Ini Isi Tulisan Tangan Isaac Newton tentang Tuhan dan Alam Semesta yang Pernah Dilelang Rp 2,1 Miliar
Isaac Newton disebut-sebut seorang yang taat kepada agamanya.. Mempelajari juga tentang teologi.
Isaac Newton disebut-sebut seorang yang taat kepada agamanya.. Mempelajari juga tentang teologi.
Ini Isi Tulisan Tangan Isaac Newton tentang Tuhan dan Alam Semesta yang Pernah Dilelang Rp 2,1 Miliar
Isaac Newton merupakan salah satu ilmuwan terbesar yang pernah ada. Pemikiran-pemikirannya menciptakan banyak rumus fisika yang mengubah dunia ilmu pengetahuan.
Meskipun sangat terkenal, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa Newton adalah seorang Kristen yang taat.
Semasa hidupnya, dia sangat tertarik kepada masalah-masalah teologis dan keagamaan. Dia banyak menulis tentang Kekristenan.
Dari tulisannya itu dapat diketahui bahwa dia mempelajari Alkitab. Terbukti dari salah satu karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica.
-
Kapan buku Isaac Newton dilelang? Edisi pertama dari buku Principia Mathematica milik Isaac Newton yang dipublikasikan pada 1687 laku dilelang pada 2016 dengan harga ₤2,5 juta.
-
Apa penemuan terbesar Isaac Newton? Penemuan terbesarnya itu mengubah dunia ilmu pengetahuan: hukum gravitasi universal beserta tiga hukum gerakannya.
-
Apa penemuan utama Isaac Newton? Dari berbagai karyanya, pekerjaan Newton yang paling dikenal mungkin adalah kalkulus, hukum gerak, dan hukum gravitasi universalnya.
-
Siapa yang menulis tentang kepribadian Isaac Newton? Voltaire, seorang penulis dan filsuf, pernah menulis mengenai kepribadian Newton yang cenderung menyendiri.
-
Apa isi catatan tangan Newton? Newton menulis banyak judul-judul dan subjek serta penjelasan singkat di pinggiran halaman yang sedang dia kerjakan dalam bahasa Latin. Sementara analisis mengenai subjek itu sendiri ditulis dalam teks Yunani yang singkat.
-
Apa kontribusi Newton di bidang teologi? Semasa hidupnya, Newton tidak menganggap ilmu pengetahuan adalah segalanya. Malahan, dia menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempelajari teologi dan Ketuhanan daripada ilmu pengetahuan. Setidaknya ada 1,3 juta kata yang dia tulis mengenai sumber-sumber biblika.
Dalam buku Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, Newton menyatakan ketiga hukum gerakannya yang membentuk dasar mekanika klasik, hukum gravitasi universal, dan penurunan hukum Kepler yang sebelumnya diperoleh secara empiris. Tak lupa, ia juga menukil bagaimana Tuhan mengatur semua hal itu.
Tulisan-tulisan keagamaan Newton tidak pernah diterbitkan selama hidupnya.
Tetapi pada tahun 1727, eksekutor wasiat Newton yang bernama John Conduitt menerbitkan beberapa manuskrip teologis hasil tulisannya sendiri. Sisa tulisan tangan tersebut muncul ketika dilelang pada tahun 1936.
“Makhluk ini mengatur semua hal, bukan sebagai jiwa dunia, tetapi sebagai Tuhan atas semua… Tuhan Maha Tinggi adalah Makhluk yang kekal, tak terbatas, mutlak sempurna… dan dari kekuasaan-Nya yang sejati, dapat disimpulkan bahwa Tuhan yang sejati adalah makhluk yang hidup, cerdas, dan kuat… Dia bukanlah kekekalan dan ketakterbatasan, tetapi kekal dan tak terbatas; Dia bukan durasi atau uang, tetapi Dia abadi dan hadir.”
Jelas bahwa Newton membagikan pengalamannya sendiri dalam mempelajari kitab suci dan keyakinan serta kepuasan Firman Tuhan bawa kepadanya. Manuskrip tulisan tangan Newton yang mengeksplorasi sifat Tuhan dan penciptaan juga pernah dilelang kembali pada tahun 2021.
Pada saat itu dilelang dalam acara Penjualan Buku dan Naskah Indah Bonhams. Dengan perkiraan nilai sekitar US$100.000-150.000 (Rp.1,5-2,2 miliar), naskah ini banyak mengandung pemajuan pemahaman tentang landasan teofisika dalam Principia.
Dikutip dari FineBooks Magazine, Kamis (7/9), seorang Spesialis Senior Buku dan Naskah di New York pernah mengomentari naskah ini.Menurutnya, naskah ini adalah naskah milik Newton yang paling signifikan mengenai teologi yang pernah ditawarkan lelang dalam 50 tahun terakhir dan merupakan contoh spektakuler dari kejeniusan Newton.
Merujuk kepada artikel FineBooks Magazine, naskah ini mencerahkan pandangan pribadi Newton tentang Tuhan dan Firman-Nya, sekaligus memajukan pemahaman pembaca terhadapnya.
Naskah ini menunjukkan Newton dalam keadaan yang paling ‘bertanggung jawab’, mengingat dia menganggap teologinya sebagai ‘kewajiban yang paling penting.