran."Pedang ini ditemukan di dalam parit kuno yang dirampungkan pada abad ke-15 di Kota Amiens. Kondisinya saat ditemukan cukup menakjubkan sehingga kulit dan kayu yang menyertainya bisa sekalian diambil," kata pihak the Musee de Picardie dalam unggahan di Facebook.
-
Dimana pedang kuno itu ditemukan? Sebuah pedang kuno berbentuk unik ditemukan oleh tiga bersaudara di Amanbaev, sebuah desa di wilayah Talas, Kyrgyzstan.
-
Di mana pedang kuno itu ditemukan? Pedang itu ditemukan dalam Sungai Vrbas yang panjangnya mencapai 241 kilometer, ketika para ahli arkeologi sedang melakukan penggalian di sebuah kastil di dekat Kota Zvecaj.
-
Bagaimana pedang itu ditemukan? Arkeolog mengeksplorasi danau ini menggunakan alat selam. Mereka fokus menyelidiki area di mana dua jembatan pernah ditemukan pada 2017 lalu.
-
Siapa yang menemukan pedang kuno? Pedang berbentuk melengkung itu ditemukan tiga bersaudara Chyngyz, Abdylda, dan Kubat Muratbekov, bersama Nurdin Jumanaliev yang selama ini terlibat dalam bidang arkeologi.
-
Siapa yang menemukan pedang kuno itu? Sejumlah pekerja di Pelabuhan Wloclawek, Polandia, menemukan sebilah pedang berusia 1.000 tahun yang diduga punya kaitan dengan bangsa Viking.
Pedang itu berukuran panjang 96 sentimeter dengan berat 0.8 kilogram dan merupakan pedang yang rapuh meski digunakan untuk menebas musuh dan menahan serangan.
"Penemuan pedang utuh semacam ini termasuk jarang terjadi dalam masa abad pertengahan. Jika kebanyakan pedang yang ditemukan berada di dasar sungai, maka Amiens adalah pengecualian karena pedang ditemukan di bawah tanah," kata unggahan dari pihak museum di Facebook.
Menurut museum, hasil pemindaian dengan sinar-X mengungkap ada sejumlah tulisan yang diukir di bilah pedang itu, itu adalah hal yang lazim terjadi pada pedang di masa abad pertengahan.
"Itu bisa jadi adalah tanda khusus dari sang pembuat pedang atau berfungsi sebagai perlindungan dengan konotasi keagamaan. Tulisan itu masih menjadi misteri karena teksnya bercampur antara simbol dan tulisan," kata unggahan tersebut. "Penemuan ini istimewa karena dua alasan," kata Richard Jonvel, arkeolog yang ikut membantu menemukan pedang tersebut kepada media lokal. "Konteks arkeologi sudah diketahui, dan elemen-elemen organik dari pedang tersebut ada. Ada banyak pedang lain yang ditemukan pada abad ke-19 dan ke-20, tetapi kita tidak pernah tahu dari mana tepatnya asalnya dan dalam konteks apa mereka ditemukan.Pada tahun 2018 dan 2022, sebilah pedang abad pertengahan yang sangat mirip dengan yang dari Amiens ditemukan di Sungai Seine selama proses penyelaman."
"Jadi pedang ini hilang di sungai dan mungkin cukup jauh dari tempat awal pedang itu hilang, terhanyut oleh arus sungai. Di sisi lain, pedang ini, betapa beruntungnya kita, ditemukan di parit kota. Kita tahu parit itu sudah ditelantarkan pada akhir abad ke-15." Jonvel mengatakan alasan pedang ini berada dalam kondisi cukup baik karena pedang tersebut terkubur di tanah rawa yang lembap.