Arkeolog Temukan Piring Bangsa Maya dari Periode 1.100 Tahun Lalu, Ada Gambar Roh Pelindung
Arkeolog menemukan sebuah piring Maya bergambar roh pelindung Wahyis selama penggalian di Cansacbé, Negara Bagian Campeche, Meksiko.
Arkeolog dari Institut National Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) menemukan sebuah piring Maya bergambar roh pelindung Wahyis selama penggalian di Cansacbé, Negara Bagian Campeche, Meksiko.
Arkeolog Temukan Piring Bangsa Maya dari Periode 1.100 Tahun Lalu, Ada Gambar Roh Pelindung
Benda ini ditemukan selama konstruksi Bagian 2 dari Kereta Maya, di mana penggalian sebelumnya selama 1990-an mengungkap sisa-sisa dua bangunan tipe istana di dalam zona arkeologi Cansacbé.
-
Di mana penyelam menemukan artefak suku Maya? Ratusan artefak dan sisa-sisa manusia dari peradaban Maya telah teronggok tanpa gangguan dan tak tersentuh selama ribuan tahun.
-
Siapa yang menemukan artefak itu? Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan gagang guci bertuliskan nama 'Menahem' dalam aksara Ibrani, saat penggalian di lingkungan Ras el-‘Amud, Yerusalem yang diduduki.
-
Siapa yang menemukan artefak tersebut? Arkeolog dari Universitas Innsbruck, Austria menemukan benda peninggalan kuno yang luar biasa di situs penggalian gereja di Austria selatan.
-
Siapa yang menemukan artefak kuno itu? Topeng ini ditemukan Unit Anti-Perampokan di Badan Purbakala Israel (IAA) dan dipindahkan ke Departemen Arkeologi Administrasi Sipil di Yudea dan Samaria (Tepi Barat) untuk dipelajari lebih lanjut.
-
Siapa yang menemukan artefak? Seorang peternak di Trebry, Prancis, menyadari seekor sapinya hilang saat sedang menghitung hewan ternaknya pada Juni lalu.
Piring tersebut terletak di Piring tersebut terletak di dalam sebuah makam sebagai persembahan dan pada piring itu ada gambar roh perlindungan Wahyis yang merupakan entitas gaib dari para elite bangsa Maya.
Orang-orang suku Maya yang memiliki Wahyis disebut dalam prasasti klasik Maya sebagai Wahyaw yang berarti dukun, penyihir, atau nagual (manusia yang bisa beralih rupa menjadi hewan).
Sihir
Dalam ceritanya, Wahyis akan beristirahat di dalam hati ketika siang hari, namun pada malam hari saat pemiliknya tidur, jiwa Wahyis dapat diproyeksikan dengan kehendak ke dalam sosok hewan, komet, angin petir, dan fenomena gaib lainnya.
Dalam studi terbaru oleh Christophe Helmke dan Jesper Nielsen, telah disimpulkan bahwa entitas Wahyis mewujudkan atau melambangkan sebuah penderitaan dari alam baka yang dapat dimanipulasi dan ditransfer ke tubuh manusia.
Mantra
Terdapat sebuah bukti paling meyakinkan yang menghubungkan Wahyis dengan penyakit yang dapat ditemukan dalam “El Ritual de los Bacebes”, sebuah naskah kolonial Yukatek dari abad ke-18 yang diyakini reproduksi dari naskah kuno sebelumnya.
Penyembuh berusaha mengusir penyakit-penyakit ini dari tubuh manusia yang terkena. Pemberian nama pada penyakit ini memberikan wawasan terhadap bentuk yang mereka percayai seperti monyet, rusa, jaguar, burung, serangga, dan ular.
Piring Cansacbé menggambarkan representasi jaguar yang sedang duduk atau seorang pria yang berpakaian dengan kulit jaguar, dengan dikelilingi kotak-kotak yang mewakili cangkang penyu.
Sumber: Heritage Daily
merdeka.com