Menancap di Batu Selama 1.300 Tahun, Pedang Legendaris Mirip Excalibur Ini Tiba-Tiba Hilang Misterius, Polisi Sampai Turun Tangan
Menancap di Batu Selama 1.300 Tahun, Pedang Legendaris Mirip Excalibur Ini Tiba-Tiba Hilang Misterius, Polisi Sampai Turun Tangan
Menancap di Batu Selama 1.300 Tahun, Pedang Legendaris Mirip Excalibur Ini Tiba-Tiba Hilang Misterius, Polisi Sampai Turun Tangan
-
Siapa yang menemukan pedang Excalibur? Pedang besi tersebut awalnya ditemukan masih tertancap tegak di tanah pada tahun 1994 di situs arkeologi di kota tua Valencia, sebuah kota yang terletak di pantai timur Spanyol.
-
Dimana pedang Excalibur ditemukan? Pedang besi tersebut awalnya ditemukan masih tertancap tegak di tanah pada tahun 1994 di situs arkeologi di kota tua Valencia, sebuah kota yang terletak di pantai timur Spanyol.
-
Kapan pedang Excalibur ditemukan? Pedang besi tersebut awalnya ditemukan masih tertancap tegak di tanah pada tahun 1994 di situs arkeologi di kota tua Valencia, sebuah kota yang terletak di pantai timur Spanyol.
-
Bagaimana pedang itu ditemukan? Arkeolog mengeksplorasi danau ini menggunakan alat selam. Mereka fokus menyelidiki area di mana dua jembatan pernah ditemukan pada 2017 lalu.
-
Siapa yang menemukan pedang kuno itu? Sejumlah pekerja di Pelabuhan Wloclawek, Polandia, menemukan sebilah pedang berusia 1.000 tahun yang diduga punya kaitan dengan bangsa Viking.
-
Dimana pedang itu ditemukan? Pedang itu ditemukan di dasar Sungai Vistula dan ada tulisan misterius di bagian bilahnya.
Menancap di Batu Selama 1.300 Tahun, Pedang Legendaris Mirip Excalibur Ini Tiba-Tiba Hilang Misterius, Polisi Sampai Turun Tangan
Polisi Prancis kini tengah menyelidiki hilangnya Durandal, pedang yang terkait dengan mitologi mirip dengan Excalibur, pedang Raja Arthur dari Inggris yang terkenal, setelah hilang secara misterius dari desa Pyrenean, Rocamadour.
Pedang itu telah tertancap di sebuah batu tinggi selama sekitar 1.300 tahun.
Dalam sejarah Prancis, ksatria semi-legendaris, Roland, menggunakan Durandal, yang dikatakan tidak bisa dihancurkan dan paling tajam dari semua pedang.
Kisah Roland dengan pedangnya itu tercatat dalam puisi epik abad ke-11 "The Song of Roland," yang sekarang berada di Perpustakaan Bodleian Universitas Oxford, Inggris.
Puisi tersebut, referensi pertama yang diketahui tentang pedang ini, mengatakan seorang malaikat memberikan pedang Durandal kepada Kaisar Suci Romawi Charlemagne, yang mempercayakannya kepada Roland.
Dilansir CBS News, Kamis (4/7), epik Italia "Orlando Enraged" mengatakan pedang Durandal juga dimiliki oleh pangeran Troya, Hector, pada suatu waktu.
Menurut legenda Prancis, pedang Durandal berakhir di Rocamadour
ketika Roland, gagal menghancurkan pedang kepercayaannya, melemparkannya sejauh mungkin untuk mencegah musuh-musuhnya mendapatkannya.
Konon, pedang itu mendarat di desa selatan Prancis dan tertancap di dinding batu sekitar 10 meter dari tanah.
Di sanalah pedang itu berada selama berabad-abad, dan menjadi daya tarik wisata yang populer bagi kota tersebut.
Namun, 1.300 tahun kemudian, pedang itu hilang, diduga dicuri. Kota tersebut, yang juga dikenal dengan keju kambingnya, merasa kehilangan.
"Kami akan merindukan Durandal. Pedang ini telah menjadi bagian dari Rocamadour selama berabad-abad, dan tidak ada pemandu wisata yang tidak menunjukkannya saat berkunjung," kata Dominique Lenfant, wali kota kota tersebut, seperti dikutip oleh La Dépêche, surat kabar Prancis yang pertama kali memberitakan kisah ini.
"Rocamadour merasa telah kehilangan sebagian dari dirinya," kata Lenfant. "Meskipun ini adalah legenda, takdir desa kami dan pedang ini saling terkait."