Pedang Unik Berbentuk Huruf S Ditemukan di Rawa, Dipakai untuk Ritual Pengorbanan yang Mengerikan 2.500 Tahun Lalu
Seorang detektor logam menemukan pedang unik itu di rawa-rawa di Denmark.
Sebuah pedang yang tidak biasa, telah ditemukan di sebuah rawa di wilayah Denmark oleh seorang detektor logam. Pedang tersebut ditemukan dalam kondisi tertekuk menjadi bentuk S.
Pedang berbentuk S tersebut ditemukan bersama artefak lainya di rawa dekat Vekso sebelah barat laut Konpenhagen yang berasal dari sekitar 2.500 tahun yang lalu. Detektor logam tersebut segera menyerahkan temuannya ke kelompok museum Denmark, ROMU.
-
Apa jenis pedang yang ditemukan? Tiga dari pedang tersebut adalah pedang saptha Romawi dengan mata pedang sepanjang 60-65 sentimeter. Satunya lagi merupakan pedang dengan ujung gagang berbentuk cincin yang lebih pendek dengan mata pedang sepanjang 45 sentimeter.
-
Apa yang istimewa dari pedang kuno yang ditemukan? Hanya ada satu pedang serupa lain yang ditemukan di Balkan dalam 90 tahun terakhir.
-
Dimana pedang itu ditemukan? Pedang itu ditemukan di dasar Sungai Vistula dan ada tulisan misterius di bagian bilahnya.
-
Bagaimana pedang itu ditemukan? Arkeolog mengeksplorasi danau ini menggunakan alat selam. Mereka fokus menyelidiki area di mana dua jembatan pernah ditemukan pada 2017 lalu.
Para ahli mengungkapkan pedang ini merupakan bagian dari ritual pengorbanan yang dilakukan pada akhir Zaman Perunggu, meski praktik tersebut tidak lazim digunakan.
Emil Winther Struve, arkeolog pemimpin penggalian sekaligus kurator di ROMU mengatakan bahwa penemuan pedang berbentuk S tersebut sangat langka.
"Itu adalah apa yang saya gambarkan sebagai penemuan yang sangat langka," kata Struve.
Praktik pengorbanan atau pembunuhan orang di rawa seringkali meninggalkan sisa-sisa yang dikenal sebagai "mayat rawa" dan telah berlangsung dalam kurun waktu yang lebih lama, dari Zaman Batu hingga abad ke-19, jelas Struve.
Ritual untuk perang
Dikutip dari laman Live Science, Kamis (12/12), selama penggalian Struve dan timnya telah menemukan artefak Zaman Perunggu lainnya seperti dua kapak perunggu kecil, beberapa cincin pergelangan kaki perunggu besar dan pecahan jarum.
Tim penelitian itu juga menemukan “cincin leher” perunggu berukuran besar. Cincin leher ini diyakini diimpor dari tempat yang sekarang menjadi pantai Baltik Polandia.
Pedang berbentuk S ini berisi dua paku keling yang mungkin merupakan besi paling awal yang pernah ditemukan di Denmark.
ROMU menyatakan pedang ini bermakna sebagai “perwujudan fisik dari transisi dari Zaman Perunggu ke Zaman Besi.”
Sementara itu, desain pedang itu menunjukkan pedang tersebut tidak dibuat di Denmark melainkan di wilayah Eropa selatan yang didominasi oleh budaya Hallstatt selama Zaman Perunggu.
Budaya Hallstatt berkembang pesat dari sekitar abad kedelapan hingga keenam SM dan dipengaruhi oleh budaya Celtic awal Eropa. Budaya Hallstatt memiliki cita-cita prajurit yang menuntut penaklukan, perang, dan konflik.
"Pedang mungkin merupakan gambaran dari itu," simpul Struve.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti