Kisah Cinta Pasutri di Bandung Beda Usia 41 Tahun, Suami Umur 29 Istri 70 Tahun Enjoy Tinggal di Gubuk Tengah Hutan
Begini kisah cinta Abeh dan Iin yang menikah terpaut usia 41 tahun tapi tetap romantis.
Di sebuah pedesaan dekat Bandung, tinggal pasangan suami istri yang berbeda dari yang lain. Ia adalah Abeh dan Iin. Abeh merupakan pria yang berusia 29 tahun, mempunyai istri Iin, seorang perempuan lanjut usia berumur 70 tahun.
Mereka berdua tinggal di sebuah gubuk kecil yang berada di tengah sawah. Kegiatan sehari-hari mereka adalah bertani di kebun depan rumah dan telah menjalin cinta selama 9 tahun.
Lantas, bagaimana kisah cinta suami istri yang terpaut usia sangat jauh tersebut? Simak ulasannya sebagai berikut.
Pasangan Suami Istri Beda Usia 41 Tahun
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Aziz Nurahman memperlihatkan pasangan suami istri, Abeh dan Iin yang terpaut usia 41 tahun. Mereka berdua tinggal di sebuah gubuk kecil di tengah hutan.
Tujuannya adalah agar bisa bekerja menggarap kebun setiap hari yang terletak tepat di depan rumahnya. Hubungan pernikahan mereka sudah berjalan selama 9 tahun dan sejak dulu tidak pernah pindah rumah.
“Kalau tinggal di kampung susah kerja, kalau di sini ikutan sambil tani, sambil kuli ke orang lain. Mata pencaharian sehari-hari. Kadang-kadang sambil ditanam ada sayuran, sehari-hari sambil kerja,” ucap Abeh.
Kisah cinta mereka bermula ketika Abeh ikut kerja dengan emak Iin. Setelah ikut kerja beberapa lama, akhirnya Abeh dan Iin mengaku memiliki perasaan cinta satu sama lain.
“Ya dulu ceritanya kerja, kerja jadi karyawan si emak. Tapi akhirnya sudah lama, kita ada perasaan. Ya seperti anak muda ya jadi ngejodoh sampai sekarang, sampai nikah. Sudah 9 tahun sekarang,” ucap Abeh.
Saling Berbagi Cinta dan Kasih
Emak Iin mengaku sangat menyayangi suaminya meski terpaut usia 41 tahun. Emak juga tidak pernah bohong dan selalu mengakui bahwa Abeh adalah pasangan hidupnya.
“Emak tidak bohong, kalau bohong pamali. Takut terjadi apa-apa,” ucap emak.
Abeh mengatakan timbulnya rasa cinta itu bukan tanpa alasan. Sebab, emak memiliki rasa kasih sayang yang teramat dalam kepada Abeh sehingga hal itulah yang membuat Abeh jatuh cinta kepadanya.
“Ya kebaikannya, kejujurannya, kasih sayangnya,” ucap Abeh.
Emak pun demikian, ia memberikan kasih sayangnya ke Abeh tidak peduli siang dan malam, emak Iin selalu memberikan sayangnya kepada sang suami.
“Sayang ke suami, Suami saya juga sama emak, sayang siang dan malam, emak juga sayang sama dia,” ucap emak Iin.
Sampai sekarang, kedua pasangan itu masih tinggal di gubuk tengah sawah dengan bahagia. Pekerjaan pun dilakukan bersama dan mereka bertekad untuk menjalani kehidupan baik susah maupun senang secara bersama-sama.