Kamar-Kamar Rahasia Ditemukan di Dalam Piramida Mesir, Ini Fungsinya
Penemuan ini bagian dari proyek kerjasama para ahli dari Mesir dan Jerman.
Kamar-Kamar Rahasia Ditemukan di Dalam Piramida Mesir, Ini Fungsinya
Kamar-Kamar Rahasia Ditemukan di Dalam Piramida Mesir, Ini Fungsinya
Sebuah misi bersama Mesir-Jerman yang dipimpin ahli Mesir Dr. Mohamed Ismail Khaled dari Departemen Egyptology di Julius-Maximilians-Universität Würzburg (JMU) baru-baru ini membuat penemuan penting di dalam Piramida Sahura.
Misi penelitian ini berhasil mengungkap sejumlah ruang penyimpanan yang sebelumnya tidak pernah tercatat dalam sejarah. Temuan ini menghadirkan wawasan baru terkait arsitektur Piramida Sahura, yang merupakan raja kedua dari Dinasti Kelima Mesir (sekitar 2400 SM) dan raja pertama yang dimakamkan di Abusir.
Foto: Mohamed Khaled
-
Dimana piramida tersembunyi ditemukan? Arkeolog menemukan piramida tersembunyi di tengah padang rumput yang luas di Kazakhstan. Piramida berusia 3.000 tahun ini ditemukan di sekitar Sungai Taldy, wilayah Karaganda, dan dinamakan 'Piramida Karazhartaz'.
-
Dimana piramida Mesir dibangun? Temuan Dari Luar Angkasa Ungkap Piramida Mesir Dibangun Menggunakan Air Ilmuwan mengungkap piramida-piramida Mesir lokasinya dekat dengan jalur air di masa lalu.
-
Dimana piramida Mesir? Sebagai contoh, selama dinasti ke-25 (sekitar tahun 712 hingga 664 SM), Mesir diperintah oleh firaun-firaun dari Nubia (sekarang Sudan modern dan beberapa bagian Mesir selatan).
-
Apa yang ditemukan di dalam piramida? Di tengah piramida, arkeolog menemukan struktur sarkofagus yang dikelilingi batu granit. Di dalam sarkofagus tersebut, peneliti menemukan tengkorak seorang kepala suku atau penguasa lokal, memberikan gambaran sekilas yang menarik tentang identitas individu yang dimakamkan di dalamnya.
-
Di mana piramida-piramida itu berada? Piramida yang jumlahnya belasan ini terletak di sebuah situs arkeologi yang luas di Puebla, sebuah negara bagian di Meksiko tengah.
Inisiatif konservasi dan restorasi di dalam Piramida Sahura dimulai pada tahun 2019 dan diberi dukungan oleh Dana Warisan Kepurbakalaan (AEF) dari American Research Center in Egypt (ARCE). Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk menjaga struktur Piramida Sahura.
Tim peneliti berfokus pada membersihkan ruang-ruang interior, menjaga stabilitas piramida dari dalam, dan mencegah keruntuhan lebih lanjut. Selama proses ini, tim berhasil mengamankan kamar-kamar pemakaman piramida yang sebelumnya tidak dapat diakses.
Sumber: Phys.org
Selama pekerjaan restorasi, tim berhasil menemukan dimensi asli dan mengungkap lantai dari antechamber yang selama ini mengalami kerusakan akibat berbagai faktor. Akibatnya, dinding yang telah hancur digantikan dengan dinding penahan yang baru. Salah satu bagian dinding di sisi timur antechamber mengalami kerusakan yang signifikan, dan hanya sudut timur laut serta sekitar 30 cm dari dinding timur yang masih dapat terlihat.
Sumber: Phys.org
Selama penggalian, tim juga berhasil menemukan jejak lorong rendah yang pernah dicatat oleh John Perring selama penggalian pada tahun 1836. Perring telah mengindikasikan bahwa lorong ini sebelumnya terisi dengan puing-puing dan sampah serta tidak dapat dilewati karena kerusakan. Egyptologist asal Inggris tersebut mengungkapkan kecurigaannya bahwa lorong tersebut mungkin mengarah ke ruang penyimpanan. Namun, selama eksplorasi lebih lanjut oleh Ludwig Borchardt pada tahun 1907, asumsi ini ditantang oleh para ahli lainnya.
Kejutan terbesar datang ketika tim Mesir-Jerman sebenarnya berhasil menemukan jejak lorong tersebut, membenarkan apa yang pernah ditemukan oleh John Perring.
Oleh karena itu, delapan ruang penyimpanan telah berhasil ditemukan sejauh ini. Meskipun sebagian besar dari ruang penyimpanan tersebut mengalami kerusakan yang signifikan, terutama pada bagian plafon dan lantai asli, sisa-sisa dinding asli serta sebagian lantai masih dapat terlihat dengan jelas.
Foto: Mohamed Khaled
Proyek ini juga memprioritaskan dokumentasi teliti terkait lantai dan dimensi dari setiap ruang penyimpanan, yang secara signifikan meningkatkan pemahaman para peneliti tentang interior Piramida Sahura. Selama proses restorasi, tim berusaha menjaga keseimbangan antara pelestarian dan presentasi agar ruang-ruang tersebut tetap utuh secara struktural dan dapat diakses untuk studi masa depan, bahkan mungkin untuk publik.
Sumber: Phys.org
Dalam rangka menjalankan proyek eksplorasi ini dengan baik, tim Mesir-Jerman bekerja sama dengan tim 3D Geoscan dan menggunakan teknologi mutakhir, termasuk pemindaian laser 3D dengan pemindai LiDAR portabel ZEB Horizon dari GeoSLAM. Teknologi canggih ini memungkinkan pemetaan yang komprehensif, mencakup area eksternal yang luas dan koridor-koridor serta ruang-ruang sempit di dalam piramida. Pemindaian berkala memberikan pembaruan yang real-time terkait kemajuan eksplorasi, dan juga menciptakan catatan permanen yang berharga dari upaya tersebut.
Proyek yang mengesankan ini menandai tonggak penting dalam pemahaman tentang Piramida Sahura dan signifikansinya dalam sejarah. Penemuan dan restorasi ruang penyimpanan ini diharapkan dapat mengubah pandangan kita tentang perkembangan struktur piramida serta menggoyahkan paradigma yang sudah ada dalam bidang arkeologi dan sejarah.
Sumber: Phys.org