Hilang Selama 2.100 Tahun, Arkeolog Akhirnya Temukan Patung Dewi Yunani di Kota Kuno Paling Berpengaruh
Lokasi penemuan patung ini merupakan kota paling terkenal di masa lampau.
Lokasi penemuan patung ini merupakan kota paling terkenal di masa lampau.
Hilang Selama 2.100 Tahun, Arkeolog Akhirnya Temukan Patung Dewi Yunani di Kota Kuno Paling Berpengaruh
Kepala patung Dewi Kesehatan, Hygieia, yang berusia 2100 tahun ditemukan selama penggalian di kota kuno Yunani, Laodicea, Turki barat daya.
-
Dimana penemuan bangunan kuno di Yunani itu? Situs ini digunakan untuk stasiun radar untuk melayani bandara baru yang sedang dibangun di dekat kota Kastelli.
-
Kenapa temuan patung ini penting? Profesor antropologi dari Universitas North Carolina di Chapel Hill, Benjamin Arbuckle mengatakan temuan ini sangat menakjubkan dan mengubah pemahaman kita terhadap komunitas pra-pertanian awal.
-
Siapa yang menemukan patung Romawi itu? Patung tersebut ditemukan Greg Crawley, yang bekerja sebagai operator penggali mekanis di lokasi tersebut.
-
Dimana kuil kuno Yunani ditemukan? Tim yang terdiri dari 50 peneliti menemukan kuil kuno di Pulau Evia, Yunani, berasal dari abad ke-7 SM.
-
Siapa yang menemukan patung Zeus? Arkeolog di Turki menemukan patung kepala dewa Yunani kuno terkenal, Zeus, saat melakukan penggalian di kota kuno Aphrodisias.
-
Siapa yang menemukan artefak kuno itu? Topeng ini ditemukan Unit Anti-Perampokan di Badan Purbakala Israel (IAA) dan dipindahkan ke Departemen Arkeologi Administrasi Sipil di Yudea dan Samaria (Tepi Barat) untuk dipelajari lebih lanjut.
Laodicea terletak di lokasi geografis di sisi selatan Sungai Lycus. Kota ini merupakan salah satu kota paling terkenal dan berpengaruh pada masa lampau.
Dr. Celal Simsek dari Departemen Arkeologi Universitas Pamukkale membagikan penemuan kepala patung ini di X.
Dilengkapi catatan "Pertemuan Matahari dan Hygieia dengan kita di Laodicea setelah 2.100 tahun".
Kota ini disebut "Laodicea di tepi Lycus" dalam sumber-sumber kuno. Menurut sumber-sumber kuno lainnya, kota ini didirikan Antiochus II pada tahun 263-261 SM dan dinamai sesuai dengan nama istri Antiochus. Bangsa Romawi menjadikan kota ini sebagai pusat Kybira’s conventus (Golhisar-Horzum) karena letak geografisnya.
Laodicea mencakup stadion terbesar di Anatolia, dua teater, empat pemandian, lima agora, lima air mancur (nymphaeum), jalan-jalan panjang yang berkolonade, kuil-kuil yang mengesankan, serta banyak gereja dan basilika. Baru-baru ini, amfiteater kuno Laodicea telah dipulihkan ke kejayaannya yang dulu.
Tugas besar untuk memulihkan amfiteater kuno ini dilakukan oleh Simsek dan tim arkeologinya pada tahun 2003.
Sekarang, proyek mereka untuk mengembalikan monumen Yunani kuno yang memiliki kapasitas lebih dari lima belas ribu orang ini akhirnya telah selesai.
Berbicara kepada pewawancara dari Anadolu Agency, Simsek menyatakan bahwa tim restorasinya menerapkan teknik terbaru sesuai dengan kriteria internasional. Ia mengatakan, “Ini adalah proyek paling ekstensif yang restorasinya telah diselesaikan dalam waktu sesingkat ini.”
Terletak di dekat kota Denizli, Turki, situs arkeologi ini ditambahkan ke Daftar Sementara Situs Warisan Dunia di Turki pada tahun 2013. Laodicea juga memiliki salah satu "Tujuh gereja Asia" yang disebutkan dalam Kitab Wahyu.
Kota ini terletak sekitar 160 kilometer di timur kota bersejarah Efesus, yang juga disebutkan secara mencolok dalam Alkitab. Menurut sejarawan dan ahli geografi Strabo, Laodicea berada di jalur utama dan segera menjadi kaya akibat perdagangan.
Achaeus menjadi rajanya pada tahun 220 SM, tetapi pada tahun 188 SM, kota ini jatuh ke Kerajaan Pergamon, dan setelah tahun 133 SM, kota ini berada di bawah kekuasaan Romawi. Laodicea menderita banyak kerusakan selama Perang Mithridatic, tetapi segera pulih di bawah kekuasaan Romawi.
Daerah ini sering terkena gempa bumi, terutama gempa besar yang terjadi pada masa pemerintahan Nero pada tahun 60 M yang menghancurkan kota sepenuhnya. Namun, penduduknya yang bangga menolak bantuan kekaisaran untuk membangun kembali kota dan memulihkannya sendiri.