Arkeolog Temukan Bukti Jaring Digunakan untuk Tangkap Ikan 15 Ribu Tahun Lalu
Sejak dahulu, teknologi penangkapan ikan dengan jaring sudah digunakan.
Arkeolog telah menemukan gambar kuno di situs Paleolitik di Jerman yang terlihat menunjukkan gambar ikan yang ditangkap dengan jaring. Ini mengartikan bahwa sejak dahulu, teknologi penangkapan ikan dengan jaring sudah digunakan. Gambar kuno itu terukir di plakat batu dan diperkirakan berasal dari 15.800 tahun yang lalu dan merupakan bagian dari kumpulan besar karya seni yang ditemukan di kamp prasejarah di Gonnersdorf.
Dengan 406 lempengan sekis berhias yang ditemukan, ciri-ciri ikan yang terlihat sampai saat ini luput dari perhatian. Tetapi, peniliti studi terbaru bisa berhasil mengidentifikasi makhluk yang terjaring di delapan lempengan, menggunakan teknologi pencitraan canggih seperti Reflectance Transformation Imaging (RTI).
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Bagaimana cara Arkeolog menemukan artefak? Patung kepala tersebut ditemukan pada Kamis (19/9) saat menjelajahi bagian bangunan Romawi monumental yang baru ditemukan, di selatan pemandian.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Para peneliti mengatakan, “lokasi sentral ikan, di dalam garis kisi yang melapisi ikan dengan jelas dan yang ukurannya melebihi ikan, secara keseluruhan menunjukkan bahwa kisi-kisi tersebut menggambarkan suatu bentuk wadah seperti jaring atau perangkap, tempat ikan terjerat.”
“(Urutan) khusus ini, di mana motif ikan diukir terlebih dahulu, diikuti oleh motif kisi-kisi, menggarisbawahi proses dan desain artistik yang disengaja, yang secara kuat menunjukkan penggambaran seekor hewan yang pada awalnya berenang bebas (ketika sendirian), yang kemudian ditangkap oleh penciptaan kisi-kisi,” lanjut mereka.
Jadi, disimpulkan bahwa ukiran tersebut tidak difokuskan untuk gambar dari ikannya, melainkan fokus pada tindakan atau konsep yang dilakukan untuk menangkap ikan.
Melansir IFLscience, Senin (11/11), asumsi itu didukung dengan fakta bahwa ikan yang malang yang ada di gambar tersebut sangat berbeda dari contoh satwa liar lain yang ditemukan pada karya seni Zaman Batu di Gonnersdorf.
Para peneliti juga menunjukkan bahwa sisa-sisa ikan telah ditemukan di Gonnersdorf, menunjukkan bahwa penduduk prasejarah di lokasi tersebut memang memakan hasil tangkapan air.
Dengan spekulasi bagaimana makanan ini diperoleh, para penulis studi mengatakan, “Jaring kemungkinan besar merupakan peralatan yang ideal untuk menangkap ikan dalam jumlah besar selama periode migrasi.” Bukti lainnya didapat dari patung-patung ukiran di Gonnersdorf yang memberikan gambaran terkait karakter berpakaian.
Hal ini menunjukkan bahwa para kreator Paleolitik sudah memiliki akses ke tekstil selama periode Magdalenian, sekitar 17.000 hingga 12.000 tahun yang lalu. Kain yang dibuat kemungkinan berasal dari tanaman berserat seperti milkweed atau jelatang dan bisa digunakan untuk membuat jaring ikan.
Dengan kedua penemuan tersebut, penulis studi mengatakan bahwa keberadaan sisa-sisa ikan di Gonnersdorf, bukti pembuatan dan penggunaan tekstil, beserta penggambaran ikan di dalam jaring pada delapan plakat terukir, memberikan bukti pertama yang tidak ambigu tentang penangkapan ikan dengan jaring dalam konteks Magdalenian.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia