Ilmuwan Temukan Jejak Tapak Kaki Manusia Tertua di Dunia Berusia 153.000 Tahun, di Sini Lokasinya
Tapak kaki ini ditemukan di tempat nenek moyang manusia hidup dan berkembang ratusan ribu tahun lalu.
Ilmuwan menemukan jejak kaki manusia tertua di dunia di Afrika Selatan, berasal dari sekitar 150.000 tahun lalu. Jejak kaki ini milik Homo sapiens dan yang tertua yang pernah ditemukan.
Berdasarkan sejumlah temuan fosil, asal usul manusia disebut berasal dari wilayah Afrika sebelum menyebar ke berbagai tempat di dunia.
-
Di mana jejak kaki manusia tertua ditemukan? Peneliti menemukan jejak kaki manusia purba di pantai di Maroko.
-
Dimana jejak kaki manusia purba ditemukan? Analisis terhadap penemuan jejak kaki kuno di Kleinkrantz, Afrika Selatan menyiratkan manusia purba telah mengenakan sandal bersol keras.
-
Dimana fosil Homo sapiens tertua ditemukan? Sebelum ini, fosil Homo sapiens tertua disebut berasal dari 195.000 tahun lalu yang ditemukan di situs Omo Kibish, Etihopia dan berasal dari 160.000 tahun lalu yang ditemukan di Herto, Ethiopia.
-
Dimana jejak kaki pra-manusia tertua ditemukan? Jejak kaki makhluk pra-manusia tertua di dunia ditemukan di pulau Kreta, Mediterania.
Tim ilmuwan internasional menghitung usia tujuh “ichnosites” (lokasi yang berisi jejak manusia purba) di sepanjang pantai selatan Cape, Afrika Selatan, dan menemukan bahwa usianya berkisar antara 71.000 dan 153.000 tahun. Situs ini diklaim sebagai sebagai jejak kaki Homo sapiens tertua di dunia, seperti dikutip dari New Atlas, Jumat (23/8).
Temuan ini menunjukkan pantai selatan Cape merupakan tempat yang cukup nyaman bagi manusia puluhan ribu tahun lalu, kendati tetangga mereka di utara sudah mulai bermigrasi ke wilayah lain. Bukti jejak kaki lainnya menunjukkan bahwa manusia modern telah mencapai semenanjung Arab sekitar 120.000 tahun yang lalu, dan Amerika Utara sekitar 22.000 tahun yang lalu.
Para peneliti dalam studi baru ini berhasil menentukan usia jejak kaki di Afrika Selatan menggunakan metode yang dikenal sebagai pendaran yang distimulasi secara optik. Pada dasarnya, para ilmuwan mengambil butiran kuarsa dan mineral lain dari sampel, dan memaparkannya pada radiasi pengion.
Cara butir-butir tersebut berpendar setelah paparan ini dapat mengungkapkan berapa lama sejak mereka terakhir kali melihat sinar matahari – atau dengan kata lain, sudah berapa lama mereka terkubur.
Penentuan Usia Fosil
Tim ilmuwan mengatakan, jejak di pantai selatan Cape sangat cocok untuk ditentukan penanggalannya melalui pendaran yang distimulasi secara optik. Itu karena bukit pasir tersebut terbentuk dari bukit pasir basah, yang kaya akan butiran kuarsa, dan kemudian dengan cepat tertutup oleh pasir baru yang bertiup dari atasnya.
Menurut tim, wilayah tersebut memiliki lebih banyak ichnosite yang menunggu untuk ditemukan, yang dapat membantu mengisi lebih banyak kesenjangan dalam pemahaman kita tentang sejarah kita sendiri. Ichnosite adalah sebuah situs di mana ichnolite atau jejak fosil dilestarikan.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Ichnos.