Surat Terakhir dari Pionir Pendaki Everest yang Tewas Didigitalisasikan, Tulisannya Bikin Haru
Meski tidak selamat, kata-kata dari pendaki malang itu kini bisa dibaca secara keseluruhan untuk pertama kalinya secara daring.
Meski tidak selamat, kata-kata dari pendaki malang itu kini bisa dibaca secara keseluruhan untuk pertama kalinya secara daring.
Surat Terakhir dari Pionir Pendaki Everest yang Tewas Didigitalisasikan, Tulisannya Bikin Haru
Pada Juni 1924, sebuah tim ekspedisi melakukan pendakian Gunung Everest.
Di tanggal 8 Juni, pendaki gunung asal Inggris bernama George L Mallory dan seorang mahasiswa teknik bernama Andrew “Sandy” Irvine berangkat meninggalkan tim ekspedisi mereka untuk mecapai puncak.
Sayangnya, mereka tidak pernah terlihat lagi dalam keadaan hidup.
Meski tidak selamat, kata-kata dari Mallory kini bisa dibaca secara keseluruhan untuk pertama kalinya secara daring.
-
Siapa yang pertama kali mencapai puncak Everest? Meskipun Edmund Hillary dan Tenzing Norgay tercatat secara resmi sebagai orang pertama yang mencapai puncak tertinggi di dunia pada tahun 1953, penemuan terbaru oleh pembuat film dan pendaki AS, Jimmy Chin, kembali memicu spekulasi tentang pencapaian Mallory dan Irvine.
-
Siapa yang pertama kali menaklukkan puncak Everest? Pasangan petualang, Norgay seorang Sherpa Nepal-India dan Hillary seorang Selandia Baru, mencapai puncak Everest pada pukul 11:30 pada tanggal 29 Mei, menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak gunung yang terkenal di dunia ini.
-
Di mana letak Gunung Everest? Gunung Everest berdiri di perbatasan antara China dan Nepal, dan bagian utaranya berada di sisi China.
-
Apa yang dirayakan di Hari Everest Internasional? Peringatan ini kemudian dirayakan secara global, sebagai Hari Everest Internasional. Dan tentunya bukan hanya untuk menghormati para pendaki saja, tapi juga megahnya gunung Everest.
-
Kenapa Hari Everest Internasional dirayakan? Ketika Hillary meninggal dunia pada tahun 2008, Nepal menetapkan Hari Everest Internasional untuk menghormatinya. Dengan begitu, dipilih tanggal 29 Mei, yaitu tanggal di mana Hillary dan Norgay berhasil menaklukkan puncak Everest.
-
Bagaimana cara mengukur ketinggian Gunung Everest? Cara paling tradisional untuk mengukur ketinggian gunung pasti melibatkan beberapa keterampilan trigonometri, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (11/9). Metodenya disebut triangulasi, yang mengharuskan mengetahui jarak antara dua titik di permukaan tanah, dan sudut antara kedua titik tersebut dan puncak gunung.
Mengutip CNN dan Ars Technica, Jumat (31/5), Kampus Magdalene, Cambdridge, tempat Mallory belajar dari tahun 1905—1908 sebagai mahasiswa, baru-baru ini mendigitalkan ratusan halaman korespondensi dan dokumen lain yang dikirim dan ditulis olehnya.
Secara keseluruhan, koleksi tersebut mencakup 840 surat dari tahun 1914—1924.
Surat-surat tersebut menggambarkan berbagai kegiatan yang dilakukan Mallory, seperti pendakian-pendakian gunung yang Mallory lakukan, termasuk peristiwa wafatnya beberapa kru selama pendakian, keikutsertaannya dalam Pertempuran Somme di Perang Dunia I, hingga kunjungannya ke Amerika Serikat pada Era Pelarangan Alkohol.
Dari semua surat yang ada di koleksi tersebut, terdapat sekitar 440 surat pribadi yang dikirim oleh Ruth, sang istri, kepada Mallory.
Oleh karena itu, selain mendokumentasikan kehidupan seorang pendaki gunung, koleksi ini juga merinci kehidupan sehari-hari bagi seorang perempuan di awal abad ke-20.
Di antara berbagai surat-surat tersebut, salah satu surat yang paling menarik adalah surat terakhir yang ditulis Mallory kepada Ruth sebelum melakukan upaya pendakian terakhirnya yang berakhir tragis.
“Sayang, aku berharap sebaik mungkin yang aku bisa untuk engkau, bahwa kecemasanmu akan berakhir sebelum engkau mendapat surat ini, dengan berita terbaik. Yang juga akan menjadi yang tercepat. Perbandingannya 50 banding 1 melawan kami, tetapi kami tetap berusaha & membuat diri kami sendiri bangga. Cinta yang besar untukmu. Sayangmu selalu, George.”
Sebagai sebagai seseorang yang gemar mendaki gunung, Mallory telah mengunjungi Gunung Everest sebanyak dua kali sebelum ekspedisi tahun 1924.
Pada tahun 1921, Mallory menjadi bagian dari ekspedisi pengintaian untuk membuat peta akurat pertama dari wilayah tersebut.
Setahun setelahnya, ia melakukan upaya serius pertamanya untuk mencapai puncak Everest, meski akhirnya harus terpaksa kembali ke bawah.
Ia kembali melakukan pendakian lagi di tahun 1924, saat berusia 37 tahun. Pada 3 Juni, ia dan Irvine meninggalkan Advanced Base Camp (6.500 meter).
Mereka mencapai Kamp 5 pada 6 Juni dan Kamp 6 pada 7 Juni, sebelum menuju puncak pada 8 Juni.
Banyak yang berspekulasi mengenai apakah Mallory dan Irvine berhasil mencapai puncak Everest atau tidak.
Kedua orang tersebut terakhir kali terlihat pada sore hari tanggal 8 Juni oleh anggota ekspedisi lain yang juga merupakan ahli geologi, Noel Odell. Ia mereka jauh dibelakang dan menemukan beberapa peralatan mereka di sebuah kamp.
Mallory pun tidak terlihat lagi hingga tanggal 1 Mei 1999, ketika seorang pendaki gunung, Conrad Anker, menemukan mayatnya yang membeku di ketinggian sekitar (8,138 meter).
Anker berhasil mengidentifikasi mayat Mallory karena adanya label nama yang dijahitkan di pakainnya.
Hingga kini, mayat Irvine belum ditemukan. Ketika jasadnya ditemukam, pada saku jaket Mallory terdapat tiga surat yang masih dalam kondisi baik.
Surat-surat tersebut juga dimasukkan ke dalam koleksi surat dari Kampus Magdalene.