Fosil Kura-kura Laut Berusia 6 Juta Tahun Simpan Jejak DNA Hewan Purba
Temuan ini sangat menarik karena DNA biasanya sangat rentan rusak seiring berjalannya waktu, meskipun dalam kondisi yang tepat, ia bisa terawetkan dalam beberap
Para peneliti mengungkap sisa-sisa DNA dalam sisa fosil yang berasal dari penyu laut yang hidup 6 juta tahun lalu.
Fosil Kura-kura Laut Berusia 6 Juta Tahun Simpan Jejak DNA Hewan Purba
Penyu laut ini memiliki hubungan dekat dengan dua spesies penyu laut yang masih ada saat ini, yaitu penyu Kemp's ridley dan penyu olive ridley.
Fosil ini ditemukan di pantai Karibia Panama pada 2015 dalam keadaan hanya tersisa sebagian. Cangkangnya relatif lengkap, tetapi tidak dengan sisa kerangka lainnya. Para peneliti mengatakan kura-kura ini memiliki panjang sekitar 30 cm ketika masih hidup.
-
Dimana fosil kura-kura bayi ditemukan? Padre Gustavo Huertas mengoleksi fosil berbentuk daun di dekat kota Villa de Leyva antara tahun 1950-an dan 1970-an, dan kemudian mengidentifikasinya sebagai tanaman yang sudah punah.
-
Di mana fosil gajah dan kura-kura purba ditemukan? Dua fosil hewan purba yakni gading gajah dan tempurung kura-kura belum lama ini ditemukan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
-
Siapa yang menemukan fosil kura-kura bayi? Padre Gustavo Huertas mengoleksi fosil berbentuk daun di dekat kota Villa de Leyva antara tahun 1950-an dan 1970-an, dan kemudian mengidentifikasinya sebagai tanaman yang sudah punah.
-
Kapan fosil kura-kura bayi ditemukan? Fosil-fosil tersebut, dengan panjang masing-masing sekitar 5 cm dan 6 cm, berasal dari periode Aptian sekitar 125 juta sampai 113 juta tahun yang lalu pada Zaman Kapur (Cretaceous) 145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu.
-
Dimana fosil ikan purba ditemukan? Fosil ini ditemukan pada 2023 di Formasi Ozan di timur laut Texas, di endapan lumpur yang berasal dari Zaman Campania (83,6 juta hingga 72,1 juta tahun lalu) dan tebalnya hanya 20 sentimeter.
-
Di mana fosil hewan purba itu ditemukan? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China.
Penelitian ini menjadi salah satu kejadian langka di mana materi genetik teridentifikasi dalam fosil purba vertebrata. Para peneliti mengungkap beberapa sel tulang yang disebut osteosit sangat terawetkan dalam fosil ini.
Dalam beberapa osteosit, inti selnya terawetkan dan bereaksi terhadap larutan kimia tertentu yang memungkinkan para peneliti mengenali keberadaan sisa-sisa DNA, molekul yang membawa informasi genetik untuk perkembangan dan fungsi organisme, kata Edwin Cadena, ahli paleontologi sekaligus penulis utama studi yang diterbitkan dalam Journal of Vertebrate Paleontology.“Saya ingin menekankan kami tidak mengekstrak DNA, kami hanya dapat mengenali keberadaan jejak DNA dalam inti sel,” tambah Profesor Cadena dari Universidad del Rosario di Bogota dan Smithsonian Tropical Research Institute.
Temuan ini sangat menarik karena DNA biasanya sangat rentan rusak seiring berjalannya waktu, meskipun dalam kondisi yang tepat, ia bisa terawetkan dalam beberapa sisa-sisa fosil.
Penyu ini berasal dari genus Lepidochelys, genus yang sama dengan dua dari tujuh spesies penyu laut yang masih hidup di dunia - Kemp's ridley, penyu laut terkecil di dunia, dan olive ridley, kata Profesor Cadena.
Kemp's ridley, dengan kepala berbentuk segitiga dan paruh yang sedikit melengkung, terutama ditemukan di Teluk Meksiko. Sementara olive ridley, yang sangat mirip dengan Kemp's ridley, penyebarannya lebih luas, terutama ditemukan di daerah tropis Samudera Pasifik, Hindia, dan Atlantik.
"Mungkin di masa depan dan dengan lebih banyak penelitian semacam ini, kita bisa berhasil pada suatu saat untuk mengurutkan potongan-potongan DNA yang sangat kecil dan menyimpulkan hal-hal tentang kerabat dekat mereka atau mengikutsertakan informasi tersebut dalam studi evolusi molekuler yang lebih luas," tambah Profesor Cadena.
Sumber: the Straits Times
Para peneliti tahun lalu melaporkan penemuan DNA dari hewan, tumbuhan, dan mikroba yang berasal dari sekitar 2 juta tahun lalu dari sedimen di titik paling utara Greenland yang terpencil.Prof Cadena mengatakan, satu-satunya fosil vertebrata yang lebih tua dari fosil penyu yang baru saja ditemukan dengan sisa-sisa DNA serupa adalah dua dinosaurus, yaitu Tyrannosaurus, yang hidup sekitar 66 juta tahun lalu, dan Brachylophosaurus, yang hidup sekitar 78 juta tahun lalu. Ia menambahkan, sisa-sisa DNA juga pernah ditemukan pada serangga yang berasal dari puluhan juta tahun yang lalu.
Penemuan ini membuka pintu untuk lebih banyak studi tentang fosil-fosil kuno dan kemungkinan pengambilan potongan-potongan DNA kecil untuk pemahaman lebih lanjut tentang evolusi dan hubungan antar spesies kura-kura laut.