Sedang Jalan-Jalan Santai Liburan di Pantai, Mantan Polisi Temukan Peti Mati Romawi dari Abad ke-2 Masehi
Sedang Jalan-Jalan Santai Liburan di Pantai, Mantan Polisi Temukan Peti Mati Romawi dari Abad ke-2
Peti mati itu kini tengah diperiksa oleh para ahli.
-
Dimana peti mati Romawi ditemukan? Arkeolog menemukan dua sarkofagus atau peti mati kuno di di Nekropolis Hisardere, distrik Iznik, Bursa, Turki.
-
Dimana peti mati itu ditemukan? Peti mati ini berisi sisa-sisa mumi Tadi Ist, putri dari imam besar El-Ashmunein, sebuah kota di tepi barat Sungai Nil, sekitar 43 km (27 mil) selatan tempat dia dimakamkan di Minya.
-
Siapa yang menemukan lempengan peti mati? Para arkeolog maritim dari Universitas Bournemouth Inggris menemukan dua lempengan berukir salib dari abad pertengahan di dasar Teluk Studland, telah ada disana selama hampir 800 tahun.
-
Di mana lempengan peti mati itu ditemukan? Para arkeolog maritim dari Universitas Bournemouth Inggris menemukan dua lempengan berukir salib dari abad pertengahan di dasar Teluk Studland, telah ada disana selama hampir 800 tahun.
-
Apa yang ditemukan di dalam peti mati orang Romawi? Pemindaian tiga dimensi makam keluarga kaya raya Romawi berhasil mengungkap isi dari kuburan tersebut. Makam ini berusia setidaknya 1.700 tahun dan dibuat menggunakan 'cairan gipsum.'
-
Siapa yang menemukan peti batu? Para arkeolog Proyek Templo Mayor bersama dengan Institut Antropologi dan Sejarah Naisonal Meksiko (INAH) baru-baru ini mengumumkan penemuan yang menarik di situs sejarah yang sangat penting ini.
Sedang Jalan-Jalan Santai Liburan di Pantai, Mantan Polisi Temukan Peti Mati Romawi dari Abad ke-2 Masehi
Sebuah peti mati kuno atau sarkofagus dari zaman Romawi ditemukan secara tidak sengaja di pantai dekat resor Saints Constantine dan Helena, salah satu tujuan wisata paling populer di Bulgaria.
Seorang mantan polisi yang sedang berlibur di daerah itu melihat peti mati tersebut dan melaporkannya ke Departemen Regional Kelima-Varna. Artefak yang tidak dijaga itu terletak di dekat kompleks yang baru dibangun tetapi masih belum beroperasi.
Penemuan itu dilaporkan ke pihak berwenang setempat, yang kemudian ditanggapi dengan cepat oleh Museum Arkeologi Varna dan kantor regional Direktorat Perlindungan Warisan Budaya Kementerian Kebudayaan, yang kini sedang memeriksanya.
Dilansri Arkeonews, Sts. Constantine dan Helena merupakan resor Laut Hitam pertama yang diakui secara resmi dan terletak 8 km di utara kota Varna di tengah kawasan dengan keindahan alam luar biasa.
Varna kuno menjadi pemukiman Thracian dan kemudian menjadi koloni Yunani Kuno, lalu menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi pada 15 M.
Pemandian Romawi atau thermae di Varna dibangun pada akhir abad ke-2 dan digunakan hingga akhir abad ke-3.
Menurut Televisi Nasional Bulgaria, setelah pemeriksaan awal oleh patroli polisi, arkeolog, Museum Arkeologi Varna, dan perwakilan lokal dari Direktorat Perlindungan Warisan Budaya Kementerian Kebudayaan, ditetapkan kemungkinan besar sarkofagus tersebut berasal dari era Romawi, khususnya abad kedua atau ketiga Masehi.
Berukuran sekitar 90 x 235 x 75 cm, sarkofagus tersebut dihiasi dengan dekorasi relief yang rumit. Dekorasi itu meliputi karangan bunga, daun, anggur, kepala hewan, mawar, labris (kapak bermata dua), dan ornamen bergaya lainnya, yang menjadi ciri khas seni pemakaman Romawi.
Menurut media Bulgaria "24 Hours," sarkofagus tersebut mungkin dimaksudkan untuk digunakan sebagai meja, karena ditemukan dengan tutup marmer modern yang memiliki tiga relung.
Para ahli menduga peti mati dipotong agar pas dengan bagian atasnya, dan telah dicat dengan cat fasad, yang sekarang sedang dibersihkan, kata Milen Marinov, seorang tukang reparasi di museum sejarah di Varna.
Marinov mengatakan tentang pemeriksaan yang sedang berlangsung: “Kami ingin melihat apa yang ada di bawahnya, apakah ada warna asli yang tersisa, teknik apa yang digunakan untuk membuatnya – semua informasi yang akan memberi tahu kami apakah sarkofagus itu asli. Kami baru saja memulai, kami tidak dapat mengatakan apa pun dengan pasti.”
Penyelidikan ini bertujuan untuk menentukan apakah sarkofagus itu adalah peninggalan Romawi yang asli, asli yang dimodifikasi, atau ciptaan kontemporer yang dimaksudkan untuk menyerupai barang antik.
Marinov menekankan kesulitan dalam melakukan evaluasi tersebut, dengan menunjukkan ada banyak cara untuk membuat objek menua secara artifisial sehingga tampak lebih tua dari usianya. Analisis menyeluruh ini sangat penting dalam memverifikasi keaslian dan nilai historis sarkofagus.
Dengan bantuan staf Departemen Regional untuk Keselamatan Kebakaran dan Perlindungan Sipil serta peralatan berat, artefak tersebut diangkut ke Museum Arkeologi di Varna untuk disimpan, tempat pemeriksaan ahli akan dilakukan.
- Veddriq Leonardo, Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 Dapat Tiket Pesawat Gratis Seumur Hidup
- Operasi Sikat Jaya, 341 Orang Terlibat Kasus Kriminal Dalan Kurun Waktu 15 Hari
- Cara Efektif Menemukan dan Menggunakan SPBU Layanan Mandiri
- Panduan Lengkap Memilih Bahan Bakar Berdasarkan Bilangan Oktan
- Sowan ke 'Dedengkot Betawi' Babe Nuri, Pramono Beberkan Program Kesejahteraan bagi Warga Jakarta
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi Tak Mau Buru-Buru soal Pindah ke IKN "Pindahan Rumah Ruwetnya Saja Kayak Gitu"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024