Arkeolog Temukan Makam 'Wali Kota' Zaman Batu Berusia 6.800 Tahun, Dikubur Bersama Gigi Babi Hutan
Sejumlah benda kuburan juga ditemukan di dalam makam.
Sejumlah benda kuburan juga ditemukan di dalam makam.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Zaman Batu? Peneliti menemukan belasan kasus pembunuhan terkait dengan tumbal di Eropa Zaman Neolitikum yang berlangsung dalam kurun waktu 2.000 tahun.
-
Dimana artefak dari Zaman Batu ditemukan? Zasci mengatakan batu ketapel telah digunakan sejak zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua, ketika gaya hidup pemburu-pengumpul masih berlaku.
-
Dimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Para arkeolog bersama 6.500 relawan menemukan sekitar 1.000 gundukan kuburan kuno di Belanda hanya dalam waktu empat bulan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kuburan hewan? Tidak hanya gulungan papirus, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak lainnya. Para arkeolog Polandia menemukan gulungan papirus berisi daftar perwira Romawi yang ditempatkan di situs Berenike, Mesir. Mereka juga menemukan tembikar dari Italia, koin Romawi, dan gesper mantel yang mungkin milik seorang perwira.
-
Di mana Makam Batu Romawi Kuno ditemukan? Makam ini ditemukan di pekuburan kuno Romawi di Turki.
-
Dimana arkeolog menemukan makam kuno? Arkeolog di Turki menemukan nekropolis atau makam kuno di lokasi yang tidak terduga yaitu Cappadocia, daerah destinasi wisata terkenal di negara tersebut.
Arkeolog Temukan Makam 'Wali Kota' Zaman Batu Berusia 6.800 Tahun, Dikubur Bersama Gigi Babi Hutan
Arkeolog di Jerman menemukan makam 'wali kota' atau disebut juga kepala suku berusia 6.800 tahun di Bavaria. Banyaknya barang-barang kuburan yang ditemukan dalam makam tersebut menunjukkan orang yang dikuburkan di sana adalah seorang pemimpin yang berstatus tinggi.
Menurut para arkeolog, pejabat tersebut dikubur bersama makanan dan harta bendanya, termasuk gigi babi hutan yang dibelah dua, seperti dilansir Live Science.
Peninggalan Neolitikum Tengah sang wali kota ditemukan di dekat kota Eichendorf, Bavaria, dekat Munich dan perbatasan tenggara Jerman dengan Austria dan Republik Ceko.
Makam ditemukan pekan lalu oleh arkeolog distrik Dingolfing-Landau.
Makam ditemukan saat para arkeolog melakukan penggalian di desa Exing, sekitar 1,6 kilometer ke arah barat.
Penyelidikan belum menentukan berapa usia orang tersebut ketika meninggal.
Mereka juga belum mengetahui apakah jasad tersebut laki-laki atau perempuan.
Arkeolog distrik, Florian Eibl, mengatakan kepada media Jerman, Kaca, bahwa hal yang tidak biasa untuk menemukan kerangka manusia di kuburan pada masa ini dan di tempat ini, karena sangat sedikit kerangka Neolitikum yang bertahan.
Selain itu, lanjut Eibl, temuan-temuan tersebut mengindikasikan seseorang dengan kedudukan khusus yang usianya lebih tua dan mungkin memperoleh kekayaan dan statusnya, bukan mewarisinya.
Eibl menjelaskan, dua potongan gigi babi hutan itu mungkin adalah dua bagian wadah yang dulunya berisi pisau batu dan alat untuk membuat api—simbol status, karena berburu babi hutan pada saat itu berbahaya.
Wali kota itu dikuburkan dalam posisi jongkok, dan beberapa bejana ditempatkan di sekeliling kepalanya, namun belum diketahui apa yang dipegangnya. Sebuah wadah minum yang diletakkan di depan wajah kerangka itu mungkin adalah cangkir pribadi dan bilah batu juga diletakkan di dalam kuburan.
Para arkeolog dari pemerintah kabupaten telah mengerjakan penggalian di Exing sejak tahun 2023, menjelang pembangunan perumahan di sana. Penemuan spektakuler dari Exing berumur sekitar 7.000 tahun, dari Neolitik hingga Zaman Tembaga dan Perunggu, termasuk perhiasan emas.
Eibl mengatakan kawasan itu penting selama periode Neolitikum karena pemukimannya yang kaya seperti Köthingeichendorf dan merupakan pusat penting di seluruh Eropa pada saat itu.
Kerangka wali kota sekarang akan diperiksa di lokasi oleh seorang antropolog dan diambil fotonya untuk menghasilkan model 3D yang tepat. Teknik yang dikenal sebagai fotogrametri ini, melibatkan penggabungan beberapa gambar digital menjadi satu untuk membuat model virtual.