Prasasti Bertuliskan 10 Perintah Tuhan Tertua dari Abad ke-4 Akan Dilelang, Segini Harganya
Prasasti itu ditemukan di Timur Tengah pada 1913 saat penggalian rel kereta api.
Sebuah prasasti (lempengan) berisi Sepuluh Perintah Tuhan tertua yang diketahui, tertulis dalam bahasa Paleo-Ibrani, akan dilelang di New York.
Prasasti itu ditemukan pada tahun 1913 di Timur Tengah selama penggalian rel kereta api yang berasal era Romawi-Bizantium sekitar tahun 300–800 M.
-
Dimana prasasti ini dilelang? Benda marmer itu memiliki berat 115 pon dan tinggi dua kaki akan mulai dipamerkan pada 5 Desember di Sotheby’s News York.
-
Apa isi prasasti tersebut? bahasa-bahasa Timur Tengah kuno di University College London, enam baris pertama dari teks paku-paku pada prasasti itu mengatakan, dalam bahasa Het, 'empat kota, termasuk ibu kota, Hattusa, berada dalam bencana,' sementara 64 baris sisanya adalah doa dalam bahasa Hurria yang memohon kemenangan.
-
Apa yang tertulis di prasasti kutukan itu? Setelah membuka lembaran timah itu, terdapat kata-kata yang menyebutkan 'sathanas taleke belzebuk hinrik berith', mengarahkan kutukan setan terhadap seorang wanita bernama Taleke dan seorang pria bernama Hinrik (Heinrich).
-
Kenapa prasasti itu dibuat? Jimat Ajaib 'Sejauh yang kami pahami dari prasasti di dalamnya, ini adalah lempengan jimat ajaib yang dibuat untuk melindungi bangunan atau makam itu dari segala jenis kejahatan dan musuh.
-
Kenapa prasasti ini penting? 'Benda yang luar biasa ini bukan hanya sebuah artefak bersejarah yang sangat penting, tetapi juga menjadi penghubung nyata dengan keyakinan yang membantu membentuk peradaban Barat,' kata Richard Austin, Kepala Global Buku dan Naskah Sotheby's dalam sebuah pernyataan, dikutip dari News Artnet, Senin (18/11).
Teks yang terukir pada lempengan tersebut mengikuti ayat-ayat Alkitab yang lazim dalam tradisi Kristen dan Yahudi, tetapi tidak mencantumkan perintah ketiga yang melarang menyebut nama Tuhan dengan sembarangan.
Dikutip BBC, Rabu (11/12), lempengan berisi 10 Perintah Tuhan ini memiliki berat 52 kilogram dan akan dilelang pada tanggal 18 Desember 2024, di rumah lelang Sotheby's.
Menariknya prasasti tersebut pernah digunakan sebagai batu paving di rumah penduduk setempat hingga tahun 1943 dijual kepada seorang sarjana yang memahami maknanya, kata Sotheby's.
Lempengan yang menampilkan arahan orang Samaria untuk beribadah di Gunung Gerizim, diperkirakan akan laku seharga Rp 16 miliar sampai Rp 31 miliar.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti