Arkeolog Temukan Bangunan Teater Berusia 2.400 Tahun, Bisa Tampung 12.000 Penonton
Teater ini dibangun di lereng bukit, dengan desain khas Yunani.
Arkeolog Turki menemukan gedung teater di kota Yunani kuno, Alexandria Troas di Çanakkale, kota pelabuhan di pantai selatan Dardanella di sepanjang Laut Aegea. Reruntuhan teater ini diyakini berusia sekitar 2.400 tahun.
Teater ini diperkirakan dapat menampung 10.000 sampai 12.000 penonton. Meskipun sebagian besar bangunan masih terkubur dan menunggu penggalian, temuan awal telah membangkitkan semangat komunitas arkeologi, seperti dikutip dari laman Greek City Times, Kamis (24/10).
-
Bagaimana arkeolog menemukan bangunan kuno itu? Bangunan ini ditemukan di Taman Arkeologi Pompeii, Italia, dengan kondisi sempurna atau tak hancur dihantam letusan dahsyat Gunung Vesuvius.
-
Siapa yang diduga menggunakan teater ini? Teks-teks kuno menyatakan kaisar ini pernah menggunakan bangunan ini untuk memamerkan barang-barang sitaan dari mantan hakim agung.
-
Apa yang ditemukan di teater Nero? Media Spanyol, El Pais melaporkan, arkeolog menemukan tangga menuju teater ini, fasad panggung, lorong marmer, dan ruang ganti yang mungkin digunakan untuk meletakkan kostum.
-
Mengapa bangunan kuno di Yunani itu ditemukan? Penemuan arkeologis ini berisiko mengganggu proyek bandara besar di pulau wisata Yunani.
-
Bagaimana arkeolog menemukan struktur ini? Begitulah cara para peneliti dari Universitas Internasional Higashi Nippon, Universitas Tohoku, dan Institut Penelitian Nasional Astronomi dan Geofisika di Mesir menemukan bagian sejarah yang tersembunyi ini. Antara tahun 2021 dan 2023, tim mempelajari lokasi tersebut dengan menggunakan tidak hanya satu, tetapi dua metode berteknologi tinggi: ground-penetrating radar (GPR) dan electrical resistivity tomography (ERT).
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan celengan yang dikubur di dalam tanah berisi koin emas kuno, yang diyakini dicetak di Kekaisaran Persia.
“Dibangun di lereng bukit, mengikuti desain tradisional teater Yunani,” jelas arkeolog dari Universitas Ankara, Profesor Erhan Oztepe kepadaTurkey Today.
“Kami memperkirakan kapasitasnya sekitar 10.000 hingga 12.000 kursi.”
Lokasi teater yang strategis di lereng bukit memungkinkan pengaturan tempat duduk berjenjang, memaksimalkan ruang yang tersedia. Konstruksi kemungkinan besar dimulai pada masa-masa awal kota ini, atau bahkan sebelum kota tersebut didirikan secara resmi, dengan indikasi bahwa kota tersebut kemudian direnovasi pada masa Kaisar Romawi Hadrian, yang memerintah dari tahun 117 hingga 138 M.
Perubahan Nama Kota
Kota kuno tersebut awalnya disebut Sigeia. Namun sekitar tahun 306 SM, Antigonus mendirikan kembali kota tersebut, memperluasnya secara signifikan dan menamainya Antigonia Troas. Baru pada tahun 301 SM, Lysimachus mengubah namanya menjadi Alexandria Troas.
Orang-orang Yunani memberikan pengaruh besar pada wilayah tersebut, mendirikan pemukiman seperti Alexandria Troas. Luas situs ini sekitar 400 hektar dan penemuan teater Yunani telah menimbulkan kegembiraan besar di kalangan para arkeolog, terutama mengingat kelangkaan bangunan yang tersisa dari periode tersebut.
Çanakkale juga dikenal karena situs legendaris kota kuno Troya. Troya adalah salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia karena dikaitkan dengan puisi epos karya Homer, Iliad. Dalam epos tersebut, Troya merupakan lokasi Perang Troya, konflik antara bangsa Yunani dan Troya yang dipicu penculikan Helen, istri Raja Yunani, Menelaus. Helen diculik Paris, seorang pangeran Troya.