Ilmuwan Ungkap Peran Galaksi Bima Sakti dalam Keyakinan Masyarakat Mesir Kuno, Ada Kaitannya dengan Dewa Langit, Begini Kisahnya
Masyarakat Mesir kuno terkenal dengan kepercayaan agama dan pengetahuan astronomi mereka
Masyarakat Mesir kuno terkenal dengan kepercayaan agama dan pengetahuan astronomi mereka.
-
Apa yang ditemukan astronom tentang Galaksi Bima Sakti? Para astronom telah menemukan kembaran galaksi Bima Sakti yang terjauh dari yang pernah diamati.
-
Bagaimana bangsa Mesir Kuno melihat Bima Sakti? Graur menggunakan berbagai teks Mesir Kuno dan berbagai simulasi masa lalu untuk mengetahui peran Nut dalam menggambarkan Bima Sakti.
-
Dimana letak Galaksi Bima Sakti di alam semesta? Berbagai studi menunjukkan bahwa Bima Sakti berada jauh dari struktur besar alam semesta yang menyerupai jaring kosmik raksasa. Oleh karena itu, para ilmuwan menyebut galaksi Bima Sakti sebagai bagian dari kawasan kosong yang dikenal sebagai Kekosongan Keenan, Barger, dan Cowie (KBC).
-
Dimana Bima Sakti terlihat di Mesir Kuno? Dengan menggunakan teknik tersebut, Gaur menemukan bahwa orientasi Bima Sakti dalam model simulasi masa lalu tersebut sesuai dengan deskripsi tubuh dewi Nut dalam Kitab Nut.
-
Apa yang ditemukan di dekat Galaksi Bima Sakti? Bintang tertua di alam semesta baru-baru ini ditemukan di sebelah galaksi Bima Sakti.
-
Apa yang ada di pusat galaksi Bima Sakti? Di pusat galaksi Bima Sakti terdapat sebuah lubang hitam yang dikenal dengan nama Sagittarius A.
Ilmuwan Ungkap Peran Galaksi Bima Sakti dalam Keyakinan Masyarakat Mesir Kuno, Ada Kaitannya dengan Dewa Langit, Begini Kisahnya
Masyarakat Mesir kuno terkenal dengan kepercayaan agama dan pengetahuan astronomi mereka tentang Matahari, Bulan, dan planet, tetapi hingga saat ini masih belum jelas peran apa yang dimainkan oleh Bima Sakti dalam agama dan budaya Mesir.
Penelitian baru ahli astrofisika dari Universitas Portsmouth Inggris menyoroti hubungan antara Bima Sakti dan dewi langit Mesir, Nut.
Nut adalah dewi langit yang sering digambarkan sebagai wanita bertabur bintang yang melengkung di atas kakaknya, dewa bumi Geb.
Dia melindungi bumi dari banjir dengan menahan air di kehampaan dan memainkan peran penting dalam siklus matahari, menelan Matahari saat senja dan melahirkan kembali saat fajar.
Studi ini merujuk pada teks-teks kuno dan simulasi Mesir untuk menyatakan bahwa Bima Sakti mungkin menyoroti peran Nut sebagai langit. Diduga bahwa pada musim dingin, Bima Sakti menyoroti lengan Nut yang terbentang, sementara pada musim panas, Bima Sakti mengikuti tulang punggungnya melintasi langit.
“Saya kebetulan menemukan dewi langit Nut ketika saya sedang menulis buku tentang galaksi dan mempelajari mitologi Bima Sakti. Ketertarikan putri saya terhadap gambar seorang wanita bertubuh melengkung memicu minat saya untuk menggabungkan astronomi dan Egyptologi (studi Mesir kuno) dalam analisis ganda—astronomi dan lintas budaya—terhadap dewi langit Nut, dan apakah dia benar-benar terkait dengan Bima Sakti," jelas Profesor Asosiasi Astrofisika, Dr. Or Graur, dikutip dari laman SciTech Daily.
Dr. Graur merujuk pada banyak sumber kuno termasuk Teks Piramida, Teks Peti Mati, dan Kitab Nut, dan membandingkannya dengan simulasi langit malam Mesir yang canggih. Ia menemukan bukti yang kuat bahwa Bima Sakti mencerminkan keberadaan ilahi Nut.
Lebih lanjut, Dr. Graur menghubungkan kepercayaan Mesir dengan budaya lain, menunjukkan kesamaan dalam cara masyarakat yang berbeda menginterpretasikan Bima Sakti.
“Penelitian saya juga menunjukkan bahwa peran Nut dalam transisi orang yang meninggal ke alam baka dan hubungannya dengan migrasi burung tahunan, sejalan dengan cara budaya lain memahami Bima Sakti. Misalnya, sebagai jalan roh di antara berbagai bangsa di Amerika Utara dan Tengah atau sebagai Jalur Burung di Finlandia dan negara-negara Baltik," jelasnya.
“Penelitian saya menunjukkan bagaimana menggabungkan berbagai disiplin ilmu dapat memberikan wawasan baru terhadap kepercayaan kuno, dan menyoroti bagaimana astronomi menghubungkan umat manusia dengan berbagai budaya, geografi, dan waktu. Makalah ini adalah awal yang menarik dari proyek yang lebih besar untuk membuat katalog dan mempelajari mitologi multikultural Bima Sakti.”