Ini Ungkapan Ilmuwan Terkenal dari Galileo hingga Charles Darwin tentang Keberadaan Tuhan
Masing-masing ilmuwan punya pandangan sendiri soal ini. Berikut ungkapannya.
Masing-masing ilmuwan punya pandangan sendiri soal ini. Berikut ungkapannya.
Ini Ungkapan Ilmuwan Terkenal dari Galileo hingga Charles Darwin tentang Keberadaan Tuhan
Sains digunakan untuk mengidentifikasi objek-objek yang nyata dan bisa tertangkap oleh panca indera. Hal ini yang menjadikan beberapa peneliti untuk mempertanyakan keberadaan Tuhan.
Menurut HuffPost, Rabu, (06/09), pada tahun 2009 Pew Research Center pernah melakukan survei tentang kepercayaan terhadap Tuhan atau kekuatan universal yang mengendalikan kehidupan.
Dari hasil survei tersebut ditemukan data bahwa hanya 51 persen ilmuwan yang percaya akan keberadaan dewa atau kekuatan yang mengatur alam semesta.
-
Apa yang Einstein katakan tentang Tuhan? Einstein juga menyatakan kebingungannya mengenai kedua interpretasi yang bertentangan tersebut. Di sisi lain, ketika ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa tidak mungkin ada satu entitas super yang bertanggung jawab atas penciptaan, gagasan tentang Tuhan dengan bentuk 'manusia' menjadi lemah.
-
Bagaimana Einstein memandang Tuhan? Einstein pernah menyatakan kekagumannya terhadap gagasan bahwa dunia mungkin telah diciptakan oleh kekuatan yang lebih tinggi dengan pengetahuan ilmiah.
-
Apa kontribusi terbesar Albert Einstein? Karya Einstein yang terbesar adalah teori relativitas, salah satu teori yang mendefinisikan pengetahuan fisik manusia mengenai alam semesta.
-
Apa karya utama Albert Einstein? Albert Einstein dikenal dengan hukum relativitasnya.
-
Siapa yang menyatakan bahwa teori Einstein terbukti? “Masalahnya adalah mengubah massa menjadi energi adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Sangat sulit sehingga Einstein percaya itu tidak akan pernah menjadi sumber daya yang layak. Namun faktanya teori Einstein mengubah massa menjadi energi persis seperti cara kerja stasiun tenaga nuklir,“ jelas dia.
-
Kapan Einstein menulis surat tentang Tuhan? Surat itu ditulis setahun sebelum kematiannya pada 1955.
Para ilmuwan sepanjang sejarah selalu mengandalkan data dan hasil observasi untuk memahami dunia serta mempertanyakan tentang cara kerja sebagian alam semesta juga siapa yang menciptakan asal-usul kehidupan manusia.
Untuk menjawab itu semua, akhirnya sebagian ilmuwan tetap ada yang mempercayai bahwa data dan hasil observasi yang mereka dapatkan merupakan hasil yang terbatas dan ada kekuatan lain yang menghubungkan antara sains dan kehidupan di alam semesta.
Galileo Galilei (1564-1642)
Seorang astronom dan ilmuwan bernama Galileo Galilei pernah di cap sesat oleh Gereja Katolik Roma karena mendukung teori planet-planet berputar mengelilingi matahari.Ia juga pernah menulis surat kepada Grand Duchess Christina of Tuscany karena mengkritik isi Alkitab yang tidak sesuai dengan bukti ilmiah yang ada.
Galileo Galilei juga pernah mengatakan bahwa setiap orang tidak wajib mempercayai akan kehadiran Tuhan dan apapun yang terjadi serta ditakdirkan oleh manusia merupakan hal-hal yang dapat dirasakan melalui panca indera seseorang.
Sumber foto: nmm.ac.uk/Justus Sustermans
Sir Francis Bacon (1561-1626)
Sosok Francis Bacon dikenal sebagai pendiri metode ilmiah dan spesial pengumpulan analisis data ini merupakan salah satu ilmuwan yang percaya akan keberadaan Tuhan.Hal tersebut terjadi karena ia merupakan orang yang tergabung dalam jemaah gereja Inggris (Anglikan).
Dalam tulisannya tentang ateisme ia menyebutkan bahwa Tuhan memang tidak menunjukkan mukjizatnya untuk membuat seseorang percaya akan keberadaan-Nya, melainkan ciptaan-Nya lah yang memiliki pandangan terbuka akan kekuatan hebat Sang Pencipta.
Sebab, setiap peristiwa yang terjadi berasal dari campur tangan Sang Pencipta yang menghendaki suatu kejadian.
Sumber foto: Khanacademy.org
Charles Darwin (1809-1882)
Charles Darwin merupakan sosok yang terkenal karena teori revolusinya. Berbicara mengenai kepercayaan Tuhan, Darwin menyatakan bahwa ia adalah seseorang yang memiliki kepercayaan berubah-ubah mengenai keberadaan Tuhan.Ia menjelaskan bahwa jika ada Tuhan yang menciptakan alam semesta, mengapa dunia ini dipenuhi dengan kekerasan demi mencapai suatu keberhasilan. Maka dari itu, dia diberikan label sebagai seorang yang agnostik.
Sumber foto: Commons.wikipedia.org/Henry Maull & John Fox/University College London Digital Collection.
Marie Curie (1867-1934)
Merupakan seorang fisikawan yang lahir dari keluarga Katolik, namun ketika diusia Remajanya berubah menjadi Agnostik. Marie Curie, juga merupakan perempuan pertama yang memenangkan hadiah Nobel. Namun ketika ia menikah baik ia ataupun suaminya tidak menganut agama tertentu.
Sumber foto: Wikimedia/Press Illustrating Service, New York City
Albert Einstein (1879-1955)
Sosok fisikawan modern yang lahir pada abad ke-20 ini lahir dari keluarga Yahudi sekuler, namun ketika beranjak dewasa ia menghindari label agama tertentu dan menolak tentang keberadaan Tuhan yang bersifat pribadi.Uniknya, walaupun ia menolak terikat dalam agama tertentu tetapi ia juga tidak ingin dibilang sebagai sosok yang atheis.
Sebab, ia percaya bahwa dalam kehidupan masih terdapat unsur terpenting dalam sains dan seni yang menghubungkan perasaan keduanya agar manusia dapat tetap menerima dan menjaga hidupnya.
Sumber foto: Pixabay/janeb13
Stephen Hawking (1942)
Pada tahun 2014 Stephen Hawking mengatakan kepada media bahwa ia seorang ateis dan tidak mempercayai akan keberadaan Tuhan. Hawking juga tidak percaya tentang adanya surga atau kehidupan setelah kematian, dan mengatakan bahwa mukjizat dalam agama tidak selaras dengan sains.
Sumber foto: Wikimedia.org