Hilang 80 Tahun saat Perang Dunia II, Pesawat ini Tiba-tiba Muncul di Perairan, Lokasinya Dekat Indonesia
Banyak yang tak menyangka jika pesawat pengebom perang dunia II muncul tiba-tiba.
Pesawat pengebom Perang Dunia II yang hilang di atas Samudra 80 tahun lamanya, kini telah ditemukan. Pesawat ini kembali terlihat pada menjelang akhir tahun 2023 di perairan pantai Gasmata di Britania Baru, sebuah pulau yang merupakan bagian dari Papua Nugini.
Dilansir dari Newsweek, Selasa (1/10), Departemen Pertahanan Australia mengumumkan dalam sebuah pernyataannya bahwa Angkatan Udara Kerajaan Australia (RAAF) telah meneliti pesawat yang ditemukan adalah Pesawat Pengebom Beaufort A9-374 dari Skuadron No.100 RAAF yang telah hilang.
-
Dimana pesawat tempur peninggalan Perang Dunia II berada? Di sana terdapat bangkai kendaraan perang seperti jeep, truk, hingga pesawat tempur yang telah berselimut karang.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Siapa yang menjatuhkan pesawat musuh di Perang Dunia II? Penulis: Arsya Muhammad Siapa pilot Jepang yang memegang rekor paling banyak menjatuhkan pesawat tempur lawan selama Perang Dunia II? Dialah Saburo Sakai dengan Mitsubishi A6M2 Zero miliknya.Versi resmi, Sakai menjatuhkan 28 pesawat musuh. Namun dia mengklaim ada 64 pesawat pemburu maupun pengebom milik sekutu dijatuhkannya selama perang.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
Pesawat itu adalah pesawat pengebom bermesin ganda buatan Inggris yang dirancang oleh Bristol Aeroplane Company. Sebelum hilang, pesawat terlibat dalam pertempuran di wilayah perang Mediterania dan Pasifik Barat Daya.
Pesawat tersebut hilang bersama empat awaknya, yang telah tewas dalam pertempuran. Awak dari pesawat itu tidak pernah kembali setelah melakukan penerbangan pada tahun 1943. Sisa-sisa pesawat A9-374 yang hilang, ditemukan tersebar di area yang luas, berada lebih dari 50 kaki di bawah permukaan laut.
Hal tersebut mengakibatkan pencarian pesawat menjadi tantangan yang cukup sulit. Setelah penemuan awal reruntuhan pesawat, Kepala Angkatan Udara RAAF, Marsekal Udara Stephen Chappell mengungkapkan bahwa misi pencarian adalah tugas yang menantang juga memakan waktu.
“Misi tersebut melibatkan penyelam spesialis dan arkeolog maritim yang bekerja di lokasi yang kompleks, dengan reruntuhan kapal yang rusak parah dan tertutup lapisan sedimen dan pertumbuhan laut,” kata Chappell dalam pernyataan yang diberikan.
Awalnya, pesawat ditemukan selama pencarian yang dipimpin oleh miliarder Australia Andrew Forrest dan Ocean Ecology. Pengusaha tersebut mencari jenazah pamannya yang telah lama hilang, Perwira Penerbang David Forrest, yang ditembak saat mengemudikan pesawat pengebom serupa milik RAAF Beaufort di dekat Gasmata pada 1943.
Untuk menghormati empat penerbangnya yang tewas, Pangkalan RAAF Point Cook di Victoria, Australia, akan mengadakan upacara penghormatan pada Oktober mendatang. Chappell mengatakan, “Tidak ada rencana pemulihan lebih lanjut untuk lokasi kecelakaan yang menantang ini, tetapi kami terus berupaya untuk menghitung semua personil layanan kami yang hilang sebagai bagian dari komitmen kami untuk menghormati layanan dan pengorbanan mereka bagi negara kami,”
Reporter magang: Nadya Nur Aulia