Menggali di Kota Kuno, Arkeolog Temukan Alun-Alun Berusia 2.200 Tahun dengan Pilar Bergambar Kepala Banteng dan Dewa Apollo
Kota kuno ini dulunya merupakan pusat perdagangan penting di Anatolia.
Arkeolog menemukan alun-alun kota atau disebut agora selama penggalian di kota kuno Aigai, barat Manisa, Turki.
Aigai adalah salah satu dari 12 kota Aeolian yang didirikan di Anatolia barat. Penggalian arkeologi dan penelitian yang dilakukan di kota kuno ini berlangsung sejak 2004, menunjukkan Aigai didirikan sekitar tahun 700 SM.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno tersebut? Hal mengejutkan lainnya, ada piramida setinggi 15 meter di dalam kota ini.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno? Sejauh ini, telah digali sekitar 2.000 artefak dari kota kuno berusia 3.000 tahun ini. Dilansir Greek Reporter, Kamis (12/9), kota kuno ini masih dalam kondisi sangat baik.
-
Bagaimana arkeolog menemukan bangunan kuno itu? Bangunan ini ditemukan di Taman Arkeologi Pompeii, Italia, dengan kondisi sempurna atau tak hancur dihantam letusan dahsyat Gunung Vesuvius.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno itu? Mereka menemukan monumen-monumen yang mengesankan dan mengumpulkan data yang menambah pengetahuan tentang sejarah kota Yunani Kuno ini.
Berdasarkan catatan sejarah, kota ini merupakan pusat perdagangan penting selama zaman Helenistik, seperti dikutip dari Arkeonews, Selasa (20/8).
Selama penggalian, arkeolog menemukan relief kepala banteng dan prasasti untuk menghormati dewa Apollo di pilar alun-alun ini. Bangunan alun-alun ini berada tepat di dekat gedung parlemen.
Tim penggalian dipimpin Profesor Yusuf Sezgin, kepala Departemen Arkeologi Universiyas Manisa Celal Bayar.
Sezgin mengungkapkan pentingnya alun-alun ini, disebut sebagai jantung dan pusat kota Aigai.
"Area ini adalah di mana seluruh bangunan publik terpusat dan di mana orang-orang menghabiskan waktunya sehari-hari. Di sekitar alun-alun, ada serambi berbentuk kolom yang kami sebut ‘stoa’. Dalam hal ini, ini adalah area yang sangat penting. Salah satu simbol dari Aigai adalah bangunan agora yang ada di kawasan ini. Sebagai hasil dari pekerjaan ini, kami akan fokus terutama pada bagian-bagian bangunan yang memerlukan restorasi dan konservasi," jelas Sezgin.
Sezgin, yang mencatat bahwa kota kuno tersebut berusia 2.200 tahun, menekankan bahwa tanggal tersebut sesuai dengan pembangunan agora dan gedung parlemen kota tersebut, dan menyebutkan bahwa mereka memiliki beberapa bukti arkeologi yang mendukung hal tersebut.
Puluhan Ribu Artefak
“Kami menemukan relief berkepala banteng di bawah atap stoa (serambi berpilar), yang tidak begitu kita kenal di dunia kuno. Kami pikir mereka penting, karena kepala banteng ini biasanya dikaitkan dengan dewa. Kami telah menemukan contohnya di beberapa tempat di dunia kuno. Kemungkinan besar ini terkait dengan dewa Apollo karena kami juga menemukan prasasti yang terkait dengan dewa Apollo di dekat area yang sedang kami kerjakan," papar Sezgin.
"Jenis stoa ini biasanya memiliki struktur arsitektur yang sangat sederhana, tetapi jika dikaitkan dengan persembahan nazar, ada kemungkinan untuk berpikir bahwa kepala banteng yang timbul ini terkait dengan suatu ritual, dengan para dewa. Ini mungkin terkait dengan perang besar atau persembahan nazar yang diberikan kepada para dewa terkait dengan rekonstruksi kota,” tambah Sezgin.
Sejak dilakukan penggalian dari tahun 2004, puluhan ribu artefak dan benda keramik ditemukan di kota Aigai. Benda-benda ini diserahkan ke Museum Manisa untuk direstorasi.