Baru Punah 600 Tahun Lalu, Jejak Kaki Burung Purba Ini Ditemukan Berusia 3,6 Juta Tahun
Baru Punah 600 Tahun Lalu, Jejak Kaki Burung Purba Ini Ditemukan Berusia 3,6 Juta Tahun
Hewan purba itu berasal dari Selandia Baru.
-
Dimana burung prasejarah ini ditemukan? Imparavis attenboroughi ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok pada sekitar 120 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal.
-
Apa hewan purba yang ditemukan? Hewan purba ini merupakan spesies Dinocephalosaurus orientalis.
-
Kapan burung prasejarah ini hidup? Imparavis attenboroughi ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok pada sekitar 120 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal.
-
Hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tengkorak yang masih utuh itu ditemukan dalam endapan batu raksasa. Berkat penemuannya, ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies baru anjing laut.
-
Kapan hewan purba itu hidup? Chusaurus adalah plesiosaurus berleher pendek yang hidup selama periode Trias Awal.
-
Apa jenis hewan purba yang ditemukan? Sumber: CNN Berdasarkan hasil CT-scan mikro, sarang dan telur ini milik belalang.
Baru Punah 600 Tahun Lalu, Jejak Kaki Burung Purba Ini Ditemukan Berusia 3,6 Juta Tahun
Ahli paleontologi menemukan sebuah jalur jejak kaki yang terdiri dari tujuh jejak kaki moa dan satu jejak kaki terpisah di tepi sungai Maniototo Conglomerate Formation di Kyeburn River, South Island, Selandia Baru.
Dalam penelitian mereka, ahli paleontologi Museum Tūhura Otago, Kane Fleury, dan rekannya menemukan jalur tujuh jejak kaki Kyeburn ditinggalkan oleh anggota keluarga moa Emeidae, yang kemungkinan besar dari genus Pachyornis.
Jejak kaki tersebut tercetak sedalam 4,6 cm, lebar 27,2-30 cm, dan panjang 26-29,4 cm. Spesies moa yang mencetak jalur jejak ini memiliki massa rata-rata 84,61 kg dan bergerak dengan kecepatan 2,61 km/jam.
Yang mengejutkan para peneliti, model fotogrametri 3D dari situs fosil tersebut kemudian mengungkap keberadaan moa kedua. Individu ini meninggalkan jejak kaki terpisah dengan lebar sekitar 44,8 cm dan panjang 28,5 cm.
Burung itu berasal dari famili Dinornithidae, kemungkinan besar dari genus Dinornis dengan massa perkiraan 158 kg.
Jejak kaki ini adalah catatan fosil moa paling awal kedua, mengingat ukuran satu-satunya jejak kaki Dinornithidae, moa telah mencapai ukuran raksasanya yang legendaris pada Pliosen.
"Sebagian besar sisa-sisa atau jejak moa sangat baru dalam hal geologi, berusia kurang dari 10.000 tahun," ujar Dr. Fleury.
"Namun, jejak kaki Kyeburn ini terkubur sejak 3,6 juta tahun yang lalu, sehingga mereka menawarkan gambaran langka ke dalam periode evolusi moa yang tidak begitu dipahami. Ini membuatnya lebih signifikan."
Moa adalah ordo burung raksasa yang tidak bisa terbang (Dinornithiformes), terdiri dari sembilan spesies yang hidup selama zaman Kuarter Akhir. Moa sudah dinyatakan punah sejak 600 tahun yang lalu.
Spesies ini memiliki rentang ukuran mulai dari kalkun besar (seperti Euryapteryx curtus) hingga moa raksasa betina setinggi 3 m (Dinornis spp.).
Beberapa spesies menunjukkan tingkat dimorfisme seksual dalam jumlah yang tinggi dengan ukuran betina jauh lebih besar dibanding jantan.
Moa tampaknya beradaptasi dengan berbagai habitat dan pola makan. Mereka menghuni lingkungan seperti kawasan subalpine, hutan, dan padang rumput semak belukar terbuka.
Mereka merupakan spesies sumber makanan alami yang penting bagi suku Māori hingga mereka punah.
Jejak kaki moa pertama kali ditemukan di dekat muara Sungai Tūranganui di Tairawhiti Gisborne pada tahun 1866.
Sejak itu, beberapa temuan sporadis lainnya ditemukan di Pulau Utara, namun jejak kaki moa baru-baru ini ditemukan di Pulau Selatan. Temuan jejak kaki ini termasuk jejak kaki Kyeburn yang baru dideskripsikan dan yang ditemukan di Paeroa, selatan Timaru, Canterbury Selatan pada tahun 2022.
Studi ini dipublikasikan di Journal of Royal Society of New Zealand.