Gunung Everest Makin Tinggi, Ilmuwan Ungkap Penyebabnya
Ada sesuatu yang terjadi menurut para ilmuwan mengapa Gunung Everest setiap tahun makin tinggi.
Kini Gunung Everest telah tumbuh sekitar 15 hingga 50 meter dalam 89.000 tahun terakhir, dan terus bertambah setiap tahunnya. Para ilmuwan juga mengatakan hal ini terjadi karena sistem air gunung tersebut menyerap sungai.
Mengutip Skynews, Selasa (1/10), ketika Sungai Arun bertemu dengan sungai lainnya, hal tersebut akan menciptakan Ngarai Arun yang dalam, di dekat Everest. Namun saat ini, jaringan sungai sekitar 46 mil dari gunung tersebut mengikis ngarai yang besar dan menyebabkan gunung di dekatnya terangkat hingga dua milimeter setiap tahun.
-
Apa yang membuat Gunung Everest tumbuh lebih tinggi? Ini adalah efek yang disebut rebound isostatik.
-
Kapan Gunung Everest mulai tumbuh lebih tinggi? Tekanan dari tumbukan lempeng India dan Eurasia 40-50 juta tahun yang lalu membentuk Pegunungan Himalaya dan lempeng tektonik tetap menjadi alasan utama kenaikan terus-menerus.
-
Di mana letak Gunung Everest? Gunung Everest berdiri di perbatasan antara China dan Nepal, dan bagian utaranya berada di sisi China.
-
Kenapa Everest dianggap gunung tertinggi di dunia? Kendati begitu, Gunung Everest akan selalu menjadi titik tertinggi di Bumi, dan itu berarti gunung tersebut akan selalu mendapat tempat dalam impian mereka yang ingin menaklukkan alam
-
Bagaimana cara mengukur ketinggian Gunung Everest? Cara paling tradisional untuk mengukur ketinggian gunung pasti melibatkan beberapa keterampilan trigonometri, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (11/9). Metodenya disebut triangulasi, yang mengharuskan mengetahui jarak antara dua titik di permukaan tanah, dan sudut antara kedua titik tersebut dan puncak gunung.
-
Siapa yang pertama kali mencapai puncak Everest? Meskipun Edmund Hillary dan Tenzing Norgay tercatat secara resmi sebagai orang pertama yang mencapai puncak tertinggi di dunia pada tahun 1953, penemuan terbaru oleh pembuat film dan pendaki AS, Jimmy Chin, kembali memicu spekulasi tentang pencapaian Mallory dan Irvine.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa seiring dengan semakin dalamnya sistem sungai di dekatnya, hilangnya material menyebabkan gunung tersebut menjulang lebih tinggi.” kata mahasiswa PhD Adam Smith, dari UCL Earth Sciences.
Gunung Everest yang merupakan gunung tertinggi di Bumi yang mencapai 8.849 meter dan menjulang sekitar 250 meter di atas puncak tertinggi berikutnya di Himalaya. Saat ini, Sungai Arun, dan ngarai yang diciptakannya, mengalir melalui wilayah pegunungan di sebelah timur Everest dan menyatu di hilir dengan sistem sungai Koshi yang lebih besar.
Selama ribuan tahun, sungai Arun telah manyapu miliaran ton tanah dan sedimen di sepanjang tepi nya, hingga menciptakan ngarai yang dalam. Dengan adanya sejumlah besar sedimen yang telah dipindahkan, daratan menjadi lebih ringan dan kerak bumi terdorong ke atas secara perlahan, hal ini yang menyebabkan proses pertumbuhan Everest cukup cepat. Penulis studi menyebutkan bahwa proses yang terjadi disebut rebound isostatik.
Menurut Dr Jin-Gen Dai, rekan penulis laporan dari UCL Earth Sciences, mengatakan bahwa ketinggian Gunung Everest telah menyebabkan munculnya sistem sungai yang “menarik” di area tersebut.
“Sungai Arun di hulu mengalir ke timur di dataran tinggi dengan lembah datar, kemudian tiba-tiba berbelok ke selatan seperti sungai Koshi, ketinggiannya menurun dan menjadi lebih curam.” kata Dai.
“Topografi yang unik inilah yang menunjukkan keadaan yang tidak stabil, yang kemungkinan besar berkaitan dengan ketinggian ekstrem Gunung Everest.” tambahnya.
Meski begitu, percepatan pertumbuhan tidak hanya terjadi di Everest saja, melainkan juga mempengaruhi gunung-gunung tetangga seperti Lhotse dan Makalu, yang merupakan puncak tertinggi keempat dan kelima di dunia.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia