Arkeolog Akhirnya Pecahkan Misteri Tangga Aneh di dalam Piramida Mesir Berusia 4.500 Tahun, Begini Temuannya
Piramida ini dibangun sekitar tahun 2566–2558 SM, pada masa Dinasti Keempat.
Piramida ini dibangun sekitar tahun 2566–2558 SM.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bawah Piramida Agung Giza? Permukaan yang tampaknya datar dan berpasir mungkin menyembunyikan bangunan yang sudah lama dilupakan yang dibangun ribuan tahun lalu. Hanya beberapa meter di bawah permukaan, terlihat struktur berbentuk L, dan lebih dalam lagi, struktur yang lebih besar terhubung ke struktur pertama.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Siapa yang menemukan piramida itu? Dinamai Monumen Yonaguni, struktur berbentuk piramida ini ditemukan penyelam lokal, Kihachiro Aratake pada 1987.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti di dekat Piramida Giza? Para peneliti telah lama menduga banyak piramida dibangun di samping saluran Sungai Nil yang mengering. Piramida Giza, piramida terbesar di Mesir, berada di tengah gurun dan sangat jauh dari tepian Sungai Nil. Namun penelitian baru menunjukkan dulunya piramida ini berada di samping cabang utama Sungai Nil yang dipenuhi oleh perahu.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir temukan sisa-sisa bangunan kuno di Kafr El Sheikh yang digunakan oleh masyarakat Mesir kuno untuk mengamati langit dan bintang-bintang.
Arkeolog Akhirnya Pecahkan Misteri Tangga Aneh di dalam Piramida Mesir Berusia 4.500 Tahun, Begini Temuannya
Selama bertahun-tahun, para arkeolog bertanya-tanya tentang Piramida Djedefre yang misterius karena adanya tangga aneh di dalamnya.
Piramida ini dibangun pada Dinast Keempat, lebih dari 4.000 tahun lalu. Piramida ini terletak sekitar 8 kilometer dari Piramida Menkaure di Giza.
Sumber: Greek Reporter
Para ahli awalnya menduga piramida ini belum selesai dibangun.
Tetapi proyek arkeologi baru-baru menunjukkan piramida ini dirancang dan dibangun sesuai dengan ukuran Piramida Menkaure. Menkaure adalah piramida terbesar ketiga di Giza.
Piramida Djedefre diselubungi misteri, khususnya karena berbeda dari piramida lainnya di Mesir. Kamar-kamar di dibangun di bawah struktur piramida, bukan di dalamnya, seperti piramida lainya. Selain itu, tidak ada penjelasan mengapa dirancang dengan desain seperti ini.
Strukturnya sendiri juga dianggap unik karena dibangun di atas gundukan alami. Para ahli mengklaim hal ini mungkin telah mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konstruksi.
Peninggalan dari berbagai periode dalam sejarah Mesir kuno terletak di dalam piramida, dari Dinasti Awal hingga era Koptik. Sisa-sisanya memberikan beberapa indikasi berapa lama bangunan tersebut digunakan.
Semua temuan arkeologis memiliki satu kesamaan. Semuanya secara eksklusif berhubungan dengan proses penguburan.
Saat ini, yang tersisa dari struktur ini hanyalah reruntuhan. Hal yang paling misterius adalah keberadaan saluran besar sepanjang 49 meter di batuan dasar yang mengarah ke lubang sedalam 20 meter. Di dalam saluran tersebut terdapat sebuah tangga yang tampaknya tidak mengarah ke mana pun. Tidak ada makam atau ruangan kuno. Tidak ada apa-apa.
Penelitian terbaru mengungkapkan, itu adalah sumur tangga Romawi, tempat orang Romawi menggali batuan dasar batu kapur untuk mencapai permukaan air dan sumber air.
Piramida ini dibangun di bawah perintah Firaun Djedefre, raja Mesir dari Dinasti Keempat pada zaman Kerajaan Lama. Dia adalah penerus dan putra Firaun Khufu.
Ahli Mesir Kuno meyakini piramida Djedefre dibangun selama delapan tahun. Material komposit utama struktur dan tangga adalah batu kapur. Sudut balok mengarah ke tengah struktur, sebuah praktik yang pertama kali diamati di piramida berundak di Saqqara. Diperkirakan teknik bangunan ini digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan daya tahan struktur secara keseluruhan.
Penggalian yang dilakukan pada abad ke-19 dan ke-20 membantu mengungkap makam siapa yang berada di dalam piramida tersebut. Para peneliti menemukan cartouche, sebuah ukiran oval dengan garis di salah satu ujungnya bersinggungan dengannya. Hal ini menunjukkan bahwa teks yang terlampir adalah nama kerajaan, dan nama yang terukir di dalamnya adalah Djedefre.