Potret Presiden Soeharto Pimpin Sidang Terakhir Kabinet Pembangunan II, Dikawal Ayah Jenderal TNI
Potret Presiden Soeharto saat memimpin sidang terakhir Kabinet Pembangunan II viral menarik perhatian siapapun yang melihatnya.
Potret Presiden Soeharto saat memimpin sidang terakhir Kabinet Pembangunan II viral menarik perhatian siapapun yang melihatnya. Pada momen tersebut sekaligus menjadi perpisahan dengan Wakil Presiden kala itu yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Potret Presiden Soeharto Pimpin Sidang Terakhir Kabinet Pembangunan II, Dikawal Ayah Jenderal TNI
Sidang terakhir Kabinet Pembangunan II dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 1978 di gedung MPR/DPR, Jakarta dipimpin langsung oleh Presiden Soeharto.
Soeharto yang saat itu berusia 57 tahun menjalankan pemerintahan keduanya bersama dengan Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebelum melanjutkan ke periode ketiga bersama Wakil Presiden Adam Malik. Dalam sebuah unggahan foto akun instagram @perfectlifeid, Minggu (30/7), Soeharto tengah berada di atas mimbar dan dikawal dua orang ajudan yang salah satunya adalah mantan Wakil Presiden Try Sutrisno. Berikut adalah potret selengkapnya.Akhiri Kabinet Pembangunan II Bersama Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Kabinet Pembangunan II dimulai 28 Maret 1973 hingga 29 Maret 1978. Kabinet ini dipimpin Presiden Soeharto bersama Wapres Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Dalam unggahan foto @perfectlifeid, terlihat Soeharto dan Sri Sultan Hamengkubowo IX menutup pemerintahan kedua Soeharto lewat sidang di Gedung MPR/DPR.
Momen tersebut sekaligus ramah tamah dan perpisahan dengan Sri Sultan yang tidak lagi mendampingi Soeharto dalam pemerintahan selanjutnya.
Lanjutkan Kabinet Pembangunan III
Soeharto sendiri dipilih lagi oleh MPR pada tahun 1978 untuk melanjutkan pemerintahannya selama lima tahun berikutnya.
Pada saat itu MPR sebagai pemegang kedaulatan rakyat. Yakni termaktub dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945:
"Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat."
Soeharto berduet dengan Wakil Presiden H. Adam Malik. Kabinet ini diumumkan pada 29 Maret 1978 dan bertugas sejak 31 Maret 1978 hingga 16 Maret 1983.
Dikawal Ayah Jenderal TNI
Pada saat memimpin Sidang Umum MPR pada 1978, Soeharto yang berdiri di atas mimbar dikawal oleh dua orang perwira yang saat itu menjadi ajudannya sebagai Presiden.
Salah satunya adalah ayah dari Wakil Komandan Kodiklatad Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, Try Sutrisno. Meski mengakhiri karier militernya sebagai seorang Jenderal, saat itu Try Sutrisno masih berpangkat Kolonel. Karier militernya terbilang cemerlang. Try Sutrisno bahkan sempat diangkat menjadi Panglima Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sebelum dipilih menjadi Wakil Presiden pada 1993.Sempat Jadi Wapres Soeharto di Periode 6
Try Sutrisno pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia ke-6 periode 1993–1998 bersama Soeharto dalam Kabinet Pembangunan VI.
Kurang dari satu bulan pasca berhenti sebagai Pangab, Try Sutrisno dicalonkan oleh anggota MPR dari fraksi ABRI untuk menjadi Wakil Presiden.
Pada akhirnya Try Sutrisno berhasil terpilih dan mendampingi Soeharto meski diketahui memiliki hubungan kurang harmonis dengan Presiden Soeharto saat itu.