Di Balik Keindahan Fenomena Aurora, Ternyata Bisa Picu Gangguan Arus Listrik
Badai matahari ini juga memunculkan aurora ke lintang yang lebih rendah di Benua Amerika.
Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) mengeluarkan peringatan mengenai dampak dari badai matahari yang terjadi pada 10 hingga 11 Oktober 2024. Lontaran massa korona (CME) dari matahari meluncur ke Bumi dengan kecepatan hampir 2,4 juta km per jam, yang menyebabkan badai geomagnetik dengan tingkat G4 (parah).
Menurut informasi yang dilansir dari NOAA pada 15 Oktober 2024, badai ini mencapai Bumi dengan kecepatan sekitar 2,4 juta kilometer per jam. Badai besar ini juga telah mencapai satelit Deep Space Climate Observatory dan Advanced Composition Explorer yang berada pada jarak 1,6 juta km dari Bumi, sekitar 15 hingga 30 menit sebelumnya.
-
Bagaimana badai matahari memengaruhi aurora? Dalam beberapa bulan terakhir, aktivitas Matahari telah menyebabkan peningkatan visibilitas aurora dan berdampak pada satelit serta infrastruktur.
-
Bagaimana aurora terbentuk? Proses terjadinya aurora terbentuk akibat atom-atom atau molekul yang saling bertabrakan dengan partikel bermuatan, terutama elektron dan proton dari matahari. Partikel-partikel ini terlempar dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap oleh medan magnet bumi di sekitar kutub utara dan selatan.
-
Apa yang membuat aurora berwarna? Warna aurora bervariasi tergantung pada jenis gas atmosfer yang terlibat dalam interaksi. Nitrogen dapat menyebabkan warna ungu dan biru, sementara oksigen dapat menghasilkan warna hijau dan merah.
-
Apa itu Aurora Borealis? Cahaya cantik yang muncul di langit utara di wilayah dekat Lingkar Arktik ini seolah jadi lukisan alam yang selalu sukses bikin terpesona.
-
Apa itu Aurora? Aurora yang terbentuk seperti pita di atmosfer bumi terjadi ketika partikel energi dari matahari berinteraksi dengan medan magnet bumi.
-
Mengapa Aurora terlihat di ruang angkasa? 'Aurora dari atas sini benar-benar spektakuler,' Dia menjelaskan bahwa aurora hijau yang dia saksikan pada 15 Februari merupakan salah satu momen terbaik selama misi luar angkasa dengan kombinasi warna hijau dan merah yang memukau menyapu permukaan aurora bumi.
Berdasarkan laporan dari laman Space pada 15 Oktober 2024, badai geomagnetik ini mengganggu sinyal radio frekuensi tinggi. Penerbangan Cathay Pacific dari New York menuju Hongkong pada 9 Oktober 2024 terpaksa dialihkan untuk menghindari gangguan pada sinyal dan navigasi GPS akibat badai geomagnetik ini.
Badai matahari ini juga menghasilkan aurora yang terlihat di lintang yang lebih rendah di Benua Amerika. Aurora borealis dapat dilihat hingga Florida, sementara aurora australis terlihat hingga bagian selatan Australia. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Astronomy and Space Sciences mengungkapkan, badai matahari yang berpotensi merusak dapat menimbulkan malapetaka pada infrastruktur penghantar listrik, seperti jaringan pipa.
Rusak Infrastruktur Listrik
Penelitian ini menekankan pentingnya sudut di mana guncangan antarplanet menghantam Bumi. Dengan memahami hal ini, kita dapat lebih baik memprediksi peristiwa cuaca luar angkasa yang ekstrem dan melindungi sistem vital. Dalam studi tersebut, dijelaskan bahwa aurora disebabkan oleh dua proses.
Pertama, partikel yang dikeluarkan dari matahari berinteraksi dengan medan magnet Bumi dan menyebabkan badai geomagnetik, atau kedua, guncangan antarplanet yang menekan medan magnet Bumi. Guncangan ini menghasilkan arus geomagnetik yang dapat merusak infrastruktur listrik.
Para ilmuwan memperingatkan, guncangan antarplanet yang lebih kuat dapat menghasilkan arus dan aurora yang lebih intens, sementara guncangan yang lebih sering namun lebih lemah juga dapat menyebabkan kerusakan. Penelitian ini menyimpulkan, guncangan yang menghantam Bumi secara langsung, dibandingkan yang datang dengan sudut miring, diperkirakan akan memicu arus geomagnetik yang lebih kuat karena dapat memampatkan medan magnet dengan lebih efektif.