Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial
Keberadaan makam Yahudi di sana diyakini telah berumur ratusan tahun
semarang![Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/11/30/1701312238768-a862oh.jpeg)
Keberadaan makam Yahudi di sana diyakini telah berumur ratusan tahun
![Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701312101812-999iw.jpeg)
Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial
Di area pemakaman umum Bergota, Kota Semarang, terdapat sebuah makam bertuliskan huruf Ibrani. Menurut masyarakat setempat, makam itu adalah milik seorang Yahudi yang dulu pernah mendiami tempat itu.
Tak hanya satu, disebutkan dari kanal YouTube J. Christiono, di sana ada sembilan makam yang diduga milik kaum Yahudi.
-
Di mana letak makam Yahudi di Makam Bergota? Di sana ada empat jenis makam yaitu makam bangsawan, makam Yahudi, makam Arab, dan makam masyarakat biasa. “Makam Yahudi itu modelnya seperti bunker. Jenazahnya ditaruh di situ dengan benda yang dia sayangi selama hidupnya. Ada sebagian makam yang masih dikunjungi, dan ada sebagian lagi yang sudah dipindah ke Israel.
-
Mengapa bentuk makam Williem Gerard Herman van Blommestein mirip makam Yahudi? Sekilas tampak itu memang mirip makam Yahudi. Namun tak ada yang tahu pasti apakah Williem Gerard Herman van Blommestein seorang Yahudi atau bukan.
-
Siapa yang dikubur di makam yang ditemukan di Chochkitam? Para arkeolog mengumumkan penemuan topeng batu giok yang luar biasa dan dianggap ‘sangat langka’ dari makam seorang raja Maya kuno yang telah meninggal sekitar 1.700 tahun yang lalu.
-
Mengapa makam-makam di Waduk Jatigede sering diziarahi? Rata-rata mereka ingin napak tilas kejayaan kerajaan Tembong Agung dan Sumedang Larang di masa silam.
-
Apa yang menurut mantan Bos Mossad, Danny Yatom, menjadi bukti kegagalan militer Israel dalam mengalahkan Hamas dan Jihad Islam? Yatom juga mengatakan masih banyak sandera Hamas di terowongan Gaza dan ribuan pengungsi Israel yang jauh dari rumah mereka, serta serangan Hizbullah yang menghancurkan kota-kota Israel di utara.
-
Apa ciri khas dari Ya’juj dan Ma’juj? Ya’juj dan Ma’juj dijelaskan dalam Al-Quran sebagai kaum perusak bumi. Mereka memiliki ciri-ciri fisik seperti mata sipit, hidung pesek, dan rambut pirang.
Berdasarkan salah seorang keturunan Yahudi yang sekarang tinggal di Manado, Yakob Baru, salah satu makam itu berasal dari tahun 1926. Dengan demikian kaum Yahudi sudah bermukim di Nusantara jauh sebelum Indonesia merdeka.
Foto: YouTube J. Christiono
![Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701312121393-n12scf.jpeg)
Pada waktu itu, komunitas kaum Yahudi tersebar di beberapa kota seperti di Surabaya, Jakarta, Bandung, Manado, dan juga Semarang.
Sebenarnya makam Yahudi di Semarang tak hanya berada di pemakaman umum Bergota, tapi juga ada di makam Candi dan Krapyak.
Yang dimakamkan di sana adalah tentara Belanda dan juga ada warga sipil.
Sementara orang Yahudi yang dimakamkan di Bergota adalah orang Yahudi dari golongan warga sipil.
Dilansir dari kanal YouTube Tri anaera vloger, pada masanya kaum Yahudi di Semarang dianggap masih satu kasta dengan orang-orang Belanda atau bangsa Eropa lainnya.
Keberadaan mereka tak lepas dari pelayaran VOC pada abad ke-18. Sebagian mereka berprofesi sebagai penerjemah, dan sebagian lagi menjadi administrator perdagangan VOC di Nusantara.
- AHY Dorong Anies Segera Deklarasi Cawapres: Hati-Hati Masuk Angin, Rakyat jadi Tak Yakin
- Fakta Menarik Rumah Pocong Sumi Kotagede, Pernah Dihuni Menteri RI
- Fakta Memilukan Mahasiswi UMY Tewas Usai Jatuh dari Lantai 4 Asrama: Sempat Teriak Histeris & Telan 20 Butir Pil
- Hakim Keheranan Lihat Dukun Aki, Minta Keringanan Hukuman tapi Senyum & Tertawa: Kayak Enggak Berdosa Gitu Loh
- Bagi yang Mau Liburan, Simak Rekayasa Lalu Lintas Puncak Bogor saat Iduladha
- VIDEO: Heboh Rencana Anies Bertemu Prabowo Jelang Pilkada, PAN Bangga Tegaskan “Winner Takes All”
Pada waktu itu, orang-orang Yahudi datang ke Nusantara Bersama dengan pelayaran VOC. Selama tinggal di Hindia Belanda mereka hidup bersama orang-orang Belanda yang kebanyakan beragama Kristen, sehingga kegiatan mereka sebagai kaum Yahudi tidak terlalu menonjol.
Foto: YouTube J. Christiono
![Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701312153552-7yjvn.jpeg)
Dilansir dari kanal YouTube J Christiono, sebagian makam Yahudi yang ada di Bergota dibangun pada awal tahun 1900-an. Menurut pengakuan Yakob Baru, ada juga salah seorang kerabatnya yang menjadi korban pembantaian Hitler di Auschwitz pada masa Perang Dunia II.
Foto: YouTube J. Christiono
![Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701312188607-3gkhq.jpeg)
![Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701312206211-uy9r9.jpeg)
Bentuk makam Yahudi di Bergota sangat berbeda dengan makam-makam lainnya. Kalau kebanyakan makam nisannya bertuliskan huruf latin, nisan makam Yahudi bertuliskan huruf Ibrani.
Kartiko, salah seorang warga Bergota, Semarang mengatakan bahwa dulunya ada lebih banyak makam Yahudi di sana. Sebagian makam yang ada sampai sekarang masih dikunjungi, namun sebagian lagi sudah dibawa ke Israel.
“Makam Yahudi itu sistemnya kayak model bunker. Jenazahnya ditaruh di situ dengan benda yang dia sayangi semasa hidupnya. Bisa dikatakan sebelum saya lahir makam ini sudah ada,” ujar Kartiko dikutip dari kanal YouTube Semarang Pemkot.