Arkeolog Temukan Makam Zombie, Berisi Jasad Dikubur dengan Posisi Jongkok dan Kakinya Dijepit Batu Besar
Jasad pria tersebut berusia sekitar 40 sampai 60 tahun saat meninggal dunia.
Jasad pria tersebut berusia sekitar 40 sampai 60 tahun saat meninggal dunia.
-
Dimana makam zombie ditemukan? Para arkeolog yang melakukan penggalian di Jerman Timur menemukan kuburan berusia 4.200 tahun, dekat Oppin di Saxony-Anhalt yang berisi kerangka seorang pria yang diyakini berisiko menjadi 'zombie'.
-
Bagaimana posisi jasad dikuburkan di makam kuno? Jasad dibaringkan dalam posisi terlentang, dengan anggota tubuh terentang.
-
Kapan kuburan 'zombie' ditemukan? Para arkeolog yang melakukan penggalian di Jerman Timur menemukan kuburan berusia 4.200 tahun, dekat Oppin di Saxony-Anhalt yang berisi kerangka seorang pria yang diyakini berisiko menjadi 'zombie'.
-
Siapa yang dikubur dengan posisi aneh itu? Perempuan muda ini diperkirakan meninggal saat berusia antara 18 dan 20 tahun.
-
Bagaimana cara arkeolog menemukan situs pemakaman itu? Seorang arkeolog dan pencipta kanal YouTube bernama 'History Seekers' (Poszukiwacze Historii), Olaf Popkiewicz, membuat penemuan pertamanya saat berjalan di tepian Sungai Wda. Saat itu Popkiewicz melihat artefak perak dan memanggil tim untuk menggali situs tersebut.
-
Siapa yang menemukan kuburan tersebut? Arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) berhasil menemukan kuburan bangsa Maya yang tersembunyi di dalam gua di kompleks arkeologi di Tulum, Quintana Roo.
Arkeolog Temukan Makam Zombie, Berisi Jasad Dikubur dengan Posisi Jongkok dan Kakinya Dijepit Batu Besar
Kuburan zombie yang telah ada sekitar 4.200 tahun lalu, baru-baru ini telah ditemukan oleh para arkeolog di Oppin, Jerman. Temuan ini diunggah di platform Facebook oleh Kantor Negara untuk Pengelolaan Warisan dan Arkeologi Saxony-Anhalt.
Makam tersebut berisi mayat seorang pria dengan posisi jongkok dan miring serta terdapat batu besar yang diletakkan di kakinya. Menurut penelitian, mayat tersebut diyakini berusia 40 hingga 60 tahun saat meninggal sekitar 4.200 tahun lalu.
Para peneliti menemukan batu dengan panjang sekitar 1 meter, lebar 1,5 meter dan tebal 4 inci yang diletakan di bagian kaki berfungsi untuk menjepit kedua kaki jenazah untuk mencegahnya berkeliaran, menurut kepercayaan penduduk masa itu.
“Harus diasumsikan bahwa batu itu ditempatkan di situ karena suatu alasan, mungkin untuk menahan orang mati di kuburan dan mencegahnya bangkit kembali,” ungkap Kantor Negara untuk Pengelolaan Warisan dan Arkeologi Saxony-Anhalt, seperti dilansir Popular Mechanics.
Badan tersebut meyakini makam itu sudah ada pada masa kebudayaan Bell Beaker karena ditemukan di dekat penemuan budaya lainnya. Budaya ini lahir menjelang akhir periode Neolitikum dan Zaman Perunggu Awal, sekitar tahun 2.800 SM. Meskipun catatan tentang budaya Bell Beaker masih sedikit, temuan ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang takhayul masyarakat.
Legenda fantastis tentang gagasan mayat yang mati dapat hidup kembali untuk menyakiti dan mengganggu orang-orang yang masih hidup, telah dipercaya oleh penduduk masa itu.
Para pembuat kuburan di zaman Perunggu Awal menggunakan strategi kuno untuk menjaga orang yang sudah meninggal tetap berada di tempatnya karena memiliki keyakinan akan orang-orang “revenant” atau zombie, untuk bangkit dari kematian dan mengganggu atau menyakiti orang yang masih hidup.
Strategi yang digunakan adalah dengan mengubur orang mati dengan menjepit kedua kaki mereka dengan sebuah batu besar dan menempatkan mayat pada posisi tertentu untuk membuat mereka tetap berada dalam kubur. Hal ini telah menjadi kebiasaan penduduk sejak ribuan tahun yang lalu.
“Kami tahu bahwa di Zaman Batu, orang-orang takut terhadap revenant,” kata Susanne Friederich, seorang arkeolog di Kantor Negara untuk Pengelolaan Warisan dan Arkeologi Saxony-Anhalt dan manajer proyek penggalian, kepada Newsweek.
“Saat itu, orang-orang percaya bahwa orang mati terkadang berusaha membebaskan diri dari kuburnya. Terkadang, mayat dikuburkan dalam posisi tengkurap. Orang-orang percaya bahwa dengan posisi ini, orang yang telah dikuburkan akan menggali ke dalam, alih-alih ke permukaan kubur,” sambungnya.
Beberapa kuburan yang ditemukan menunjukan mayat yang ditusuk dengan tombak pada bagian tubuh tertentu dengan tujuan untuk membantu jenazah agar tetap berada ditempatnya, karena dianggap bahwa dengan metode kaki yang dijepit tidak cukup menahan mayat.
Para arkeolog yang menemukan kuburan zombie kuno telah membantu menunjukan betapa lazimnya kepercayaan ini dan betapa kuatnya blok batu yang digunakan untuk mencegah revenant atau zombie ini.