'Kapal Hantu' Misterius yang Hilang Bersama Semua Krunya Akhirnya Ditemukan Setelah 120 Tahun, Begini Kondisinya
Kapal pembawa batu bara itu tenggelam pada 1904 karena dihantam badai besar.

Penemuan kapal itu terjadi tidak sengaja oleh tim penjelajah bawah laut.
Kapal SS Nemesis hilang bersama 32 awal kapalnya pada Juli 1934 ketika badai besar menghantam wilayah perairan New South Wales, Australia.
Beberapa pekan kemudian, sisa-sisa pecahan kapal berukuran panjang 73 meter itu dan para krunya terbawa arus laut sampai ke Pantai Cronulla, sekitar 28 kilometer sebelah selatan Sydney.
Dilansir Joe.co.uk, hingga lebih dari 120 tahun kemudian, bagian kapal lainnya hingga kini masih hilang.
Namun belum lama ini, sebuah perusahaan penginderaan jauh yang sedang memetakan dasar laut menemukan kapal misterius itu.
Puing kapal utuh
Pencarian kapal karam itu memecahkan misteri SS Nemesis yang tenggelam pada 1904.
Tim dari Subsea Professional Marine Services menemukan puing kapal itu utuh tak tersentuh, sekitar 25 kilometer dari garis pantai pada kedalaman 160 meter di bawah permukaan laut.
Meski penemuan awal puing kapal itu terjadi pada 2022, namun identifikasi resmi yang menyatakan kapal itu benar SS Nemesis baru diumumkan akhir tahun lalu.
Badan sains nasional Australia CSIRO menggunakan citra bawah air khusus untuk mengonfirmasi ciri khas kapal pengangkut batu bara kuno itu.
Mesinnya kewalahan
"Pemeriksaan visual kami terhadap bangkai kapal menggunakan kamera yang diterjunkan menunjukkan beberapa struktur penting masih utuh dan dapat diidentifikasi, termasuk dua jangkar kapal yang tergeletak di dasar laut," kata pernyataan dari juru bicara CSIRO.
Gambar-gambar yang dikumpulkan oleh CSIRO menunjukkan bangkai kapal dari besi itu tergeletak tegak di hamparan pasir, dengan haluan dan buritannya rusak parah.
Penemuan itu juga memberikan klarifikasi seputar penyebab tenggelamnya kapal. Gambar itu menunjukkan kapal tersebut tenggelam karena mesinnya kewalahan melawan badai.
Bangkai kapal bersejarah
Para ahli meyakini kapal uap itu mulai tenggelam begitu cepat setelah dihantam gelombang besar sehingga awak kapal tidak sempat mengerahkan sekoci penyelamat, yang mengakibatkan semua awak kapal tewas.
Menteri Lingkungan Hidup dan Warisan Budaya New South Wales Penny Sharpe mengatakan kepada The Telegraph, "Sekitar 40 anak kehilangan orang tua mereka dalam kecelakaan ini dan saya berharap penemuan ini membawa kelegaan bagi keluarga dan teman-teman yang terkait dengan kapal yang tidak pernah diketahui nasibnya."
Para pejabat mengatakan awak kapal yang hilang berasal dari Australia, Inggris Raya, dan Kanada.
Bangkai kapal SS Nemesis kini dilindungi sebagai puing kapal bersejarah berdasarkan Undang-Undang Warisan Budaya Bawah Air 2018.