Temuan Fosil Batuan di Grand Canyon Diyakini Mengubah Sejarah Evolusi
Ilmuwan menemukan fosil batuan di Grand Canyon, Amerika Serikat, yang diyakini mengubah sejarah evolusi.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti telah menemukan fosil batuan yang disebut “Kelompok Tonto” di wilayah Grand Canyon, Arizona. Temuan ini diyakini dapat mengubah tatanan dalam ilmu geosains yang berkaitan dengan periode Kambrium.
“Kelompok Tonto adalah lapisan batu sedimen yang berisi fosil yang mencatat Ledakan Kambrium sekitar 500 juta tahun lalu. Saat hewan pertama dengan cangkang keras berkembang biak dengan cepat dan permukaan air laut naik hingga menyelimuti benua dengan munculnya kehidupan laut,” ungkap Carol Dahler, seorang profesor dari Universitas Negara Bagian Utah.
-
Dimana artefak tertua di Grand Canyon ditemukan? Dilansir laman Discover Magazine, penggalian tersebut mengungkap artefak dari Clovis, Archaic, budaya pembuatan keranjang leluhur Puebloan, serta temuan yang lebih baru dari kelompok-kelompok pribumi yang masih ada seperti navajo, hopi dan paiute Selatan.
-
Siapa yang menemukan artefak tertua di Grand Canyon? Dilansir laman Discover Magazine, penggalian tersebut mengungkap artefak dari Clovis, Archaic, budaya pembuatan keranjang leluhur Puebloan, serta temuan yang lebih baru dari kelompok-kelompok pribumi yang masih ada seperti navajo, hopi dan paiute Selatan.
-
Kapan artefak tertua di Grand Canyon ditemukan? Dilansir laman Discover Magazine, penggalian tersebut mengungkap artefak dari Clovis, Archaic, budaya pembuatan keranjang leluhur Puebloan, serta temuan yang lebih baru dari kelompok-kelompok pribumi yang masih ada seperti navajo, hopi dan paiute Selatan.
-
Apa artefak tertua di Grand Canyon? Sisa-sisa peninggalan yang ditemukan oleh arkeolog adalah dua mata tombak, berupa fragmen berasal dari tahun yang merupakan artefak tertua dalam penggalian di Grand Canyon yang masih ada hingga saat ini.
-
Mengapa penemuan fosil ini penting? Para peneliti menyatakan bahwa fosil sepanjang 16 sentimeter (6,3 inci) ini memberikan wawasan baru tentang evolusi katak dan kodok, dan juga menunjukkan bahwa kecebong masa kini sebagian besar tetap serupa dengan leluhurnya dari Zaman Jura.
Para ahli menggunakan metode penanggalan tandem U-Pb untuk mengetahui mengenai kecepatan sedimentasi batuan dan memberikan petunjuk mengenai seberapa cepat spesies laut, seperti trilobita dan hewan awal lainnya, berdiversifikasi.
“Kami menemukan bahwa spesies trilobita yang berbeda mengalami radiasi, lalu punah dalam tempo yang sangat cepat, di bawah sejuta tahun,” kata Mark Schmitz.
Metode ini melibatkan penggilingan sampel batuan sedimen dan pemisahan ratusan kristal zirkon seukuran pasir yang diendapkan dalam sedimen. Rasio U-Pb dari butiran pertama kali diperoleh menggunakan metode penanggalan cepat, kemudian butiran termuda diberi tanggal secara tepat dengan metode laboratorium.
Ledakan Kambrium model McKee
Sebelumnya, pendidikan geosains berpijak pada model klasik dari transgresi laut milik Eddy McKee yang menyatakan adanya pendalaman bertahap dan pergeseran bertahap dalam lingkungan sedimen, dan diajarkan kepada banyak mahasiswa geologi di seluruh dunia.
Sementara itu, Profesor Karl Karlstrom dari University of New Mexico (UNM) mengungkapkan bahwa model dari pengendapan “kelompok Tonto” menunjukkan adanya campuran tatanan laut dan non-laut, patahan atau ketidakselarasan saat tidak ada sedimen yang diendapkan, dan tempo evolusi yang jauh lebih cepat.
“Kelompok Tonto di Grand Canyon tetap menjadi salah satu bagian tipe Kambrium terpenting di dunia karena lanskapnya yang lengkap," imbuh Prof. Karlstrom, seperti dilansri Scitechdaily.
Dehler mengatakan dibandingkan dengan model McKee, model baru dari timnya menawarkan jalur utama bagi mahasiswa dan peneliti untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang ledakan Kambrium.
“Dari lapisan Tonto Group setebal 500 meter, kita belajar tentang kenaikan permukaan laut dan dampak badai tropis yang dahsyat. Ini terjadi di dunia tanpa tumbuhan darat dan selama periode suhu yang sangat panas saat Bumi bebas es,” kata Dehler.“
Permukaan laut begitu tinggi sehingga sedimen seperti Tonto Group diendapkan di atas sebagian besar benua dalam lingkungan yang memungkinkan perluasan keanekaragaman hewan yang cepat di Bumi.”
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti