Arkeolog Temukan Kuil Dewa Yunani Kuno di Kota Berusia 5.000 Tahun, Dibangun di Atas Bukit Setinggi 470 Meter
Para arkeolog menemukan dasar struktur terbuka yang terbuat dari batu.

Arkeolog menemukan reruntuhan kuil Yunani kuno di atas kota berusia 5.000 tahun yang dibangun di atas bukit batu di Bulgaria. Kota kuno ini disebut Perperikon, yang ditemukan pada abad ke-20.
Kuil tersebut adalah kuil Dionysus yang terkenal, yang merupakan jejak peninggalan Yunani kuno di kota tersebut, seperti dikutip dari Greek Reporter, Selasa (4/3).
Para arkeolog menemukan dasar struktur terbuka yang terbuat dari batu yang sangat mirip dengan kuil Dionysus di Pegunungan Rhodope, yang disebutkan oleh penulis klasik Yunani. Situs kuil Dionysus dipusatkan pada altar bundar yang berdiameter 1,8 meter. Tingginya sekitar 1,9 meter dari lantai kompleks Perperikon.
Beberapa lubang berbentuk oval yang diukir di sekitar altar, bersama dengan platform persegi di sampingnya, diduga kuat sebagai tempat ritual dan seremonial. Para arkeolog juga menemukan lebih banyak altar kuno di sekitar area ini, semuanya diukir dengan palung dan baskom.
Sisi utara situs ini khususnya memiliki banyak altar, sehingga banyak sejarawan mengklaim ini adalah lokasi kuil kuno Dionysus dari Rhodopes, yang dikunjungi oleh Oktavianus Augustus, sebagaimana dirinci oleh Gaius Suetonius Tranquillus dalam karyanya.
Penggalian beberapa saluran dan lekukan melingkar di altar juga memperkuat teori bahwa ini adalah kuil Dionysus. Mungkin saja altar-altar ini hanyalah contoh tipikal dari altar-altar yang biasa digunakan dalam pengorbanan darah, karena orang Thracia dikenal sering mengorbankan hewan, namun, jaringan saluran-saluran dan lubang-lubang yang diukir juga dapat berfungsi sebagai bagian kerja dari alat pemeras anggur yang kasar, yang digunakan untuk menghasilkan anggur suci untuk keperluan ritual.
Ini adalah elemen penting dalam pemujaan terhadap Dionysus, dewa anggur, pembuatan anggur, kesuburan, dan ekstasi ritual Yunani kuno. Hal ini semakin mendukung hipotesis bahwa Perperikon adalah pusat pemujaan regional terhadap Dionysus.
Situs Suci

Kota kuno Perperikon menjelaskan salah satu peradaban terbesar dan paling misterius di dunia, bangsa Thracia. Suku Thracia sebagian tinggal di wilayah utara Yunani kuno dan memiliki pengaruh penting terhadap budayanya. Perperikon juga dihuni oleh orang Eropa Neolitik serta orang Romawi, Bulgaria, dan Goth di kemudian hari.
Perperikon, nama kota yang diberikan pada Abad Pertengahan (abad 11-13), kemungkinan besar berasal dari kata Yunani kuno “hyperpyros”, yang berarti “api altar”. Ini adalah kota multi-megalit di atas bukit berbatu setinggi 470 meter di Rhodopes Timur dekat kota Kardzhali, Bulgaria saat ini. Awalnya berfungsi sebagai situs suci atau keagamaan, namun akhirnya berkembang selama berabad-abad menjadi tempat tinggal, baik sebagai kompleks candi atau benteng kerajaan.
Di kota ini juga dapat ditelusuri jejak pertama peradaban dewasa hingga Zaman Perunggu. Beberapa keramik yang ditemukan di situs ini berasal dari Zaman Besi Awal. Namun menurut para ahli, kota ini berkembang pada Zaman Perunggu dan sekitar abad ke-18 hingga ke-12 SM, kota Perperikon merupakan pusat utama. Era perkembangan ini mungkin terkait dengan apa yang disebut puncak peradaban Minoa dan Mycenaean.
Kota ini merupakan panggung di mana Medokos mendeklarasikan dirinya sebagai raja Thrace pada tahun 242 SM setelah kematian Raja Odrysian Sitalces, namun akhirnya digulingkan.