Ada Pesan Menyeramkan di Batu Nisan Berusia 1800 Tahun, Diduga Ditulis dengan Darah, Begini Bunyinya
Kuburan kerap diasosiakan dengan hal-hal menyeramkan. Hawa saat memasuki kuburan kerap membuat bulu kuduk merinding.
Ada Pesan Menyeramkan di Batu Nisan Berusia 1800 Tahun, Diduga Ditulis dengan Darah, Begini Bunyinya
Kuburan kerap diasosiakan dengan hal-hal menyeramkan. Hawa saat memasuki kuburan kerap membuat bulu kuduk merinding.
Di salah satu pemakaman kuno ini, ditemukan sebuah pesan menyeramkan yang diduga ditulis dengan darah. Pesannya berisi larangan jangan membongkar kuburan tersebut. Bagi yang tidak mematuhi pesan itu, maka dia akan dikutuk.
Pesan mengerikan di kuburan ini ditemukan di Galilee, daerah yang membentang di utara Israel dan selatan Lebanon. Arkeolog menemukan pesan aneh tersebut saat penggalian di situs warisan budaya UNESCO, Nekropolis Beit She'arim.
Pesan yang tertulis di atas batu nisan itu berusia 1800 tahun dan ditemukan di kuburan seseorang yang pindah ke agama Yahudi bernama Jacob.
Foto: Evgeny Ostrovsky, Badan Kepurbakalaan Israel (IAA)
Begini Bunyi Pesan Menyeramkan di Batu Nisan:
"Iokobos (Jacob) pemeluk agama baru bersumpah atas nama dirinya bahwa siapapun yang membuka kuburan ini akan dikutuk."
-
Apa yang ditulis di makam kuno? Salah satu contoh terkenal memperingatkan, 'mereka yang membobol makam ini akan menemui kematian karena penyakit yang tidak dapat didiagnosis oleh dokter mana pun,' meskipun tidak jelas di kuburan siapa ancaman ini ditulis.
-
Apa yang tertulis di nisan makam? Nisan makam tersebut bertuliskan aksara Cina.
-
Apa jenis fosil yang ditemukan pada batu nisan? Mikrofosil Para peneliti menggunakan fosil yang ditemukan di dalam batu untuk mengungkap jenis mikrofosil yang disebut foraminifera.
-
Apa isi pesan surat kuno itu? 'P.J Féret, penduduk Dieppe, anggota dari berbagai komunitas intelektual, melakukan penggalian di sini pada Januari 1825. Dia melanjutkan penyelidikannya di daerah yang luas ini yang dikenal dengan nama Cité de Limes or Caesar’s Camp.'
-
Dimana teks kuno ini ditemukan? Gulungan kertas ini salah satu dari ratusan papirus yang digali dari sebuah vila mewah Romawi abad ke-18 di Herculaneum, Italia.
-
Apa yang ditemukan dalam manuskrip kuno itu? Lembaran Injil ini ditemukan oleh spesialis abad pertengahan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW), Grigory Kessel. Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6. Rupanya, dua halaman manuskrip itu berisi bagian yang hilang dari injil, yang diterjemahkan dalam bahasa Suriah kuno.
"Tampaknya itu cara dia berbicara," kata Price kepada The Times of Israel, dikutip Senin (3/7).
Menurut Profesor Jonathan Price dari Universitas Tel Aviv, pesan itu ditulis sendiri oleh Jacob dalam aksara Yunani. Pesan itu diterjemahkan oleh Price.
Ada delapan baris kalimat dalam batu nisan itu dan diakhiri dengan kata-kata seperti berikut: "Yaakov Ha'Ger bersumpah untuk mengutuk siapapun yang membuka kuburan ini, jadi tidak ada orang yang akan membukanya. 60 tahun." Angka 60 yang dituliskan dalam naskah berbeda itu diduga ditambahkan orang lain dan kemungkinan mengacu pada umur Jacob.
Ini batu nisan pertama yang ditemukan di situs tersebut yang secara eksplisit mengonfirmasi bahwa yang dikubur di sana adalah seorang yang pindah agama ke Yahudi. Temuan ini dipresentasikan di Konferensi Northern yang diselenggarakan Universitas Haifa dan Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) pada 1 Juni lalu.Terkait warna merah yang diduga darah yang digunakan untuk menorehkan pesan, ada juga yang berpendapat itu bukan darah melainkan cat warna merah atau scarlet. Pesan ini salah satu dari dua tulisan pertama yang pernah ditemukan di Beit She'arim dalam 65 tahun terakhir dan satu-satunya dari 300 batu nisan yang ditemukan di situs itu secara terang-terangan menyatakan orang yang dikubur itu seseorang yang berpindah agama.
"Tulisan tiu dari periode Romawi akhir atau Bizantium Awal, pada saat Kristen itu menguat. Dan di sini kita menemukan bukti bahwa masih ada orang yang memilih masuk Yahudi."
Profesor Adi Erlich dari Zinman Institute of Archaeology dan Fakultas Arkeologi Universitas Haifa yang memimpin penggalian di Beit She'arim.
"Beit She'arim dikenal menjadi pemakaman internasional untuk orang Yahudi dari seluruh wilayah timur," kata Price. Ini menjadikan hal mustahil mengetahui dari mana asal pria tersebut. "Kecuali kita menemukan buku diary-nya, yang tidak akan mungkin," pungkas Price.