Surat Cinta dari Zaman Perang Ini Baru Dibuka 250 Tahun Kemudian, Isinya Bikin Hati Meleleh
Surat ini ditulis pada saat Perang Tujuh Tahun antara Inggris dan Prancis.
Surat Cinta dari Zaman Perang Ini Baru Dibuka 250 Tahun Kemudian, Isinya Bikin Hati Meleleh
Sebuah kejadian bersejarah terungkap saat surat-surat yang disita oleh Angkatan Laut Inggris selama Perang Tujuh Tahun telah dibuka untuk pertama kalinya. Peristiwa ini mengungkapkan kisah tragis surat-surat dari orang-orang yang dicintai, yang tak pernah sampai kepada awak kapal perang Prancis pada 1757-1758.
Sumber: BBC
Perang Tujuh Tahun, pertempuran sengit antara Inggris dan Prancis, merupakan perebutan kontrol atas wilayah di Amerika Utara dan India. Konflik ini berakhir dengan Perjanjian Paris, yang memberikan keuntungan yang signifikan bagi Inggris.
Foto: Britannica
-
Mengapa kata-kata cinta Inggris begitu romantis? Bahasa Inggris dengan gemerlapnya kosa kata dan penyairannya mampu menggambarkan perasaan cinta dengan sempurna hingga menyentuh jiwa.
-
Apa yang membuat kata-kata Inggris tentang cinta begitu istimewa? 'Love is not about how many days, months, or years you have been together. Love is about how much you love each other every single day.'
-
Kapan surat itu ditulis? 'Stasiun Sinyal Cahaya & Kabut Corsewall, 4 September 1892.'
-
Bagaimana cara menyampaikan perasaan dengan kata romantis Inggris? Mengungkapkan perasaan cinta kepada pasangan terkadang tidak mudah. Namun dengan kata-kata romantis dalam bahasa Inggris, Anda bisa menyampaikan isi hati dengan cara yang lebih manis dan elegan.
-
Surat cinta untuk siapa? To: Anton Syahputra Kakak OSIS Terganteng
-
Apa yang membuat kata romantis Inggris spesial? Setiap frasa memiliki makna yang mendalam dan dapat membuat hubungan semakin erat.
Penemuan ini dilakukan oleh Profesor Renaud Morieux dari Universitas Cambridge, yang menemukan sebuah koleksi surat sebanyak 104 lembar dari Arsip Nasional di Kew, dan mengatakan bahwa “sangat menyedihkan betapa dekatnya surat-surat itu” untuk mencapai penerima yang dituju di atas kapal Galatee.
Administrasi pos Prancis membawa mereka ke beberapa pelabuhan di Prancis untuk mencoba pengiriman, tetapi tidak berhasil.
Saat Galatee, kapal tempur Prancis, ditangkap oleh Inggris dalam perjalanan dari Bordeaux ke Quebec pada 1758, surat-surat itu seharusnya tiba di tangan awak kapal. Namun, setelah penangkapan kapal, surat-surat itu justru diteruskan ke Inggris oleh pihak otoritas Prancis.
Para pejabat Angkatan Laut Inggris menilai surat-surat tersebut tidak memiliki relevansi militer dan akhirnya disimpan.
Sumber: BBC
Hingga penemuan Profesor Morieux, surat-surat ini belum pernah dibuka sejak ditulis, membuatnya menjadi orang pertama yang membaca pesan-pesan pribadi ini.
Foto: Arsip Nasional Inggris
“Saya menyadari bahwa saya adalah orang pertama yang membaca pesan-pesan yang sangat pribadi ini sejak pesan itu ditulis,” katanya.
"Penerima yang dituju tidak mendapatkan kesempatan itu. Itu sangat emosional," kata Prof Morieux, yang temuannya dipublikasikan di jurnal "Annales. Histoire, Sciences Sociales".
Profesor Morieux mengidentifikasi setiap anggota awak Galatee yang berjumlah 181 orang, dengan surat yang ditujukan kepada seperempat dari mereka.
Di antaranya adalah surat dari Marie Dubosc kepada suaminya, letnan satu kapal, Louis Chamberlain. Dalam pesannya Marie menuliskan, “Saya bisa menghabiskan malam ini menulis kepadamu, saya adalah istrimu yang setia selamanya.”
Selain itu, Anne Le Cerf juga menulis surat untuk suaminya, Jean Topsent, seorang bintara, “Saya tidak sabar bertemu kamu.”
Foto: Arsip Nasional Inggris
“Surat-surat ini berisi pengalaman universal manusia, tidak hanya terjadi di Prancis atau abad ke-18,” kata Profesor Morieux.
Foto: Arsip Nasional Inggris
"Mereka mengungkapkan bagaimana kita semua mengatasi tantangan besar dalam hidup. Ketika kita terpisah dari orang-orang terkasih karena kejadian di luar kendali kita, seperti pandemi atau perang, kita harus mencari cara untuk tetap berhubungan, bagaimana meyakinkan, peduli terhadap orang lain, dan menjaga semangat tetap hidup. Saat ini kita punya Zoom dan WhatsApp. Di abad ke-18, orang hanya punya surat tapi apa yang mereka tulis terasa sangat familiar,” pungkasnya.
Sumber: BBC