Temuan Sepatu Bot di Everest, Ungkap Misteri 100 Tahun di Dunia Para Pendaki Gunung
Temuan sepatu bot milik Sandy Irvine memberikan harapan baru terkait jejak pendakian yang dilakukan Irvine dan Mallory.
Sisa jasad Andrew Comyn "Sandy" Irvine yang hilang bersama George Mallory pada 1924 ketika hendak menaklukkan Everest tampaknya telah ditemukan.
Dalam pembuatan sebuah film dokumenter yang digagas oleh tim National Geographic, para penjelajah menemukan sisa jasad yang diyakini milik Andrew Comyn atau dikenal “Sandy” Irvine.
-
Siapa yang menemukan sepatu itu? Arkeolog Jerman menemukan sepatu berusia 2.000 tahun dan yang menakjubkan kondisinya masih utuh.
-
Bagaimana para arkeolog tahu bahwa sepatu itu terbuat dari kulit? Sepatu-sepatu ini terbuat dari kulit berwarna hitam pekat hampir coklat tua dan memiliki sol kasar dan berduri.
-
Bagaimana cara arkeolog mengukur usia sepatu? Sepatu tertua yang telah diberi tanggal langsung oleh para peneliti adalah sepasang sandal berusia 10.400 tahun yang ditemukan dari Gua Fort Rock di Oregon tengah, Amerika Serikat menurut Thomas Connolly, direktur penelitian arkeologi di Museum Sejarah Alam dan Budaya Universitas Oregon.
-
Kapan sepatu itu dibuat? Benda-benda ini kemungkinan besar dibuat dan dipakai pada abad kedua SM.
-
Bagaimana peneliti membuat replika sepatu manusia purba? Keinginan untuk memahami lebih dalam bagaimana manusia purba berinteraksi dengan alam sekitarnya mendorong para arkeolog untuk menciptakan replika sepatu yang mereka yakini digunakan oleh manusia purba.
-
Sepatu apa yang ditemukan di Gua Fort Rock? Sepatu tertua yang telah diberi tanggal langsung oleh para peneliti adalah sepasang sandal berusia 10.400 tahun yang ditemukan dari Gua Fort Rock di Oregon tengah, Amerika Serikat menurut Thomas Connolly, direktur penelitian arkeologi di Museum Sejarah Alam dan Budaya Universitas Oregon.
Saat melakukan pendakian Irvine berusia 22 tahun sedangkan Mallory berusia 37 tahun, mereka terakhir terlihat pada 8 Juni 1924 saat mencoba menjadi orang pertama yang menaklukan Gunung Everest.
Sayangnya, belum diketahui apakah mereka telah mencapai puncak atau belum karena mereka tidak pernah kembali. Jasad Mallory ditemukan pada 1999 sedangkan jasad Irvine ditemukan satu abad setelahnya, pada tahun 2024.
Sepatu yang diduga milik Irvine
Dilansir Archaeology Magazine, penemuan terbaru berupa sepotong kaki yang terbalut kaus kaki dan sepatu bot diduga sebagai kaki milik Irvine. Temuan potongan kaki itu ditemukan di Gletser Rongbuk Tengah, di bawah Sisi Utara Everest.
"Saya mengangkat kaus kaki itu, dan ada label merah yang bertuliskan AC IRVINE di dalamnya," ungkap Jimmy Chin, seorang pendaki profesional sekaligus sutradara pembuat film dokumenter.
Julie Summers, salah satu keponakan cucunya mengungkap kesedihannya saat mengetahui penemuan tersebut.
“Ketika Jimmy memberitahu saya bahwa ia melihat nama AC Irvine pada label kaus kaki di dalam sepatu bot, saya pun meneteskan air mata. Itu adalah momen yang luar biasa dan mengharukan,” ungkapnya.
Temuan kaki Irvine itu dilaporkan ke China Tibet Mountaineering Association dan Royal Geographical Society sebagai penyelenggara ekspedisi tahun 1924.
Temuan memberikan kelegaan bagi keluarga Irvine dan komunitas pendaki lain yang lebih luas.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti