Ilmuwan ini Sosoknya Dianggap Sangat Rasional tapi Suka Hal-hal Mistis
Isaac Newton menjadi seorang ilmuwan yang rasional namun suka klenik.

Isaac Newton dikenal luas sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa, berkat kontribusinya dalam bidang fisika, matematika, dan astronomi. Namun, di balik reputasinya sebagai tokoh rasional, Newton juga memiliki sisi lain yang jarang dibahas: minat mendalamnya terhadap alkimia, bidang yang pada zamannya merupakan perpaduan antara mistisisme dan eksperimen ilmiah.
Minat Newton terhadap alkimia tercermin dalam sejumlah besar manuskrip yang ia tulis. Dari sekitar sepuluh juta kata yang dihasilkan Newton, sekitar satu juta kata berkaitan dengan alkimia.
Mengutip National Geographic dan DailyMail, Senin (20/1), manuskrip-manuskrip ini, banyak di antaranya berupa salinan dari teks alkimia lain dengan anotasi pribadinya, menunjukkan bagaimana Newton mempelajari proses transformasi material dan prinsip-prinsip yang mendasari fenomena alam.
Bahkan pada April 2024, dokumen alkimia karya Newton, yang membahas upayanya untuk menciptakan Batu Filosof, dilelang dengan perkiraan harga mencapai £120.000.
Newton memandang alkimia bukan sekadar seni transformasi material menjadi emas, tetapi juga sebagai kunci untuk memahami hukum-hukum alam. Bruce T. Moran, seorang sejarawan, menyatakan bahwa gagasan Newton tentang gravitasi universal mungkin dipengaruhi oleh prinsip-prinsip alkimia. Dalam pandangan ini, alkimia membantu Newton memahami bagaimana benda-benda saling tarik-menarik di alam semesta.
Alkimia sebagai Jembatan Dunia Fisik dan Spiritual
Selain itu, penelitian alkimia Newton sering kali beririsan dengan keyakinan religiusnya. Ia melihat alkimia sebagai jembatan antara dunia fisik dan spiritual, cara untuk menggali rahasia alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan.
Penelitian ini, meskipun belum sepenuhnya dipahami pada zamannya, menunjukkan bahwa Newton menganggap alkimia sebagai bagian integral dari pendekatan ilmiah. Sayangnya, banyak karya alkimia Newton baru dipelajari secara serius setelah kematiannya.
Manuskrip-manuskripnya bahkan sempat disembunyikan karena dianggap tidak sesuai dengan citra seorang ilmuwan rasional. Namun, penelitian modern telah membuka wawasan baru tentang peran alkimia dalam membentuk pemikiran Newton.
Ketertarikan Newton terhadap alkimia menunjukkan bahwa sains dan mistisisme tidak selalu saling bertentangan. Dalam upayanya memahami alam semesta, Newton menggabungkan logika rasional dan imajinasi mistis, menciptakan warisan yang terus menginspirasi hingga hari ini.
Sisi tersembunyi ini menjadikannya sosok yang jauh lebih kompleks daripada sekadar ilmuwan yang kita kenal melalui hukum-hukum fisikanya.