Arkeolog Temukan Grafiti Mencekam di Penjara Romawi Kuno Berusia 1.600 Tahun, Begini Isi Tulisannya
Grafiti-grafiti itu ditemukan dalam bahasa Yunani dan ditulis di lantai penjara.
Arkeolog di Yunani menemukan gambar grafiti di sebuah penjara Romawi kuno di Corinth.
Sejumlah grafiti dalam bahasa Yunani yang ditemukan di lantai penjara menuliskan doa bagi para penculiknya agar dapat dilihat oleh semua orang: “Tuhan, buatlah mereka mati dengan kematian yang mengerikan.”
-
Apa yang ditemukan arkeolog di dekat penjara? Arkeolog yang menyelidiki lokasi saluran pembuangan baru untuk penjara yang sedang dibangun di Full Sutton di Yorkshire Timur, Inggris, menemukan sebuah monumen pemakaman yang berisi sisa-sisa manusia yang diperkirakan berusia sekitar 4.500 tahun.
-
Dimana arkeolog menemukan gambar? Lokasi situs ini mengejutkan karena dua alasan, yaitu jaraknya jauh dari sumber air terdekat, Danau Nubia, yaitu lebih dari 97 kilometer, dan lanskap gersang yang tidak ideal untuk beternak hewan bertanduk besar, kata para penulis penelitian.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di pemakaman Romawi Kuno? Saat melakukan penggalian pada tahun 1970-an di pemakaman Romawi kuno di Belgia, arkeolog menemukan satu jasad manusia yang kemudian dipajang di sebuah museum.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog? Para arkeolog atau ilmuwan menemukan fosil laba-laba raksasa di New South Wales, Australia.
Matthew Larsen, arkeolog dari Universitas Copenhagen yang mempelajari situs romawi kuno itu mengidentifikasi tempat itu sebagai penjara dengan membandingkan catatan penggalian dan memeriksa grafiti di lantai. Dia menyimpulkan penjara kuno tu berusia 1.600 tahun.
Situs yang ditemukan pertama kali pada 1901 itu berisi kendi, lampu, dan kamar mandi kecil yang mungkin merupakan tempat tinggal penjaga.
Dalam jurnal Hesperia, jurnal American School of Classical Studies di Athena, Larsen mengungkapkan semua kata yang terukir itu ditemukan di celah-celah lantai.
Grafiti di penjara kuno Yunani
Larsen menyimpulkan lempengan-lempengan itu tidak dipindahkan ke lokasi itu dari penggunaan sebelumnya, yang berarti semua grafiti yang ditandai di lantai dibuat di tempatnya, sementara lokasi itu berfungsi sebagai penjara.
Pembacaan grafiti yang ditulis dalam bahasa Yunani di celah-celah lantai menunjukkan siapa pun yang dikurung di situ merasakan penderitaan.
Penderitaan itu tampak jelas dalam tulisan para penulis grafiti kuno. Beberapa permohonan mereka berbunyi: "Semoga nasib mereka yang menderita di tempat yang tidak berhukum ini menang. Tuhan, jangan kasihanilah orang yang menjebloskan kami ke sini."
Permohonan terukir lainnya berbunyi: "Tuhan, balaslah [hukuman yang diberikan oleh] Marinos, orang yang menjebloskan kami ke sini dan membuat kami menghabiskan musim dingin." Larsen menduga musim dingin sangat berat bagi para tahanan.
Julius Caesar
Pada 146 SM,bangsa Romawi mengalahkan bangsa Korintus dalam Pertempuran Korintus.
Dengan kemenangan ini sebagai titik awal, Romawi segera menguasai seluruh Yunani. Julius Caesar menyatakan Korintus sebagai ibu kota Yunani Romawi pada 44 SM dan memerintahkan rakyatnya untuk membangun kembali kota dan air mancurnya yang terkenal.
Sebelum penaklukan Romawi, tidak ada penjara seperti yang kita kenal sekarang di Yunani kuno. Yang ada hanyalah pusat penahanan sementara karena para penjahat didenda, diasingkan, atau dieksekusi.