"Saya Pernah Menemukan Emas Sebelumnya, Tapi Tidak yang Seperti Ini", Arkeolog Temukan Harta Karun dari Sejumlah Bangkai Kapal
Seorang arkeolog menerbitkan buku yang berisi pengalamannya menemukan sejumlah harta karun bangkai kapal.
Arkeolog bawah laut Mensun Bound menerbitkan sebuah buku yang merinci hasil temuan harta karun peninggalan dari beberapa bangkai kapal di lepas Pantai Uruguay, benua Antartika hingga pesisir Afrika.
Dilansir The Guardian, Mensun Bound selaku direktur eksplorasi pada tim tersebut menemukan bangkai kapal yang penting secara historis. Bangkai kapal tersebut merupakan kapal HMS Agamemnon, Endurance, hingga Espadarte yang berisi barang-barang penting dan unik yang pernah diselamatkan dari laut.
-
Dimana arkeolog menemukan harta karun tersebut? Fragmen yang hilang dari Ember Bromeswell itu ditemukan di Garden Field awal pekan ini.
-
Bagaimana harta karun ditemukan? Keberhasilan penemuan-penemuan ini juga bisa dicapai berkat perkembangan dan penggunaan teknologi pencarian geofisika baru yang mampu mendeteksi rongga dan benda-benda yang terkubur di bawah lapisan tanah liat setebal beberapa meter.
-
Bagaimana harta karun itu ditemukan? Menurut laporan dari The Guardian pada Senin (21/10/2024), penemuan tersebut dikonfirmasi sekitar pukul 8.26 pagi melalui sebuah postingan di platform Discord resmi yang mengumumkan, 'Jangan terus menggali! Kami mengonfirmasi bahwa replika burung hantu emas telah ditemukan semalam, dan solusi telah disampaikan secara bersamaan.'
-
Bagaimana penemuan harta karun itu terjadi? Seorang pria di Kentucky, Amerika Serikat (AS) menemukan ratusan koin era Perang Sipil Amerika saat mencangkul di ladangnya awal tahun ini.
Temuan paling menarik yang pernah ditemukan Bound menurutnya adalah kapal HMS Agamemnon yang dikomandoi oleh Lord Nelson di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.
“Itu adalah kapal tempat ia pertama kali bertempur melawan Prancis dan di sanalah ia bertemu dengan cinta dalam hidupnya, Lady Hamilton,” ungkap Bound.
Kapal tersebut berlayar pada peristiwa-peristiwa penting seperti perang revolusi Amerika, perang revolusi Prancis, dan pertempuran Trafalgar.
Nahasnya kapal itu kandas di lepas Pantai Uruguay saat mengejar armada kapal Prancis dan terjebak di gundukan lumpur.
Bound mengatakan “Mereka berhasil menyelamatkan semua senjata kecuali satu dalam catatan, ada deskripsi yang sangat jelas tentang bagaimana mereka menjatuhkan satu senjata ke dalam air secara tidak sengaja".
Dari Alkitab, helm, hingga emas kapal Portugis
Sebelumnya pada tahun 1997, Bound menemukan meriam besi dibantu dengan perangkat sonar akustik. Setelah diteliti lebih lanjut nomor Meriam tersebut cocok dengan catatan arsip tentang Meriam yang diuji dan diperbaiki karena ditembakan selama perang Trafalgar.
“Pertempuran itu mengubah jalannya sejarah dan mengakhiri impian Napoleon untuk menaklukkan Inggris,” imbuh Bound.
Selain kapal milik pasukan Napoleon Bonaparte, Bound juga menemukan kapal Endurance berisi 27 awak yang dipimpin Shackleton untuk berlayar ke Antartika. Mereka berupaya menjadi orang pertama yang melintasi benua tersebut.
Sayangnya setelah memasuki lapisan es dan menghadapi angin kencang, kapal itu membeku di dalam es dan awaknya terpaksa meninggalkan Endurance dan sebagian besar barang-barang mereka.
Dalam upaya penyelamatan itu, Shackleton sempat merobek beberapa halaman al-kitab dan meninggalkan buku berat itu di salju.
Helm Romawi
Pada tahun 2022, seorang nelayan tak sengaja menemukan alkitab tersebut dan membawanya ke Royal Geographical Society di London untuk disumbangkan.
Bound masih menganggapnya "menakjubkan" bahwa ke-28 awak kapal selamat dari kecelakaan kapal itu, dan Alkitab pun demikian. "Itu seharusnya tidak terjadi," katanya.
Helm milik pasukan Romawi ditemukan di sebuah bangkai kapal di lepas Pantai Giglio. Helm tersebut diperkirakan berasal dari tahun 600 SM pada masa kekaisaran Etruria.
“Helm itu dibuat dengan keterampilan pengerjaan logam yang luar biasa, yang tidak dapat kami buat sendiri saat ini,” kata Bound.
Terakhir adalah sebuah penemuan bangkai kapal milik bangsa Portugis yang berisi emas dan rempah-rempah pada tahun 2001.
Diperkirakan kapal Portugis sedang kembali dari pelayaran ke India itu mengalami kerusakan pada tiang kapal patah dan tenggelam di dekat Benteng Saint Sebastian di pulau Mozambik.
Ia dan timnya menemukan mereka di dekat bangkai kapal tersebut yang meliputi rempah-rempah (lada, cengkeh, pala, dan fuli), kerang cowrie (digunakan sebagai uang di beberapa bagian Afrika), porselen Ming abad ke-16 – dan sekitar 50 kilogram emas.
“Saya pernah menemukan emas sebelumnya, tetapi tidak pernah dalam jumlah seperti ini – emas dalam bentuk lempengan besar, yang mereka sebut emas batangan, serta rantai emas yang putus dan perhiasan emas,” kata Bound.
"Kami tidak tahu. Namun daya beli emas itu pasti sangat besar. Pasti ada yang merugi besar saat kapal itu tenggelam."
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti