Arkeolog Temukan Artefak Langka Berusia 1.500 Tahun, Ada Kisah Nabi Musa dan 10 Perintah Tuhan
Arkeolog Temukan Artefak Langka Berusia 1.500 Tahun, Ada Kisah Nabi Musa dan 10 Perintah Tuhan
Artefak itu ditemukan di dalam sebuah kotak terbuat dari gading dengan motif-motif Kristen awal.
Arkeolog Temukan Artefak Langka Berusia 1.500 Tahun, Ada Kisah Nabi Musa dan 10 Perintah Tuhan
Arkeolog dari Universitas Innsbruck, Austria menemukan benda peninggalan kuno yang luar biasa di situs penggalian gereja di Austria selatan.
Dengan menemukan sebuah kuil marmer, mereka menemukan kotak gading langka berusia 1.500 tahun yang dihiasi dengan motif-motif Kristen, yang diyakini berhubungan dengan Nabi Musa dan Sepuluh Perintah Tuhan.
Dalam sebuah pernyataan pers, Universitas Innsbruck mengatakan relik ini memiliki makna luar biasa karena kelangkaannya di antara artefak Kristen awal.
Gerald Grabherr, arkeolog utama, menyatakan kekagumannya terhadap penemuan ini.
"Kami mengetahui sekitar 40 kotak gading seperti ini di seluruh dunia, dan penemuan terakhir selama penggalian terjadi sekitar satu abad lalu. Kebanyakan dari piksis ini disimpan di perbendaharaan katedral atau dipamerkan di museum," kata dia, seperti dilansir News18.
Kotak yang diukir dengan rumit ini ditemukan di bawah altar di dalam sebuah kapel di atas Burgbichl, sebuah bukit di kotamadya Irschen.
Area tersebut, bagian dari Lembah Drava Carinthian, telah digali sejak 2016 oleh Universitas Innsbruck.
"Penggambaran di kotak tersebut kemungkinan besar mewakili Nabi Musa yang menerima hukum di Gunung Sinai, menandai perjanjian antara Tuhan dan umat manusia dari Perjanjian Lama," jelas Grabherr.
Dia mencatat konteks sejarah dari penemuan tersebut, mengutip ketidakpastian era Kekaisaran Romawi akhir, terutama di provinsi-provinsi terpencil seperti Austria.
Penemuan ini menyoroti pentingnya arkeologis dari artefak Kristen awal di wilayah ini.
Ini memberikan wawasan tentang praktik dan kepercayaan agama selama periode transformasi dalam sejarah.
Universitas Innsbruck berencana mempelajari dan melestarikan artefak signifikan ini lebih lanjut untuk memperkaya wawasan berharga ke dalam warisan Kristen kuno Austria.
Sejak ditemukan, relik gading yang sangat rapuh berusia 1.500 tahun ini diawetkan di Universitas Innsbruck.
"Gading, terutama gading yang disimpan di tanah seperti di kuil marmer, menyerap kelembapan dari sekitarnya dan sangat lunak serta mudah rusak dalam keadaan ini.
Selain itu, pengeringan yang tidak terkendali dapat menyebabkan penyusutan dan retak, sehingga kerusakan yang tidak dapat diperbaiki," kata Ulrike Töchterle, kepala bengkel restorasi di Innsbruck.