Tim Pencari Harta Karun Berburu Bangkai Kapal yang Tenggelam 400 Tahun Lalu, Diduga Mengangkut Emas Senilai Rp78 Miliar
Ekspedisi pencarian bangkai kapal ini telah berlangsung bertahun-tahun, namun hasilnya nihil.
Ekspedisi pencarian bangkai kapal ini telah berlangsung bertahun-tahun, namun hasilnya nihil.
-
Apa yang ditemukan di dalam kapal karam? Sekelompok peneliti arkeologi bawah air menemukan dua buah lempengan timah seberat 22 gram dan 44 gram di sebuah kapal karam Zaman Perunggu di lepas pantai Antalya Kumluca,Turki.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di bangkai kapal? Sejak 2019, proyek penggalian yang dipimpin Profesor Hakan Öniz dari Fakultas Seni Rupa Universitas Akdeniz menjelajahi dasar laut di lepas pantai Kumluca di provinsi selatan Turki, Antalya. Dilansir Heritage Daily, proyek penggalian ini menemukan bangkai kapal di kedalaman 50 meter, yang membawa muatan batangan bantal tembaga yang diyakini berasal dari Pegunungan Troodos di Siprus. Baru-baru ini, para peneliti menemukan belati perunggu berpaku perak di lokasi bangkai kapal, yang dikaitkan dengan peradaban Kreta-Minoa, budaya Zaman Perunggu yang berpusat di Pulau Kreta.
-
Bagaimana cara tim arkeologi menemukan harta karun ini? Sejauh ini, tim dari Institut Arkeologi dan Peninggalan Budaya Provinsi Sichuan membendung Sungai Min untuk melakukan survei intensif di 250 hektar dasar sungai tersebut sejak 2016.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang memiliki kapal harta karun ini? Ribuan artefak ini diyakini hasil jarahan yang tenggelam bersama kapal milik panglima perang Zhang Xianzhong pada abad ke-17.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
Tim Pencari Harta Karun Berburu Bangkai Kapal yang Tenggelam 400 Tahun Lalu, Diduga Mengangkut Emas Senilai Rp78 Miliar
Perusahaan asal Inggris tengah berupaya menemukan bangkai kapal yang tenggelam 400 tahun lalu. Ini bukan sembarang kapal karena diyakini mengangkut harta karun emas senilai USD5 miliar atau sekitar Rp78 miliar.
Bangkai kapal Merchant Royal, yang terkenal sebagai "El Dorado of the Seas", tenggelam pada tahun 1641 dan dipercaya terletak di lepas pantai Cornwall. Meskipun telah menjadi target dari beberapa ekspedisi pemulihan selama bertahun-tahun, bangkai kapal ini belum ditemukan. Namun, perusahaan Inggris bernama Multibeam Services saat ini optimis dapat menemukannya.
Sumber: Greek Reporter
Dipimpin mantan nelayan komersial dan penyelam Nigel Hodge, dengan tim berjumlah 11 orang, perusahaan ini memiliki spesialisasi dalam penemuan bangkai kapal yang hilang. Mereka berencana untuk melakukan pencarian kapal tersebut bulan depan.
Hodge berencana menghabiskan sisa tahun ini untuk melakukan pencarian, yang akan mencakup area seluas 321 km persegi di Selat Inggris. Namun, ia menekankan pencarian ini bukanlah "demam emas", namun lebih tentang menemukan jawaban atas misteri kapal tersebut. Barang apa pun yang ditemukan di dalamnya akan dianggap sebagai artefak warisan.
Penerapan teknologi terkini diharapkan dapat membantu dalam mengungkap misteri penyebab tenggelamnya kapal tersebut. Perusahaan ini dilengkapi dengan kapal bawah air tak berawak yang mampu menyelam hingga 6.000 meter di bawah permukaan laut, bersama dengan teknologi sonar yang baru. Namun, Hodge menyadari bahwa misi ini akan sulit karena perairan di mana kapal itu tenggelam terkenal berbahaya.
“Ada ribuan kapal karam di sana dan Merchant Royal hanyalah salah satunya,” katanya kepada Metro.
“Jadi kita harus benar-benar memilah-milah banyak bangkai kapal saat kita melakukannya dan kemudian mengidentifikasinya. Ini tidak mudah. Jika itu mudah, maka hal itu akan terlaksana.”
Kapal itu tenggelam saat perjalanannya ke Dartmouth pada tahun 1641, membawa kargo berharga dari Spanyol, Meksiko, dan Karibia.
Upaya pencarian yang dipimpin Hodge akan didokumentasikan oleh kru film mulai bulan depan, dengan bantuan mantan pasukan khusus dan komando Jason Fox. Hodge menyadari bahwa meskipun banyak yang skeptis, tetapi mereka memiliki kepercayaan dan elemen yang diperlukan untuk menangani tugas ini.
“Beberapa orang akan mengatakan ini adalah jarum di tumpukan jerami,” kata Hodge.