Kursi Lipat Berusia 1400 Tahun Ditemukan Dalam Makam Seorang Wanita, Fungsinya Masih Misterius
Peneliti sedang berusaha mengungkap fungsi kursi ini, yang ditempatkan di dalam makam seorang wanita.
Kursi Lipat Berusia 1400 Tahun Ditemukan Dalam Makam Seorang Wanita, Fungsinya Masih Misterius
Sekelompok arkeolog menemukan sebuah kursi lipat dari Abad Pertengahan, berasal dari sekitar tahun 600 M. Kursi ini ditemukan dimakam seorang wanita di Steinsfeld, Franconia Tengah, wilayah Ansbach, Jerman.
Sumber: Ancient Pages
Penelitian kerangka wanita tersebut mengindikasikan bahwa pada saat kematiannya, wanita tersebut berusia sekitar 40 hingga 50 tahun. Wanita tersebut juga ditemukan mengenakan kalung dengan manik-manik kaca berwarna.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita itu? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang 'secara simbolis laki-laki', menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita? Anehnya, wanita tersebut tidak dimakamkan dengan satu benda pun. Ini kemungkinan sesuai wasiatnya untuk dimakamkan tanpa mengubur serta barang-barang miliknya, tapi menurut ilmuwan hal semacam ini sangat aneh pada masa itu.
-
Dimana makam wanita itu ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
-
Dimana kerangka wanita itu ditemukan? Lokasi penemuan berada di bekas istana kerajaan Helfta, di dekat kota Eisleben, negara bagian Saxony-Anhalt, Jerman.
-
Dimana makam wanita ditemukan? Dua kerangka ini ditemukan di situs bekas istana kerajaan Zaman Pertengahan, di kota Helfta, Jerman, dikutip dari Ancient Pages, Kamis (25/1).
-
Apa yang ditemukan di makam wanita purba? Selain belati kristal, wanita tersebut juga dikubur dengan sebuah gading gajah. Karena itu dijuluki “Putri Gading“. Ada juga sisir dari gading, cangkang telur burung unta, dan satu buah belati dari batu yang bertatahkan batu ambar (amber).
Foto: BLfD/dpa
Menurut keterangan dari kantor pemerintah, kursi lipat ini berasal dari sekitar tahun 600 M, yang merupakan awal dari periode Abad Pertengahan. Ketika dilipat, kursi berukuran sekitar 70 kali 45 sentimeter ini ditempatkan di dekat kaki orang yang telah meninggal dunia.
Dalam pernyataan pers terbaru, para ilmuwan mengumumkan, rahasia kursi lipat berusia 1.400 tahun yang luar biasa akan segera diungkap kepada masyarakat.
Para ahli telah bekerja dengan tekun selama hampir satu tahun untuk menganalisis kursi ini. Pada musim panas 2023, mereka memutuskan untuk menggali, memulihkan, dan melestarikannya untuk generasi mendatang. Proses ini merupakan tugas yang membutuhkan ketelitian dan waktu.
Foto: BLfD/dpa
Sebuah pemeriksaan tomografi komputer dengan cepat mengungkap bahwa kursi lipat ini hampir sepenuhnya terjaga dan bahkan dihiasi dengan tatahan logam kuningan yang bukan dari besi.
Foto: BLfD/dpa
Menurut peneliti, kursi lipat ini terbuat dari dua rangka yang dihubungkan pin poros. Terdapat dua celah sempit di penyangga horizontalnya. Sedangkan tempat duduk dipasang, kemungkinan terbuat dari bulu binatang, hal ini terindikasi dari sisa-sisa organik yang telah mengalami mineralisasi. Pola dekoratifnya bervariasi mulai dari spiral hingga motif berlian sejajar.
Foto: BLfD/dpa
“Penemuan kursi lipat besi awal Abad Pertengahan yang sangat langka pada Agustus 2022 sudah menjadi sensasi, tetapi setelah berada di dalam tanah selama lebih dari 1.400 tahun, menerima detail yang begitu padat merupakan kejutan bahkan bagi para ahli BLfD (Kantor Pelestarian Monumen Negara Bagian Bavaria). Dengan menggunakan teknologi terkini dan dukungan ilmiah yang sangat berpengalaman, penemuan spektakuler abad ini yang diakui secara internasional benar-benar dapat dilakukan kembali, "kata Profesor Mathias Pfeil, kepala Kantor Pelestarian Monumen Negara Bagian Bavaria.
“Penemuan ini, yang pada pandangan pertama tampak begitu modern, merupakan hal yang sangat langka dan merupakan kepentingan budaya-historis terbesar karena memberikan wawasan mengenai peralatan penguburan sebagian besar masyarakat dan penggunaan awal furnitur,” tambah Profesor Pfeil.
Foto: BLfD/dpa