Arkeolog Temukan Jejak Kaki Berusia 800.000 Tahun di Pantai, Ukurannya Seperti Kaki Manusia Modern
Ada lima jejak kaki yang diyakini milik satu keluarga.
Arkeolog Temukan Jejak Kaki Berusia 800.000 Tahun di Pantai, Ukurannya Seperti Kaki Manusia Modern
Arkeolog Temukan Jejak Kaki Berusia 800.000 Tahun di Pantai, Ukurannya Seperti Kaki Manusia Modern
Para ahli arkeologi menemukan jejak kaki manusia yang dipercaya berusia lebih dari 800.000 tahun. Temuan berupa jejak kaki ini ditemukan di dalam lumpur pantai Happisburgh di Norfolk, Inggris.
Ilmuan meyakini jejak kaki tersebut milik lima orang yang berbeda, hal ini merupakan bukti langsung dari manusia tertua di Eropa Utara. "Ini penemuan yang sangat langka," jelas Dr. Nick Ashton dari British Museum, dikutip dari Ancient Pages.
-
Siapa yang menemukan jejak kaki manusia purba? Dalam penelitian awal, sekelompok arkeolog mengklaim telah menemukan jejak kaki manusia yang berusia 23.000 hingga 20.000 tahun di Taman Nasional White Sands, New Mexico.
-
Dimana jejak kaki manusia purba ditemukan? Analisis terhadap penemuan jejak kaki kuno di Kleinkrantz, Afrika Selatan menyiratkan manusia purba telah mengenakan sandal bersol keras.
-
Di mana jejak kaki manusia tertua ditemukan? Peneliti menemukan jejak kaki manusia purba di pantai di Maroko.
-
Kapan jejak kaki manusia purba ditemukan? Sebenarnya, dari jejak kaki tersebut tidak ditemukan tanggal pastimya, namun berdasarkan batu-batu dan endapan lainnya para peneliti meyakini jejak tersebut berusia sekitar 79.000 tahun hingga 148.000 tahun.
-
Dimana jejak kaki pra-manusia tertua ditemukan? Jejak kaki makhluk pra-manusia tertua di dunia ditemukan di pulau Kreta, Mediterania.
-
Siapa yang menemukan fosil jejak kaki? Penemuan luar biasa ini terjadi di pegunungan Valtellina Orobie, saat seorang pendaki bernama Claudia Steffensen menjelajahi daerah itu dan menemukan pola tidak biasa pada lempengan batu berwarna abu-abu pada musim panas 2023.
Seukuran Kaki Manusia Modern
Selain itu, para ilmuan membuat model 3D dari permukaan tersebut yang menunjukan tanda tumit, lengkungan, dan ujung jari yang jelas ditinggalkan oleh sekelompok orang dewasa dan anak-anak, sedangkan beberapa diantaranya sebanding dengan ukuran sepatu modern hingga ukuran delapan di Inggris.
Arkeolog bernama Simon Parfitt mengatakan. beragam ukuran kaki tersebut menunjukan kelompok keluarga, bukan kelompok pemburu, yang terlihat sedang mengikuti jejak tertentu menuju selatan. Foto: Martin Bates
Peneliti menggunakan ukuran kaki untuk memperkirakan tinggi badan pemilik jejak kaki. Tinggi badan orang-orang tersebut berkisar 91 cm sampai 152 cm. Foto: PLOS One
Ketika jejak kaki tersebut ditinggalkan, daerah sekitar Happisburgh masih terhubung dengan daratan dan benua Eropa. Tempat ini mungkin menjadi rumah bagi hewan-hewan termasuk rusa dan bison serta menyediakan tanaman, rumput laut, dan kerang sebagai makanan.
Foto: PLOS One
"Model 3D terbaru ini menampilkan jejak-jejak ini dengan detail yang luar biasa, dan dengan mengukur jejak kaki, dengan melihat panjang dan lebar, kami sebenarnya dapat merekonstruksi tinggi dan berat badan individu, dan dari situ, kami dapat menunjukkan individu laki-laki serta beberapa individu yang lebih kecil, yang kemungkinan termasuk perempuan dan beberapa anak muda. Mereka jelas merupakan kelompok keluarga daripada kelompok pemburu," kata Dr. Ashton.
"Kita tidak dapat memastikan spesies manusia yang meninggalkan jejak-jejak ini, tetapi kami tahu dari usia situs ini bahwa di Eropa selatan ada spesies yang disebut homo ancestor dan memungkinkan bahwa jejak-jejak ini sebenarnya adalah jejak yang ditinggalkan oleh spesies manusia awal tersebut."
Dr. Nick Ashton dari British Museum
"Manusia yang membuat jejak kaki di Happisburgh kemungkinan memiliki hubungan dengan orang-orang berusia serupa dari Atapuerca di Spanyol, yang dianggap sebagai spesies Homo antecessor (Manusia Pelopor). Orang-orang ini memiliki tinggi yang serupa dengan kita dan sepenuhnya berjalan dengan dua kaki."
Profesor Chris Stringer dari Museum Sejarah Alam.