Teknologi Laser Ungkap Jalan Aspal di Tengah Hutan, Dibangun Bangsa Maya 1200 Tahun Lalu
Teknologi LIDAR memungkinkan arkeolog untuk mempelajari dan melestarikan situs tanpa menimbulkan kerusakan.
Teknologi Laser Ungkap Jalan Aspal di Tengah Hutan, Dibangun Bangsa Maya 1200 Tahun Lalu
Selama melakukan pemindaian hutan Yucatan di Meksiko menggunakan teknologi laser, para ilmuwan dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) menemukan sebuah jalan bangsa Maya sepanjang 18 kilometer, yang menghubungkan kota Uxmal dan Kabah lebih dari 1.200 tahun yang lalu.
Sumber: Ancient Pages
Teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging) sekali lagi terbukti mampu mengungkap struktur kuno yang menakjubkan dan sulit terdeteksi dari permukaan tanah.
Foto: Uxmal Archaeological Zone
-
Dimana kota kuno bangsa Maya ditemukan? Para arkeolog di Meksiko menemukan 6.674 struktur atau bangunan kuno bangsa Maya dan kota yang hilang di daerah Campeche.
-
Siapa yang menemukan kota Maya? Juan Carlos Fernandez-Diaz, asisten profesor dari Teknik Sipil Univeristas Houston, Amerika Serikat, menemukan kota itu pada Maret lalu ketika dia sedang melakukan survei arkeologi dengan pesawat di atas wilayah itu.
-
Bagaimana cara menemukan kota Maya? Selama satu dasawarsa terakhir, teknologi pemotretan udara menggunakan sinar laser (LiDAR) bisa mengungkap bangunan-bangunan yang berada di bawah tanah yang tertutup oleh pepohonan rindang di tengah hutan. Bangunan-bangunan itu mengungkap adanya peradaban kuno di tempat itu.
-
Siapa yang mengungkap ilmu astronomi suku Maya? Arkeoastronom Ismael Arturo Montero García dari Universitas Tepeyac di Meksiko.Dia menjelaskan Suku Maya adalah pengamat hebat, memiliki pengetahuan mendalam tentang mekanika langit dan kepastian yang tinggi dalam memprediksi gerhana.
-
Bagaimana suku Maya kuno membangun kanal? Para peneliti memperkirakan kanal-kanal rumit tersebut kemungkinan digunakan sejak dibangun sekitar tahun 2000 SM hingga 200 M.
-
Di mana bangsa Maya membangun situs upacara di Meksiko? Ditemukan 478 situs Mesoamerika yang diperkirakan berusia antara 2.000 dan 3.000 tahun. Situs itu membentang sepanjang 32.800 mil persegi di negara bagian Tabasco dan Veracruz, Meksiko, di mana peradaban bangsa Olmec dan Maya berkembang.
Tim peneliti melakukan pemindaian sekitar 190 hektar wilayah Puuc dan menemukan struktur kuno yang tersembunyi di dalam hutan. Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa drone berhasil menemukan sacbe kuno. Sacbe atau "jalan putih" adalah jalan beraspal yang dibangun bangsa Maya.
Jalan Maya ini memiliki panjang 18 kilometer dengan lebar antara lima dan enam meter. Ini menjadi sacbe terbesar di wilayah Maya utara, demikian diungkapkan oleh ilmuwan INAH dalam sebuah pernyataan resmi. Jalan ini menjadi penghubung antara kota Uxmal dan Kabah selama lebih dari 250 tahun, dari tahun 700 hingga 950 M.
Kota Pra-Kolombia Uxmal dikenal karena piramida Mesoamerika yang menarik, dikenal sebagai Piramida Penyihir. Piramida ini merupakan struktur tertinggi dan paling mencolok di kota kuno Uxmal. Beberapa nama lain juga digunakan untuk menyebut piramida ini, seperti Piramida Kerdil, Casa el Adivino, dan Piramida Peramal.
Kabah, salah satu pemukiman Maya langka yang masih mempertahankan nama aslinya yang berarti 'tangan kuat', menjadi reruntuhan terbesar kedua di wilayah Puuc setelah Uxmal.
Meskipun ilmuwan memiliki sedikit informasi tentang sacbe yang ditemukan, diketahui bahwa suku Maya kuno merencanakan dan membangun jaringan jalan yang luas untuk menghubungkan ribuan orang di wilayah Puuc. Pada tahun 2020, jalan serupa ditemukan antara Coba dan Yaxuna.
Masih banyak reruntuhan kuno Maya menarik lainnya yang tersembunyi di dalam hutan dan dapat diungkap oleh teknologi LIDAR.
Foto: Adobe Stock - THP Kreatif
Sebagai contoh, berkat bantuan LIDAR, ilmuwan dapat mendeteksi keberadaan peradaban Maya yang besar dan tidak diketahui sekitar 2.000 tahun yang lalu di utara Guatemala. Sebanyak 417 kota, desa, dan kampung kuno yang tersembunyi di dalam hutan lebat berhasil di dokumentasikan.
Tahun ini, menggunakan data pemindaian laser udara (lidar), ilmuwan menemukan kalender Mesoamerika raksasa yang dibangun ribuan tahun yang lalu di sepanjang Pantai Teluk Meksiko.
LIDAR memberikan banyak peluang untuk mempelajari arkeologi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan pengetahuan yang diperoleh dari teknologi canggih ini sangat berharga.
Foto: Uxmal Archaeological Zone
Tak kalah pentingnya, LIDAR memungkinkan arkeolog untuk mempelajari dan melestarikan situs tanpa menimbulkan kerusakan.
Sumber: Ancient Pages