Ilmuwan Temukan Fosil Hiu Berusia 93 Juta Tahun, Giginya Bukan Untuk Mencabik Mangsa
Gigi hiu purba ini idak seperti gigi hiu modern yang digunakan untuk mencabik mangsa.
Ilmuwan menemukan fosil hiu di tambang batu kapur di timur laut Meksiko. Hiu ini diperkirakan hidup pada Zaman Kapur, yang dimulai 145 juta tahun lalu dan berakhir 66 juta tahun lalu.
Hiu ini memiliki deretan gigi yang tak lazim. Sebagian besar giginya berukuran besar dan rata. Tidak seperti hiu modern, gigi hiu purba ini tidak berfungsi untuk mencabik mangsanya, tetapi untuk menggiling dan menghancurkan hewan bercangkang.
-
Apa yang unik dari fosil gigi hiu ini? Berdasarkan temuan yang diperoleh, spesimen tersebut memiliki ciri berbentuk kelopak dengan mahkota seperti sekop dan akar panjang berbentuk lidah.
-
Dimana ditemukannya fosil gigi hiu purba? 'Gigi Strigilodus tollesonae ditemukan di dalam lapisan batuan Formasi St. Genevieve di Taman Nasional Gua Mammoth,' ujar juru bicara NPS kepada Newsweek.
-
Mengapa gigi hiu mudah ditemukan sebagai fosil? Salah satu alasan utamanya adalah gigi hiu seperti kebanyakan gigi lainnya yang terbuat dari dentin dengan jaringan keras yang mengalami klasifikasi dan tidak mudah rusak.
-
Di mana fosil hiu tersebut ditemukan? Dua fosil dari spesies hiu baru ditemukan di area yang terlarang untuk umum, hanya para peneliti resmi yang boleh memasukinya.
-
Apa ciri khas gigi hiu purba? Selama Zaman Kapur, sejenis hiu berkeliaran di laut dengan deretan gigi yang aneh. Sebagian besar berukuran besar dan bulat, namun bukan untuk mengigit mangsanya, melainkan untuk menggiling dan menghancurkan makhluk bercangkang.
-
Dimana fosil hiu purba ditemukan? Penemuan fosil di tambang batu kapur di timur laut Meksiko baru-baru ini memecahkan misteri tersebut, memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para peneliti terkait bentuk hiu purba, dikutip dari CNN, Selasa (16/7).
Penemuan ini memberi gagasan yang lebih baik bagi para ilmuwan dalam menggambarkan penampilan hiu ini, seperti dikutip dari Greek Reporter, Rabu (16/10). Fosil ini memperlihatkan hampir seluruh komponen kerangka dan garis besar tubuh jaringan lunak spesimen.
Penemuan ini juga menunjukkan di mana letak genus, yang dikenal sebagai Ptychodus, dalam pohon evolusi hiu, dan karakteristik lain yang sebelumnya tidak diketahui, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada April di jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences.
Menurut para ahli, penemuan fosil ini memberikan pencerahan terkait proses evolusi hiu.
Periksa Enam Fosil
Mayoritas spesies Ptychodus hidup antara 100 dan 80 juta tahun lalu, selama Zaman Kapur akhir. Deposit di mana fosil ini ditemukan berasal dari sekitar 91,85 juta sampai 93,9 juta tahun lalu, jelas aalah satu penulis studi, Dr Eduardo Villalobos Segura, yang juga akademisi di Departemen Paleontologi Universitas Wina Austria.
Dalam penelitian ini, tim peneliti memeriksa enam fosil yang ditemukan di situs Nuevo Leon dekat kota Vallecillo, termasuk spesimen lengkap. Tiga fosil lainnya juga lengkap dan dua fosil dalam kondisi tidak lengkap.
Menggunakan kerangka purba ini, arkeolog memastikan Ptychodus berasal dari ordo hiu yang dikenal dengan nama Lamniformes atau hiu makerel, yang berasal dari grup yang sama dengan Megalodon dan hiu putih modern.