Ilmuwan Temukan Fosil Buaya Purba Pemakan Ikan di Gurun Tandus, Umurnya 12 Juta Tahun
Fosil buaya yang ditemukan itu berukuran panjang 3 meter tapi saat dewasa bisa mencapai 9 meter.
Ahli paleontologi baru-baru ini mengungkap penemuan fosil dari buaya laut muda yang berasal dari 10 hingga 12 juta tahun yang lalu yang ditemukan di gurun Ocucaje, Peru.
Fosil yang ditemukan dalam kondisi sempurna ini merupakan fosil dari Gharial atau buaya pemakan ikan yang ditemukan pada akhir tahun 2023. Buaya muda tersebut berukuran tiga meter, tapi saat dewasa buaya tersebut dapat tumbuh mencapai panjang 9 meter.
-
Bagaimana fosil buaya terpenggal ditemukan? Kedua fosil subfosil dari gharial menunjukkan banyak tanda-tanda serangan yang kasar, bahkan ada kasus kepala yang dipenggal. Analisis lebih lanjut, para peneliti mengaitkan luka-luka fatal ini dengan keberadaan senjata yang digunakan oleh manusia pada periode tersebut.
-
Dimana fosil ikan purba ditemukan? Fosil ini ditemukan pada 2023 di Formasi Ozan di timur laut Texas, di endapan lumpur yang berasal dari Zaman Campania (83,6 juta hingga 72,1 juta tahun lalu) dan tebalnya hanya 20 sentimeter.
-
Dimana fosil buaya terpenggal ditemukan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Dimana fosil ikan bertaring ini ditemukan? Spesies baru ini ditemukan di Sungai Finke (Larapinta), Australia.
-
Apa yang ditemukan di dalam perut mumi buaya purba? Di dalam perut mumi buaya purba, para peneliti telah menemukan kait perunggu. Hingga 3.000 tahun yang lalu, buaya sepanjang 2,2 meter itu mati bahkan sebelum ia mulai mencerna ikan yang ditemukan utuh di sekitar kail di perutnya.
-
Kapan fosil ikan laut dalam ditemukan? 'Pertama kali saya menemukan fosil-fosil ini, saya tidak bisa percaya dengan apa yang saya lihat,' ujarnya.Keheranannya disebabkan oleh usia fosil yang sangat tua, yang jauh mendahului bukti ikan laut dalam yang lain hingga jutaan tahun. Fosil-fosil yang baru ditemukan ini berasal dari periode Kapur Awal (130 juta tahun yang lalu).
"Ini adalah pertama kalinya kami menemukan tahap juvenil (muda) dari spesies ini, artinya, ia belum mencapai ukuran maksimalnya. Ia mati sebelum itu," kata Mario Gamarra, ahli paleontologi vertebrata dalam siaran pers, seperti dilansir Science Alert, Jumat (29/11).
Gamarra menambahkan, buaya yang masih memiliki kerabat dekat dengan gharial India ini memiliki tengkorak dan rahang spesimen yang berbeda dari buaya dan aligator masa kini.
“Mereka memiliki moncong yang memanjang dan mereka sepenuhnya adalah pemakan ikan,” jelas Gamarra.
Fosil buaya tersebut akan diekstrak
Ahli paleontologi Mario Urbina, bersama dengan spesialis dari Direktorat Geologi Regional Ingemmet dan La Unión College, membawa fosil itu ke fasilitas Ingemmet, badan paleontologi nasional untuk menjalani proses ekstraksi yang membutuhkan persiapan sampai 80 jam.
Seluruh proses tersebut merupakan proses yang menantang karena kekerasan batu pasir yang ekstrem dan juga morfologinya yang rumit, kata Urbia.
Badan paleontologi lebih lanjut berupaya untuk melakukan penyelidikan dari proses biologis, geologis dan lingkungan tempat fosil itu ditemukan.
Sebelumnya, di area yang sama di sekitar gurun Ocucaje, arkeolog menemukan beberapa fosil seperti paus purba, lumba-lumba, hiu dan spesies lain dari periode Miosen sekitar 5 hingga 23 juta tahun lalu.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti