Patung Dewa Jagung Bangsa Maya Berusia 1300 Tahun Ditemukan dalam Kolam, Tersisa Hanya Kepalanya
Peran Dewa Jagung sangat penting bagi bangsa Maya. Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Patung Dewa Jagung Bangsa Maya Berusia 1300 Tahun Ditemukan dalam Kolam, Tersisa Hanya Kepalanya
Patung Dewa Jagung Bangsa Maya Berusia 1300 Tahun Ditemukan dalam Kolam, Tersisa Hanya Kepalanya
Para arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) mengungkapkan penemuan patung kepala Dewa Jagung Muda Maya berusia 1.300 tahun di situs Palenque, Chiapas Selatan.
Palenque, Lakamha dalam bahasa Itza merupakan sebuah kota atau negara kuno Maya di Selatan Meksiko yang berlangsung hingga abad ke-8 Masehi yang terletak di Sungai Usumacinta.
Para ahli meyakini sisa-sisa bangunan kota ini berasal dari tahun 226 SM hingga 799 Masehi. Kota ini terkenal karena memiliki arsitektur terbaik seperti ukuran, atap, dan pahatan bas dengan relief dari Dunia Maya.
Sumber: Arkeonews
-
Siapa yang ditemukan di pemakaman bangsa Maya? Arkeolog menemukan kerangka korban tumbal ini di pemakaman bangsa Maya di kota kuno El Tigre yang juga dikenal dengan nama Itzamkanac (tempat para ular kadal).
-
Apa yang ditemukan di makam raja Maya? Para arkeolog menemukan kotak batu berbentuk peti mati, kerangka yang sebagian besar sudah membusuk, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh National Geographic . Persembahan tersebut termasuk sebuah pot, koleksi cangkang tiram besar, beberapa tulang manusia yang diukir dan dihias dari individu yang terpisah, dan sejumlah potongan batu giok, yang menurut para peneliti merupakan topeng yang rumit.
-
Siapa yang menemukan patung kepala? Pada 1952, Melville House menjadi tempat bagi Sekolah Dalhousie. Suatu ketika, seorang guru membawa penemuan dari seorang anak laki-laki ke Museum Kerajaan Skotlandia, sekarang menjadi NMS.
-
Dimana makam raja Maya ditemukan? Para arkeolog mengumumkan penemuan topeng batu giok yang luar biasa dan dianggap ‘sangat langka’ dari makam seorang raja Maya kuno yang telah meninggal sekitar 1.700 tahun yang lalu. Berasal dari Pemakaman Kerajaan Tertua
-
Dimana artefak berkepala ular ditemukan? Arkeolog menemukan artefak misterius selama penggalian arkeologi di situs Bahra 1 di gurun Al Subiyah, Kuwait yang mengungkap peradaban prasejarah antara tahun 5500 - 4900 SM, peradaban yang lebih tua dari bangsa Sumeria.
-
Siapa yang menemukan kerangka tersebut? Para ahli arkeologi menemukan situs pemakaman khusus wanita dan anak-anak tepat di bawah permukaan bukit pasir Teluk Whitesands di Kota St David’s, Wales.
Patung kepala putus ini ditemukan berada di dalam kolam kecil saat membersihkan puing-puing dari lorong yang menghubungkan Rumah B dan Rumah F dalam kompleks istana.
Foto: INAH
Menurut para ahli, lingkungan ini diciptakan untuk menyerupai gerbang dunia bawah Maya. Suku Maya memiliki keyakinan bahwa alam semesta terbagi menjadi 3 bagian yaitu surga, bumi, dan dunia bawah dengan lokasi suci seperti gua dan cenote yang berfungsi sebagai portal ke Xibalba, dunia bawah yang dikuasai oleh dewa kematian Maya dan para asistennya.
"Penemuan ini memungkinkan kita untuk lebih memahami bagaimana suku Maya kuno di Palenque menghidupkan kembali perjalanan mitos tentang kelahiran, kematian, dan kebangkitan dewa jagung."
Arnoldo González Cruz, peneliti INAH.
Sumber: Arkeonews
Suku Maya kemungkinan meletakkan patung kepala tersebut di atas sebuah tripot.
Patung kepala yang terbuat dari bahan gamping ini panjangnya 45 cm, lebar 16 cm, dan tinggi 22 cm. Patung ini diletakkan ke arah timur-barat sehingga menghadap matahari saat matahari terbit, untuk menggambarkan peran matahari dalam pertumbuhan tanaman jagung.
Sumber: Arkeonews
Patung ini memiliki fitur yang sangat rinci seperti dagunya tajam, menonjol, dan jelas, bibirnya tipis dan menonjol dari dalam ke luar, bibir bawah sedikit menurun, dan gigi seri tengah terlihat. Selain itu, mata tampak panjang dan sempit, sementara tulang pipi tipis dan membulat. Dahi lebar, panjang, dan lurus, dengan hidung berbentuk persegi panjang, dorsum nasi lebar dan menonjol.
Sumber: Arkeonews
Penemuan ini terdaftar selama musim 2021 dalam proyek yang berjudul "Konservasi Arsitektur dan Fitur Dekoratif El Palacio", yang didukung oleh Ambassadors Fund for Cultural Preservation, yang dijalankan oleh Bureau of Educational and Cultural Affairs dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.