300.000 Tahun Lalu Nenek Moyang Manusia Hidup Bersama Gajah dan Badak di Pinggir Sungai
Lebih dari 300.000 tahun lalu, manusia purba hidup di sisi perairan dangkal bersama gajah dan badak purba di lokasi yang saat ini adalah Jerman.
300.000 Tahun Lalu Nenek Moyang Manusia Hidup Bersama Gajah dan Badak di Pinggir Sungai
Lebih dari 300.000 tahun lalu, manusia purba hidup di sisi perairan dangkal bersama gajah dan badak purba di lokasi yang saat ini adalah Lower Saxony, daerah di sebelah barat laut Jerman. Bukti keberadaan mereka ditemukan dari fosil jejak kaki yang ditinggalkan. Fosil itu adalah salah satu temuan tertua di Eropa dan Jerman. (Foto: Senckenberg)
Dilansir dari laman Business Insider, arkeolog dari Universitas Tubingen bekerja sama dengan tim ahli di bidang geologi, paleontologi, dan palebotani menjelaskan konteks terkait temuan jejak kaki itu.
This is description
-
Dimana fosil nenek moyang manusia ditemukan? Dua fosil Laos--berupa tulang kaki dan bagian dari tulang tengkorak kepada--ditemukan di Gua Tam Pa Ling. Situs arkeologi itu ditemukan pada 2009 ketika bagian lain dari tengkorak kepala itu ditemukan.
-
Dimana fosil manusia purba ditemukan? Dilansir Ancient Origins, arkeolog pertama kali menemukan fosil ini di Hualongdong, China Timur pada 2019 lalu.
-
Dimana nenek moyang manusia dan kera hidup? LCA diyakini hidup selama Zaman Miosen, sekitar 23 juta hingga 5 juta tahun yang lalu.
-
Di mana jejak kehidupan manusia purba ditemukan? Para arkeolog menemukan jejak kehidupan manusia berusia 86.000 tahun di Gua İnkaya Çanakkale, Turki.
-
Dimana Fosil Manusia Purba ditemukan? Situs arkeologi batu Oakhurst berada di dekat kota George di pantai selatan Afrika Selatan. Tempat ini terletak di tebing batu pasir di Lembah yang subur dengan pohon-pohon yellowwood.
-
Dimana manusia purba tinggal? Dari bukti arkeologis yang ditemukan, gua yang mereka huni dijadikan tempat tinggal dan pemakaman.
Gambaran keadaan di masa itu termasuk keberadaan sekelompok spesies manusia yang sudah punah bernama Homo heidelbergensis atau manusia Heidelberg serta fosil jejak kaki badak pertama di Eropa. (Foto ilustrasi: Benoit Clarys)
Manusia Heidelberg bertahan hidup di Eropa jauh sebelum Neanderthal atau bahkan Homo sapien, kata Jordi Serangeli, pengawas penggalian di situs Schoningen, jerman.
Meski berasal dari spesies yang berbeda, manusia yang meninggalkan jejak kaki itu mirip dengan kita, kata dia.
"Saya ingin lebih menyoroti kesamaannya dengan kita, bukan yang membedakannya dengan nenek moyang kita," ujar Serangeli. "Mereka punya kemampuan fisik dan kognitif seperti kita." Itu termasuk kemampuan membuat senjata yang cukup efisien baik untuk berburu dan membela diri, kata Serangeli. (Foto: Senckenberg)
Dua jejak kaki ditemukan di Schoningen berukuran kecil dan tampaknya jejak anak kecil, kata peneliti. Ini menandakan orang Heidelberg hidup bersama kelompoknya dari berbagai usia. Sulit untuk mengetahui apakah mereka satu keluarga atau bukan.
Sumber: Business Insider
Temuan ini dianggap cukup penting karena biasanya bukti arkeologi yang ditemukan seperti bangunan, senjata, atau peralatan memasak dibuat oleh manusia dewasa. Sementara anak-anak tidak banyak meninggal bukti arkeologi bagi para ahli.
Jejak kaki manusia itu dikelilingi banyak jejak kaki hewan purba. Peneliti mampu mengidentifikasi salah satunya adalah jejak kaki badak purba. Badak itu tampaknya antara spesies Stephanorhinus kirchbergensis yang sebelumnya diidentifikasi di Siberia atau Stephanorhinus hemitoechus, badak berbulu yang hidup di Eropa. (Foto: Senckenberg)
Gajah purba dengan berat mencapai 13 ton juga meninggalkan jejak di perairan danau itu. Spesies Palaeoloxodon antiquus berukuran sekitar dua kali lebih besar dari gajah Afrika modern dan boleh jadi hewan mamalia darat terbesar yang pernah ada. (Foto: Senckenberg)