Temuan Ini Ungkap Betapa Kejinya Masa Perbudakan di Pompeii 2.000 Tahun Lalu
Temuan ini memberikan lebih banyak bukti tentang kehidupan sehari-hari para budak di Pompeii.

Temuan ini memberikan lebih banyak bukti tentang kehidupan sehari-hari para budak di Pompeii.

Temuan Ini Ungkap Betapa Kejinya Masa Perbudakan di Pompeii 2.000 Tahun Lalu
Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia. Temuan ini mengungkap sisi yang dianggap "paling mengejutkan dari perbudakan kuno,” demikian menurut para arkeolog.Dalam toko roti yang sempit dengan jendela berjeruji besi dan tanpa ada akses ke dunia luar, orang-orang yang diperbudak dieksploitasi untuk menggiling biji-bijian dan membuat roti.


Toko roti ini ditemukan di sebuah rumah yang menjadi bagian dari proyek besar di kawasan Regio IX di taman arkeologi Pompeii, Italia selatan.
Temuan ini memberikan lebih banyak bukti tentang kehidupan sehari-hari para budak di Pompeii, yang sering diabaikan dalam pelajaran sejarah kota kuno tersebut.
Arkeolog juga menemukan lekukan pada lantai yang menunjukkan gerakan hewan yang dipaksa berjalan dengan mata tertutup selama berjam-jam, seperti yang dijelaskan dalam pernyataan dari taman arkeologi tersebut.
"Ini adalah sisi paling mengejutkan dari perbudakan kuno, yang tidak memiliki hubungan yang saling percaya dan janji pembebasan, di mana kita direduksi menjadi kekerasan brutal, suatu kesan yang sepenuhnya diperkuat dengan pengamanan beberapa jendela dengan jeruji besi."
Rumah ini diyakini sedang direnovasi ketika Gunung Vesuvius meletus pada tahun 79 M, menghancurkan Pompeii tenggelam dalam abu vulkanik.

Ribuan orang Romawi yang tidak menyadari mereka tinggal di bawah salah satu gunung berapi terbesar di Eropa pun tewas.
Meski letusan tersebut mengubur Pompeii dalam lapisan abu tebal, banyak penduduk dan bangunan terawetkan.
Pada bulan Agustus lalu, arkeolog menemukan sebuah kamar tidur kecil di sebuah vila Romawi dekat Pompeii yang hampir pasti digunakan oleh budak.
