Ini Isi Surat Galileo yang Lama Hilang Ungkap sebuah Misteri Sejarah
Berikut adalah temuan dari seorang sejarawan yang mengungkap isi surat Galileo.
Berikut adalah temuan dari seorang sejarawan yang mengungkap isi surat Galileo.
Ini Isi Surat Galileo yang Lama Hilang Ungkap sebuah Misteri Sejarah
Surat yang ditulis oleh Galileo Galilei selama ratusan tahun silam ternyata ditemukan di Perpustakaan Royal Society, oleh seorang sejarawan sains bernama Salvatore Ricciardo dari University of Bergamo, Italia pada 2018.
Mengutip arsip dari laporan IFLScience pada tahun tersebut, Kamis, (21/9), ketika ditemukan surat setebal 7 halaman ini luput dari perhatian peneliti selama berabad-abad, karena terdapat kesalahan yaitu disimpan pada katalog yang dengan tanggal yang salah.
Isi dari surat yang ditulis pada 21 Desember 1613 merupakan hasil editan bahasa yang dihaluskan oleh Galileo untuk mengatasi keributan yang diakibatkan oleh argumennya.
-
Apa yang ditemukan Galileo Galilei? Ratusan tahun lalu Galileo Galilei mencoba mengarahkan teleskop pertamanya ke langit pada tahun 1610 dan menemukan kumpulan bintang yang tak terhitung serta menemukan galaksi Bima Sakti.
-
Kenapa Galileo mengirim anagram? Ketika Galileo akan mengabari beberapa ilmuwan atas penemuan barunya, ada beberapa hal yang dia khawatirkan.
-
Apa penemuan terbesar Galileo? Galileo pernah tidak diakui sebagai penemu dari salah satu penemuan terbesarnya, empat satelit utama Jupiter.
-
Apa yang Galileo temukan di Saturnus? Meskipun teleskop milik Galileo masih terlalu sederhana untuk menentukan kebenaran dari penemuan ini, dia tetap merasa penemuannya ini sesuatu yang istimewa. Dia segera mengirim anagram kepada teman-teman dan rekan astronomnya.
-
Apa yang disimpan di Museo Galileo? Kini jari-jari dan gigi tersebut disimpan di Museo Galileo, Italia, sementara tulang belakangnya disimpan di Universitas Padua, Italia.
-
Siapa yang salah mengartikan pesan Galileo? Salah satunya adalah plagiarisme. Ia kemudian mengirimkan sebuah pesan teks yang disusunnya secara acak atau anagram.
Kala itu ia berargumen bahwa alam semesta berpusat pada matahari, hal ini kemudian selaras dengan pernyataan seorang astronom Polandia yang pertama kali menyatakan bahwa alam semesta berpusat pada Matahari di beberapa dekade sebelumnya.
Akan tetapi, saat itu Gereja Katolik menyatakan bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta dan matahari mengelilingi Bumi.
Di sisi lain, Gereja Katolik mengklaim bahwa siapapun yang memiliki perbedaan pemahaman akan dianggap bid'ah.
Namun, dengan ditemukan surat Galileo yang telah lama hilang berhasil mengklarifikasi terkait pertentangan tersebut.
Dalam surat tersebut, Galileo menjelaskan argumennya kepada seorang ahli matematika, Benedetto Castelli tentang alasan mengapa penelitian astronomi tidak boleh terikat dengan doktrin teologis.
Foto:The Royal Society
Surat ini kemudian sampai ke tangan Inklusi Katolik di Roma dan sekarang arsipnya di rahasiakan di Vatikan.
Namun, suratnya tidak serta merta hilang begitu saja. Masih terdapat beberapa salinan, hanya saja terdapat beberapa perbedaan.
Pernyataan Galileo tentang benda yang dimiliki para pendeta telah direkayasa, kemudian diganti menjadi bahwa seorang astronom yang memiliki kesamaan penjelasan dengan Galileo adalah pembohong.
Setelah mempertimbangkan beberapa hal, Galileo ternyata masih memiliki beberapa salinan asli dari surat yang dikirimkan. Pada salinan asli ini, kemudian ia memperhalus isinya.
Misalnya, pada saat pertama kali ia menulis bahwa pernyataan Alkitab memiliki pandangan yang salah terhadap dunia astronomi, diganti menjadi “terlihat berbeda dari kebenaran”, lalu ketika ia menjelaskan bahwa Kitab Suci “menyembunyikan” pemikiran asli sains, ia ganti dengan kata menyelubungi.
Untuk mengetahui lebih lanjut, sejauh ini peneliti tetap menunggu sekumpulan surat Galileo secara lengkap dan diurutkan dalam jurnal Royal Society, baru akan dibahas lebih lanjut mengenai fakta-fakta yang tersembunyi di dalamnya.Seperti yang diketahui, Ilmuwan itu dijatuhi status sebagai tahanan rumah seumur hidupnya sampai dia mati karena sakit pada 8 Januari 1642. Baru pada 31 Oktober 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan penyesalannya terhadap tindakan Gereja Katolik kepada Galileo.
Kemudian pada 21 Desember 2008, Paus Benediktus XVI pun menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi nama Galileo sebagai ilmuwan.